NIGERIA, Pena Katolik – Pastor Andrew Abayomi adalah asisten pastor paroki di Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius di Kota Owo, Nigeria, di mana lebih dari 50 orang tewas dalam serangan brutal pada hari Minggu Pentakosta 5 Juni 2022.
“Itu adalah sesuatu yang dulu terjadi di tempat lain, dan sekarang telah terjadi pada kami.”
Pastor Andrew berbicara dua hari setelah serangan yang menewaskan banyak umat itu. Serangan kriminal, termasuk terhadap pendeta dan gereja semakin sering terjadi di Nigeria. Serangan-serangan ini terutama terjadi di wilayah utara Nigeria. Wilayah ini menghadapi tantangan keamanan dalam beberapa tahun terakhir, di mana di sana ada begitu banyak geng kriminal yang berkiblat ke kelompok ekstremis Islam Boko Haram.pastor romo pembantu paroki ini berusaha untuk tetap obtimis dan mengedepankan keyakinan dan perdamaian.
“Kami terus mewartakan dan menyaksikan Injil,” ujarnya.
Pastor Andrew mengatakan, rasa takut akan tetap ada, terutama bagi mereka yang kurang percaya. Ia mengatakan segera setelah serangan itu, ia mengunjungi rumah sakit bersama dengan Uskup serta para imam. Mereka datang untuk mengunjungi yang terluka dan untuk berdoa bersama mereka.
“Kita dapat melihat, bahwa mereka memiliki kepastian bahwa Allah itu ada dan bahwa Allah telah memilih dan memanggil kita untuk menjadi saksi kasih-Nya,” ujarnya.
Cinta mengalahkan kebencian
Banyak pemerintah dan pemimpin agama di seluruh dunia mengutuk serangan brutal tersebut. Paus Fransiskus menggambarkannya sebagai tindakan kekerasan yang tak terkatakan, berdoa agar perdamaian menang atas kebencian.
Pastor Andrew mengatakan, ia telah menerima kenyataan bahwa panggilannya adalah untuk menjadi saksi, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa, cinta mengalahkan kebencian.
“Saat Anda mengatakan ‘ya’ kepada Kristus, itu seperti memberi tanda pada diri Anda sendiri,” ujarnya.
Pastor Andrew menyetujui tuntutan para Uskup Nigeria kepada pemerintah untuk meningkatkan keamanan di negara itu dan menyatakan pendapatnya bahwa pemerintah juga perlu mempertahankan jaminannya bahwa orang-orang Nigeria memiliki hak atas kebebasan beribadat dengan juga memastikan umat beriman dilindungi di gereja-gereja dan di tempat ibadah lainnya.
Pastor Abayomi menantikan kunjungan Paus yang akan datang ke dua negara Afrika, sebuah perjalanan yang membawa pesan perdamaian dan rekonsiliasi ke seluruh benua.
“Orang-orang di Afrika akan tahu bahwa Gereja, Gereja universal, bersama mereka, bersama dengan Gereja di Afrika dengan Bapa Suci memproklamirkan perdamaian dan rekonsiliasi,” katanya.