Minggu, November 24, 2024
25.6 C
Jakarta

Kaul Dominikan Kardinal Jo

Kardinal Jose F Advincula Jr DD OP saat mengikrarkan kaul sebagai dominikan. Op.org

DALAM perayaan Hari Jadi ke-50 Provinsi Dominika Filipina sebagai Provinsi Ordo Pengkhotbah ke-41, Pater Filemon I. dela Cruz, Jr., OP, Provinsi Prior OP Filipina, menerima kaul Profesi Kardinal Jose F. Advincula, Jr, Uskup Agung Manila.

Selama Ritus Profesi pada tanggal 11 Desember 2021, pada pukul 7 malam di Gereja Nasional Bunda Rosario “La Naval de Manila” di Kota Quezon, Kardinal Advincula telah berkomitmen untuk hidup sesuai dengan Aturan Persaudaraan Dominikan.

Bagi para anggota Provinsi Filipina, keanggotaan Kardinal Advincula dalam persaudaraan merupakan anugerah bagi Yubileum mereka. Bergabungnya Kardinal Advicula juga berkat bagi Ordo dan bagi para anggota Keluarga Dominikan di seluruh dunia.

Kardinal Jo, demikian ia akrab dipanggil, menganggap dirinya “putra St. Dominikus”, karena telah dibentuk sebagai seminaris keuskupan di Seminari Pusat Universitas Santo Tomas oleh para formator dan profesor Dominikan, dan kemudian sebagai imam muda sementara ia sedang menjalani Studi Hukum Kanonik di Universitas Kepausan St. Thomas Aquinas (Angelicum) di Roma.

Dengan janjinya untuk menghidupi imamatnya mengikuti semangat St. Dominikus, persahabatan Kardinal dengan para Dominikan yang dimulai selama masa seminari, tidak hanya dilembagakan, tetapi juga diperbarui dan diperdalam.

Melalui acara ini, Kardinal Advincula menjadi kardinal kedua yang bergabung dengan Keluarga Dominikan tahun ini. sebelumnya Kardinal José Tolentino de Mendonça juga bergabung dalam keluarga Dominkan. Sungguh, tahun yang indah untuk dirayakan tidak hanya untuk Provinsi Filipina tetapi juga untuk Ordo.

Kardinal Jo diangkat Paus Fransiskus menggantikan Kardinal Luis Antonio Tagle untuk menjadi Uskup Agung Manila sejak bulan Maret tahun ini. Kardinal Jo juga baru setahun diangkat menjadi Kardinal, tepatnya pada 28 November 2021.

Putra St. Dominikus

Keputusan Kardinal Jo untuk berabung menjadi seorang dominkan bukanlah perjalanan yang singkat. Ia melalui permenungan yang Panjang sebelum akhirnya memutuskan untuk memilih masuk sebagai bagian dari Keluarga Dominikan. Selayaknya seorang yang ingin masuk dalam satu ordo, Kardinal Jo juga melalui masa ini, tentu dengan penyesuaian mengingat keinginannya masuk Ordo Dominikan setelah ia sudah menjadi uskup, bahkan Kardinal.

Pada Misa memperingati 800 tahun kematian St. Dominikus di Gereja Paroki Santisimo Rosario Manila, 4 Agustus 2021. Kardinal Jo bersumpah untuk mengikuti teladan St. Dominikus dalam melayani orang-orang yang dipercayakan kepadanya.

“Saat saya menyatukan diri saya dengan Anda dalam merayakan Yubileum ini, saya berdoa agar kita semua dapat belajar dari proses khotbah sinode St. Dominikus, bukan untuk memuliakan tetapi untuk membagikan terang kebenaran kepada orang lain, terutama kepada orang miskin, orang muda. rakyat, tertindas, dan terpinggirkan,” kata Advincula dalam homilinya.

Saat itu, Kardinal Jo mengatakan, bahwa St. Dominikus telah mengilhaminya untuk tetap teguh pada tugasnya. Dalam menjalankan pelayanan, seseorang harus terus maju tidak peduli “apakah nyaman atau tidak, terus-menerus mengajar dan tidak pernah kehilangan kesabaran.” Saat itu, Kardinal Jo mendesak umat Katolik untuk meniru khotbah komunal St. Dominikus.

“Saya berdoa agar kita masing-masing di Keuskupan Agung Manila, keluarga Dominikan, dan Gereja dapat benar-benar menjadi garam dunia dan terang dunia, terutama di masa-masa sulit ini… Gambaran kasih Kristen yang tidak ditujukan kepada diri sendiri tetapi menempatkan diri kita dengan murah hati untuk melayani orang lain,” katanya.

Prelatus itu mengatakan, bhwa ia gembira, warisan khotbah St. Dominikus tetap dihidupi oleh para penerusnya.

“Kita tidak dapat mengabaikan kontribusi besar putra-putra St. Dominikus bagi negara kita. Para misionaris Dominikan benar-benar menjadi garam dan terang, [yang] setia pada misi mereka memberitakan Injil Yesus,” katanya.

Dominikan Filipina memperingati 800 tahun kematian St. Dominikus pada tahun di mana Gereja Katolik Filipina memperingati 500 tahun kedatangannya.

“Saya merasa rendah hati dengan kenyataan bahwa saya adalah penerus ke-32 Domingo de Salazar. Saya menganggap diri saya sebagai putra St. Dominikus karena saya dilatih dan dibentuk di Seminari Pusat Universitas Santo Tomas dan kemudian hari menjadi Universitas Saint Thomas Aquinas di Roma,” ungkap Kardinal Jo.

Perjalanan Panggilan

Jose Lázaro Fuerte Advincula Advíncula lahir pada 30 Maret 1952, di Dumalag, Capiz, Filipina. Orangtuanya adalah pasangan José Firmalino Advíncula dan Carmen Falsis Fuerte. Ia belajar di Sekolah Menengah Seminari X Saint Pius di Roxas, Quezon City, Metro Manila. Di kota ini juga ia belajar filsafat dan kursus teologi di Universitas Santo Tomas di Manila.

Di tempat terakhir inilah inilah, Fr. Advincula mulai mengenal spiritualitas St. Dominikus. Ia kemudian belajar untuk meraih gelar magister jurusan Pendidikan Bimbingan dan Konseling di Universitas De La Salle. Ia juga belajar hukum kanonik di Universitas Santo Tomás dan di Universitas Angelicum, Roma, Italia hingga memperoleh gelar lisensiat. Ia ditahbiskan menjadi imam di keuskupan agung Cápiz pada 14 April 1976. Ia lalu bertugas sebagai direktur spiritual dari Seminari St. Pius X.

Setelah menyelesaikan studinya di luar negeri, ia kembali ke Filipina dan bekerja di seminari Nueva Segovia di Vigan City, Ilocos Sur, dan di seminari regional Jaro. Pada tahun 1995, ia menjadi rektor Seminari St. Pius X Cápiz; ia juga memegang posisi dalam administrasi keuskupan agung sebagai promotor keadilan, dan vikaris yudisial. Pada tahun 1999, ia menjadi pastor paroki Paroki Santo Tomás de Villanueva di Dao, Capiz.

Menjadi Uskup

Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Uskup San Carlos pada 25 Juli 2001 dan ia menerima pentahbisan uskup pada 8 September 2001. Pada tanggal 9 November 2011, Paus Benediktus XVI mengangkatnya menjadi Uskup Agung Cápiz. Dalam Konferensi Waligereja Filipina, ia telah menjadi anggota Komisi Ajaran Iman dan Komisi untuk Masyarakat Adat.

Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai kardinal dalam sebuah konsistori pada 28 November 2020, menugaskannya sebagai kardinal imam di San Vigilio di Via Paolo Di Dono. Namun, ia tidak dapat menghadiri konsistori karena risiko dan pembatasan pandemi Covid-19. Pada 16 Desember, ia diangkat menjadi anggota Kongregasi Klerus.

Sebagai pengganti konsistori November 2020, Advincula menerima biretta ‘topi merah’ dan cincin sebagai penanda bagi seorang Kardinal dari Charles John Brown, Nuncio Apostolik untuk Filipina, pada 18 Juni 2021, di Katedral Immaculate Conception di Kota Roxas.

Pada 25 Maret 2021, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai uskup agung Manila, untuk menggantikan Kardinal Luis Antonio Tagle, yang selesai tugasnya pada 9 Februari 2020 setelah diangkat sebagai prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-bangsa. (Antonius E. Sugiyanto)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini