SETIAP tahun, Gereja Katolik mendedikasikan dua bulan untuk berdoa bersama Bunda Maria, yang disebut sebagai Bulan Maria. Selama bulan Mei dan Oktober, umat Gereja Katolik mengisinya dengan kegiatan-kegiatan doa Maria, misalnya dengan Doa Rosario, Novena Maria, dan Perarakan Maria.
Namun, pernahkah kita sadar, bahwa ada perbedaan antara kedua bulan ini. Bulan Maria pada bulan Mei dimaksudkan sebagai ajakan untuk umat Gereja Katolik, untuk menghormati Maria sebagai Bunda Allah. Sedangkan pada bulan Oktober, Gereja menjadikannya sebagai Bulan Rosario.
Meski begitu, tetap saja tidak ada keharusan doa apa saja yang dapat didoakan di setiap bulan ini. Umat degan bebas mengisi bulan-bulan ini dengan kegiatan yang bertema Maria, misalnya dengan Rosario bersama maupun pribadi.
Doa Rosario
Rosario sebenarnya adalah doa renungan atas misteri keselamatan. Dalam doa ini, umat merenungkan dari saat Yesus mulai dikandung sampai Ia dimuliakan di surga dan mengutus Roh Kudus. Permenungan ini dilakukan sambil mendaras Salam Maria berulang-ulang (10 kali). Dalam Doa Rosario, para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario.
Doa yang terus diulang-ulang ini sangat membantu memusatkan perhatian pada misteri keselamatan yang direnungkan. Tetapi hendaknya diingat bahwa doa-renungan ini harus dibangun dan dipupuk oleh iman; maka ada baiknya bacaan-bacaan singkat, renungan atau ayat-ayat nyanyian disisipkan di antara setiap peristiwa rosario. Kalau tidak dilandasi iman, ada bahaya bahwa doa akan menjadi rentetan kata-kata yang kosong.
Antonius E. Sugiyanto