Kalau semakin banyak dosen bergabung dalam Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) maka persaudaraan akan semakin kokoh dan pelayanan serta pengembangan bagi semua dosen Katolik Indonesia akan berkelanjutan, dan cita-cita awal pendiriannya dapat terus digaungkan dan dilaksanakan guna mendukung tercapainya sumber daya manusia (SDM) unggul untuk Indonesia Jaya.
Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta Barat, Agustinus Purna Irawan, berbicara dalam sambutan Perayaan HUT pertama IKDKI bertemakan “IKDKI Dengan Semangat Mumpuni dan Melayani Berperan Aktif dalam Pengembangan Dosen untuk Mendukung Indonesia Jaya,” yang diawali Misa dipimpin Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Selain Misa luring dengan undangan terbatas, Misa itu juga berlangsung secara daring.
Pada perayaan di Kampus I Untar, 29 November itu, juga dilaksanakan Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Pusat dan Daerah IKDKI, peluncuran website dan Jurnal IKDKI, serta pemberian penghargaan bagi dosen.
IKDKI yang resmi berdiri, 23 November 2019, dalam seminar tahunan Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), jelas rektor, adalah “wadah pengembangan dosen dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan anggota dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk dosen di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Jakarta.”
Menurut informasi, 30 November 2019, Tim Formatur mengadakan rapat dan menetapkan kepengurusan Dosen Katolik Indonesia dan 20 Januari 2020 melaporkan eksistensi IKDKI kepada Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo.
Ketua LLDIKTI III Profesor Agus Setyo Budi berharap IKDKI memberikan pelayanan pengembangan kompetensi dan keunggulan para dosen sehingga mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia sesuai visi misi LLDIKTI Wilayah III yakni “pemantapan kualitas SDM profesional dan peningkatan mutu perguruan tinggi untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.”
Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Uskup Agung Piero Pioppo berharap semangat masa penuh rahmat (Minggu Pertama Adven) “sungguh bermanfaat untuk disimpan dalam hati, pikiran dan suara hati” dan menegaskan bahwa “sistem pendidikan di negara tercinta kita yang besar dan kaum muda Indonesia mengandalkan para dosen guna menerima pembinaan ilmiah yang kokoh dan juga edukasi yang otentik.”
Sesuai motonya “Mumpuni dan Melayani,” jelas Siaran Pers Humas Untar yang diterima PEN@ Katolik, IKDKI merupakan bentuk dukungan bagi para dosen Katolik dan menjadi wadah untuk sharing informasi, berkolaborasi dan saling mendukung.
“Visi utama IKDKI adalah wadah dosen Katolik Indonesia yang berkarya di berbagai perguruan tinggi untuk dapat mengembangkan diri menjadi pribadi mumpuni dan melayani sebagai dosen dan sebagai warga Gereja yang juga pelayan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat luas.”
Sudah ratusan dosen Katolik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menjadi anggota IKDKI, dan sudah ada tujuh koordinator wilayah di beberapa provinsi. Maka, lanjut siaran pers itu, “pengembangan kualifikasi dan kompetensi dosen melalui pendidikan lanjutan, peningkatan jabatan akademik dosen, peningkatan kemampuan dan hasil penelitian dan publikasi, peningkatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu hal yang diperhatikan di Untar dan menjadi fokus IKDKI.”
Perhatian juga diberikan bagi dosen Katolik yang belum jalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik dan berkelanjutan, atau mengalami kesulitan melaksanakannya karena pembiayaan, ketidaktahuan, kesulitan komunikasi dan kolaborasi serta kendala lain.
Maka, berbagai tokoh, termasuk Uskup Agung Palembang Mgr Aloysius Sudarso SCJ, Uskup Agung Makassar Mgr John Liku Ada, Uskup Purwokerto Mgr Christophorus Tri Harsono, Uskup Malang Henricus Pidyarto Gunawan, dan Superior Jenderal Ordo MSF di Roma Pastor Agustinus Purnama MSF memberikan ucapan selamat untuk HUT Pertama IKDKI itu.(PEN@ Katolik/paul c pati)