Jumat, November 22, 2024
28.1 C
Jakarta

Tindaklanjuti Deklarasi Abu Dhabi, Mgr Mandagi gelar Coffee Morning bersama para tokoh agama

Coffee Morning Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC dengan para tokoh agama di Merauke (PEN@ Katolik/ym)
Coffee Morning Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC dengan para tokoh agama di Merauke (PEN@ Katolik/ym)

Menindaklanjuti Deklarasi Abu Dhabi, Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan yang ditandatangani bersama Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Dr Ahmed At-Tayyeb di Uni Emirat Arab, 4 Februari 2019, Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC menggelar coffee morning bersama para tokoh agama di Wisma Uskup Agung Merauke.

Hadir dalam acara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Merauke Gabriel Rettobjaan, Sekretaris Keuskupan Agung Merauke Pastor John Kandam Pr, Ketua Komisi Komunikasi Sosial dan Hubungan Antar Umat Beragama Keuskupan Agung Merauke Pastor Anselmus Amo MSC, Ketua Majelis Ulama Indonesia Merauke HA Ridwan, Ketua Klasis Gereja Kristen Injili (GKI) Papua Merauke Pendeta Hety Lumowa, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Merauke I Wayan Suasta, dan Perwakilan Klasis Gereja Protestan Indonesia (GPI) Merauke Pendeta Iba.

Deklarasi Abu Dhabi, jelas Mgr Mandagi, merupakan upaya untuk mendorong hubungan lebih kuat antara umat manusia. “Persaudaraan manusia sangat ditekankan dalam deklarasi itu, sebab hal itu merupakan sumber dari perdamaian. Di samping itu, setiap agama mengajarkan cinta kasih dan persaudaraan. Dengan cinta kasih dan persaudaraan itu, maka seluruh manusia dapat bersatu sebagai saudara,” kata Mgr Mandagi dalam acara 9 Maret 2020 itu.

“Segala permasalahan yang terjadi di antara umat beragama harus diselesaikan melalui dialog dengan mengedepankan cinta kasih” dan umat Katolik “tidak boleh menggunakan cara kekerasan dalam menyelesaikan persoalan,” kata Mgr Mandagi. Sebagai uskup, tegas Uskup Amboina itu, “Saya menekankan persaudaraan. Saya menekankan dialog. Yang penting duduk bersama dan buat kesepakatan bersama.”

Uskup Mandi juga mengajak orang Papua untuk membangun persaudaraan melalui PON 2020 di Papua. “Itu sarana persaudaraan. Persatuan sebangsa dan setanah air harus dibangun pada PON dan kebersihan perlu dijaga untuk menyambut PON. Lewat PON ini terjadi persaudaraan,” kata Mgr Mandagi dalam konferensi pers seusai coffee morning.

Coffee morning itu, menurut Mgr Mandagi, adalah langkah awal untuk membangun persaudaraan antarumat beragama. “Keuskupan akan mengatur pertemuan lebih besar bersama bupati dan para muspida. Itu nanti diatur. Ini baru pertama. Selanjutnya akan dibuat yang lebih besar,” kata Mgr Mandagi. (PEN@ Katolik/Yakobus Maturbongs)

Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC foto bersama para tokoh agama usai Coffee Morning (PEN@ Katolik/ym)
Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC foto bersama para tokoh agama usai Coffee Morning (PEN@ Katolik/ym)

Komentar

  1. Mohon penjelasan, mengapa tahbisan di Ruteng tetap dilaksanakan?
    Benarkah sudah ada permintaan penundaan dari pemerintah, tapi bersikeras tetap jalan.
    Kami dibawah sesak dan habis kata menjawab pertanyaan saudara saudara kami

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini