Jumat, November 22, 2024
29.4 C
Jakarta

Dominican Youth Gathering diajak berdoa tekun, berbicara benar, bertindak penuh kasih

 

Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC memberi homili dalam Misa Pembukaan Dominican Youth Gathering 2020 (PEN@ Katolik/pcp)
Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC memberi homili dalam Misa Pembukaan Dominican Youth Gathering 2020 (PEN@ Katolik/pcp)

Sebanyak 648 pelajar SD sampai SMA dalam persekolahan Yayasan Santo Dominikus dari Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon dan Cimahi berkumpul di Cimahi sambil mengenakan kaus yang di belakangnya bertuliskan La Chiesa In Uscita.

“Apa arti La Chiesa In Uscita?” tanya Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC dalam homili Misa Pembukaan Dominican Youth Gathering (DYG) Pelajar Yayasan Santo Dominikus yang dilaksanakan di Cimahi, 9-11 Januari 2020.

Mgr Subianto membenarkan semua jawaban yang disampaikan anak-anak dari berbagai cabang persekolahan yayasan itu, yang semuanya mengarah pada jawaban sesuai yang “dimaknai” oleh DYG II itu yakni “bergerak keluar mewartakan kabar sukacita.” DYG I dilaksanakan di Cirebon tahun 2017.

Namun, Mgr Subianto menerjemahkan kata per kata dari bahasa aslinya Italia yakni Chiesa berarti Gereja dan Uscita berarti jalan keluar, yang berarti “Gereja sedang berjalan keluar.” Uskup Bandung menegaskan, “itulah ajakan Paus Fransiskus untuk jangan tinggal di dalam saja, tetapi pergi ke luar, jangan hanya biasa di dalam tetapi biasa di luar.

Maka, Uskup Bandung itu senang karena dalam kegiatan itu peserta akan mengunjungi pure, pesantren dan vihara. Untuk pergi keluar, lanjut uskup, dibutuhkan keberanian, “maka mintalah kepada Roh Kudus semoga DYG menghidupkan semangat Dominikus yang berdoa dengan tekun, berbicara dengan benar dan bertindak dengan penuh kasih.”

Semua peserta termasuk guru, kepala sekolah dan kepala kantor cabang serta pemimpin Kongregasi Suster-Suster Santo Dominikus di Indonesia Suster Maria Elisabeth OP dan 14 frater Dominikan yang terdiri dari sembilan aspiran serta satu kaul kekal dan empat kaul sementara termasuk satu calon bruder, dan Pembimas Katolik Provinsi Jawa Barat Rosentina Lopes mengikuti Misa itu.

Pastor Paskasius Bekatmo OSC dan Pastor Dominikus Uus Doni OSC serta Pastor Joseto Bernadas Jr OP jadi konselebran dalam Misa yang dipimpin oleh Mgr Subianto dan dimeriahkan oleh koor siswa kelas 4, 5, 6 SD Santa Maria dan SD Santo Yusup Cimahi dan Kelompok Paduan Suara SMP Santo Mikael Cimahi dan dibantu para frater OP.

DYG secara resmi dibuka sebelum Misa oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Hendra Gunawan yang ditandai bunyi sirene, tembakan converti, pelepasan burung merpati, burung pipit serta balon. Burung Merpati diterbangkan oleh Hendra Gunawan, Suster Elisabeth OP, Ketua Badan Pengurus Yayasan Santo Dominikus Suster Maria Patricia OP, dan Kepala Yayasan Santo Dominikus Kantor Cabang Cimahi Suster Maria Sesilia OP. Sementara itu burung pipit diterbangkan oleh Kepala Yayasan Santo Dominikus Kantor Cabang Cirebon, Yogyakarta dan Purwokerto, dan beberapa siswa dari masing-masing cabang melepaskan balon.

Acara dilanjutkan dengan memainkan lagu “Manuk Dadali” dan theme song Tahun Pewarta “Jadilah Seorang Pewarta” dengan angklung oleh semua yang hadir termasuk Mgr Subianto dan Hendra Gunawan.

Semua tamu yang membuka DYG itu ketika datang ke kompleks persekolahan di Cimahi itu disambut dengan Tarian Lengser, tarian adat Sunda untuk penyambutan tamu, dan pengalungan selendang dan bunga.

Menurut Suster Maria Valentine OP dari Cirebon, setiap tahun pelajaran di persekolahan Yayasan Santo Dominikus memiliki tema dan theme song, “dan tahun pelajaran ini bertema Tahun Pewarta, dengan theme song itu.”

“Kata-kata dalam lagu itu sederhana, tetapi sangat bermakna. Dan saat ini, ketika dinyanyikan dengan angklung, sungguh terdengar semakin indah dan menyerap masuk dalam akar budaya apalagi dinyanyikan oleh semua peserta DYG dengan aneka latar belakang keyakinan dan agama,” kata Suster Valentine.

Suster Maria Sesilia OP menjelaskan kepada PEN@ Katolik bahwa DYG yang diadakan setiap tiga tahun sekali bertujuan “mengembangkan kerjasama, semangat persaudaraan dan persahabatan antarpelajar di sekolah Dominikan Indonesia, melatih dan mengembangkan semangat kepemimpinan, membentuk calon-calon pewarta, membangun persaudaraan dan mengembangkan siswa untuk bersahabat dengan alam ciptaan.”

Dengan DYG, lanjut suster, “diharapkan para pelajar memiliki rasa percaya diri dan berani bergerak keluar untuk mewartakan kebenaran, memiliki persaudaraan di antara sesama pelajar Sekolah Dominikan maupun dengan pelajar yang berkeyakinan lain, serta mampu mewartakan kabar sukacita melalui media sosial.”

Tema DYG 2020 adalah Contemplare et contemplata Aliis tradere (Berkontemplasi dan membagikan buah kontemplasi itu kepada sesama) dengan sub tema La Chiesa In Uscita “yang dimaknai dengan bergerak keluar mewartakan kabar sukacita.” Maka, jelas suster, “para pelajar peserta DYG diajak menjalin persahabatan dengan mengunjungi pusat-pusat agama lain dan Eco Camp untuk belajar mencintai lingkungan.”

DYG diisi dengan outbond, studi bersama para frater OP, adorasi, ziarah ke makan para Suster OP, kontemplasi, olah raga dan berbagi tanaman kepada warga sekitar sekolah. Juga diadakan lomba pembuatan Vlog dari hasil studi dan kunjungan serta malam ‘farewell’ berisi penampilan seni setiap cabang. Misa, pertukaran cendera mata, dan Marching Band SD Santa Maria dan Santo Yusup Cimahi menutup DYG 2020.

Ketika pulang ke rumah, Mgr Antonius Subianto berharap peserta menjadi pewarta dan pelaku kebenaran sebagaimana diajarkan oleh Santo Dominikus, dan semoga Roh Kudus yang mengurapi Santo Dominikus juga mengurapi semua peserta sehingga mereka tekun berdoa, benar berbicara dan berani bertindak.

“Santo Dominikus dikenal sebagai pengkhotbah yang ulung. Pendiri Ordo Pengkhotbah (OP) itu berani pergi berkeliling karena dorongan Roh Kudus untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan menjadi berkah bagi orang lain. Kekuatan Roh Kudus, yang diterima Santo Dominikus dalam doa, mendorongnya untuk berani bertindak dan peduli kepada sesama dengan berbagai berkat bagi mereka yang membutuhkan. Dorongan Roh Kudus, yang menyebabkan Santo Dominikus berani keluar dari dirinya sendiri dan mewartakan kebenaran untuk menyelamatkan banyak orang,” tegas Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia itu.(PEN@ Katolik/paul c pati)

DYG 2020 (3)DYG 2020 (1)DYG 2020 (4)DYG 2020 (7)DYG 2020 (9)DYG 2020 (12)DYG 2020 (13)DYG 2020 (14)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini