Dalam Angelus, Minggu, 25 Agustus 2019, Paus Fransiskus memperhatikan keprihatinan universal terhadap “kebakaran besar” yang mengamuk di seluruh wilayah Amazon. Bapa Suci berdoa agar, “dengan komitmen semua orang,” api “bisa dikuasai sesegera mungkin.”
“Paru-paru hutan itu sangat penting bagi planet kita,” kata Paus.
Para pakar dari Brasil melaporkan, hampir 77.000 kebakaran terjadi di seluruh negeri itu sepanjang tahun 2019, meningkat 85% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Lebih dari setengah kebakaran itu terjadi di kawasan Amazon.
Tanggal 24 Agustus, pasukan Brasil dikerahkan di Amazon untuk melawan api. Presiden Jair Bolsonaro mencoba meredam kekhawatiran global dengan mengatakan bahwa yang terbakar adalah daerah yang sebelumnya dideforestasi dan segenap hutan hujan terhindar. Sekitar 44.000 tentara disiapkan untuk melakukan operasi “yang belum pernah terjadi sebelumnya” untuk memadamkan api, dan pasukan sedang menuju ke enam negara bagian Brasil yang meminta bantuan federal, kata Menteri Pertahanan Fernando Azevedo.
Operasi militer Brasil dilakukan setelah muncul kecaman luas terhadap penanganan situasi oleh Bolsonaro. Tanggal 23 Agustus, presiden memberi wewenang kepada angkatan bersenjata untuk memadamkan api, dengan mengatakan dia berkomitmen untuk melindungi wilayah Amazon.
Banyaknya kebakaran di Amazon memicu protes anti-pemerintah serta protes internasional. Dalam pernyataan yang dikeluarkan minggu lalu, para Uskup Amerika Latin dan Karibia (CELAM) menyatakan keprihatinan mendalam terhadap kebakaran destruktif yang membakar hutan-hutan dunia.
Para uskup itu meminta pemerintah-pemerintah negara-negara Amazon, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan masyarakat internasional untuk membantu “menyelamatkan paru-paru dunia.” Mengutip homili Paus Fransiskus, para uskup itu mendesak semua orang yang menduduki posisi tanggung jawab untuk menjadi “penjaga” ciptaan, penjaga rancangan Allah yang tertulis di alam, pelindung yang lain, pelindung lingkungan” dan “tidak membiarkan tanda-tanda kehancuran dan kematian menyertai jalan ini di dunia kita,” karena, kata para uskup, “jika Amazon menderita, dunia menderita.” (PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan laporan Vatican News)