Di tengah tantangan zaman yang semakin deras yang penuh krisis hidup rohani dan keteladanan pemimpin, maka imam zaman now dituntut berdoa setiap hari dan menunjukkan keteladanan hidup lewat kata dan perbuatan, kata Mgr Gerulfus Kherubim Pareira SVD.
Uskup Emeritus Maumere itu berbicara dalam homili Misa saat menabiskan tiga diakon menjadi imam baru di Gereja Thomas Morus Maumere, 4 November 2018. Ketiga imam baru itu adalah Pastor Mario Stefano Yansen da Cunha Pr, Pastor Yulius Heribertus Pr dan Pastor Yakobus Hubertus CJD.
Uskup Emeritus berusia 77 tahun yang diganti oleh Mgr Edwaldus Martinus Sedu Pr bulan September lalu lebih lanjut mengatakan, menjalankan tugas sebagai seorang imam butuh pengorbanan. “Para imam diutus untuk mewartakan kasih Tuhan bukan hanya untuk umat setempat, tetapi melayani umat di seluruh dunia. Maka, dari seorang imam dituntut totalitas dan pengorbanan seperti Yesus Kristus yang mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan umat manusia.”
Dalam Misa tahbisan dengan tema “Imam: Penyalur Kasih Allah kepada Sesama” itu dan dimeriahkan oleh koor gabungan Paroki Thomas Morus itu, Uskup Emeritus yang memimpin Misa didampingi oleh 50 imam konselebran.
Di saat pemberkatan, ketiga imam yang baru ditahbiskan itu juga memberkati Mgr Kherubim Pareira, yang berlutut di depan altar. Sembari menghadapinya dan merentangkan kedua tangan mereka di atas kepala uskup emeritus itu mereka mengatakan, “Bapa Maha Pengasih dan Mahabaik, di hadapan kami berlutut abdi-Mu, Bapak Uskup Pentahbis Kami, Uskup Emeritus Keuskupan Maumere. Berkatilah hamba-Mu ini di masa pensiunnya dan curahkanlah rahmat kesehatan jiwa dan raga agar ia boleh menikmati masa pensiunnya dalam lingkungan kasih setia-Mu.”
Para imam itu ditahbiskan dengan motto panggilan masing-masing. Motto panggilan Pastor Yulius adalah “Ini terjadi karena Tuhan” (Mzm 118:23), motto panggilan Pastor Mario adalah “Sebab, untuk itulah aku diutus” (Luk 4:43) dan motto panggilan Pastor Yakobus adalah “… sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya” (Luk 1:48).
Setelah tahbisan, Wakil Bupati Sikka Romanus Woga meminta agar para imam tetap teguh dalam panggilan imamatnya. “Kalau lihat wanita-wanita, tergambar dalam pikiran para imam itu Bunda Maria sehingga tidak ada pikiran macam-macam,” ujar kakak kandung dari Uskup Weetabula ini. Dia juga meminta kepada umat agar tidak hanya mengeluh akibat imam kurang tetapi iklas menyerahkan anak-anak untuk dididik dan dibina menjadi imam.(PEN@ Katolik/Yuven Fernandez)