Guna meningkatkan kualitas dan kapasitas bapak-bapak Katolik yang masuk dalam kelompok Kaum Bapak Katolik (KBK) se-Kevikepan Tomohon dan bapak-bapak Protestan yang masuk Pria Kaum Bapak (PKB) Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) se-Kelurahan Woloan yang berprofesi tenaga konstruksi, baik tukang kayu, listrik, beton, dan aspal, Badan Pengurus KBK Keuskupan Manado (KBK-KM) melaksanakan “Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Konstruksi.”
Sebanyak 140 anggota KBK dan 20 anggota PKB menghadiri kegiatan di Aula Gereja Paroki Bunda Hati Kudus Woloan, 8 Oktober 2018, yang merupakan kerjasama Badan Pengurus KBK-KM dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut serta Lembaga Penjaminan Jasa Konstruksi (LPJK) Sulut.
Selain itu, Ketua Tim Kerja Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Konstruksi Johan Wewengkang menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan program kerja Badan Pengurus KBK-KM bidang Pendidikan dan Latihan untuk semua kevikepan yang dimulai dari Kevikepan Tomohon.
Ketua Umum KBK-KM Edwin Kindangen menegaskan, lewat kegiatan itu, “selain kualitas dan kapasitas peserta meningkat, akan ada pengakuan resmi dari pemerintah terhadap para anggota KBK dan PKB yang ikut kegiatan ini, karena ada sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga berkompeten yakni LPJK.
Itulah sebabnya, Kepala Biro Pembangunan Setdaprov Sulut itu berharap agar momen yang jarang terjadi itu dimanfaatkan. “Apalagi para peserta boleh mengikuti kegiatan itu secara gratis dan akan mendapat sertifikat sesuai tingkatannya,” tegas Kindangen.
Kepala Dinas PUPR Sulawesi Utara Stevi Keppel, Kepala LPJK Sulut Billy Masinambouw, dan Staf Balai Jasa Konstruksi (BJK) Wilayah VI Makassar Bambang Siahaan menyambut positif program itu.
Keppel mengingatkan, selain kualitas dan kapasitas peserta meningkat, akan ada dampak positif lain bagi peserta yakni peningkatan taraf hidup. “Setelah pelatihan dan sertifikasi ini, akan ada pengakuan formal terhadap bapak-bapak dan peningkatan pendapatan karena bayarannya bertambah,” ujarnya.
Ketua KBK Kevikepan Tomohon Ferdinand Mono Turang mengatakan kepada PEN@ Katolik 9 Oktober 2018 bahwa “pelatihan dan sertifikasi tukang itu sangat bermanfaat bagi para tukang dan akan menambah kompetensi mereka sebagai tukang di bidangnya masing-masing sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup mereka.”(PEN@ Katolik/A. Ferka)