Ketika membuka Bazar Natal Paroki Santo Yosep Katedral Pontianak 2017 yang bertema “Mencari dan Menemukan Hadiah Natal untuk Saling Berbagi Kasih” dan berlangsung 9-10 Desember 2017, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr mengatakan “sangat bahagia hari ini.”
Dalam acara seremonial pengguntingan pita, Mgr Agus mengatakan “Saya sangat bahagia pada hari ini, dalam pembukaan bazar di Paroki Santo Yosep Katedral Keuskupan Agung Pontianak. Kenapa saya bahagia? Karena salah satu fungsi dari bazar adalah menunjukkan bahwa kita ini bersaudara.”
Selain berterima kasih kepada Kepala Paroki Katedral Pastor Alexius Alex Mingkar Pr dan Pastor rekannya Pastor Yosep Maswardi Pr, serta Ekonom Keuskupan Pastor Andreas Kurniawan OP, dan segenap panitia yang menyelenggarakan bazar itu, Mgr Agus juga mengucapkan terima kasih kepada para pebisnis, pengusaha, organisasi sosial yang turut berpartisipasi dalam bazar itu.
“Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ini memiliki kepedulian terhadap masyarakat, terhadap orang banyak. Mereka hadir bukan semata-mata untuk mencari keuntungan, tetapi lebih kepada memeriahkan acara ini yang sekali lagi bertujuan untuk menjalin tali persaudaraan di antara seluruh umat Katolik di Keuskupan Agung Pontianak ini,” kata uskup agung itu.
Tujuan lain dari bazar itu, lanjut Mgr Agus adalah “untuk saling menjalin interaksi dan komunikasi yang sehat penuh sukacita agar relasi antarumat menjadi lebih akrab” setelah sepanjang tahun hidup kita penuh dengan ketegangan. Maka terimakasih juga disampaikan kepada seluruh umat yang hadir. “Saya merestui dan berdoa semoga kegiatan bazar ini bisa berjalan dengan baik dan tujuan yang diharapkan boleh tercapai,” lanjut uskup.
Mgr Agus juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan para uskup se-Indonesia muncul kesadaran bahwa Gereja Katolik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bangsa Indonesia ini. Bahkan prelatus itu mengutip Pesan Natal PGI-KWI 2017 yang mengungkapkan bahwa saat ini kita sedang cemas.
“Persatuan kita sebagai bangsa Indonesia sedang terancam perpecahan. Keresahan dan kecemasan itu semakin terasa beberapa tahun belakangan ini. Ada pihak-pihak yang, entah secara samar-samar atau pun secara terang-terangan, tergoda untuk menempuh jalan dan cara yang berbeda dengan konsensus dasar kebangsaan kita, yaitu Pancasila. Hal itu terlihat dalam banyak aksi dan peristiwa: dalam persaingan politik yang tidak sehat dan yang menghalalkan segala cara, dalam fanatisme yang sempit, bahkan yang tidak sungkan membawa-bawa serta agama dan kepercayaan, dan dalam banyak hal lainnya. Dengan demikian, hasrat bangsa kita untuk menciptakan damai sejahtera menjadi sulit terwujud,” kutip prelatus itu.
Dalam keadaan seperti itu, Gereja Katolik harus berani tampil dengan wajah berseri, sebagai pembawa damai yang mengedepankan cinta kasih, “yang menurut saya, cara salah satunya adalah mengadakan bazar seperti ini,” demikian sambutan Mgr Agus seraya menambahkan bahwa Yesus yang lahir ke dunia membawa damai, dan damai itu sungguh diperlukan seluruh umat manusia.
Mgr Agus lalu berkeliling memberkati stand-stand yang ada di basemen Katedral Santo Yosep Pontianak. Menurut panitia, ada 78 stand dalam bazar itu antara lain modern furniture, aksesoris Natal, pakaian, sembako, minuman dan makanan, foto booth, travel, property, perbankan, kosmetik, dan elektronik.
Bazar yang diawali dengan tarian barongsai itu juga dimeriahkan dengan lomba menghias pohon Natal dari bahan daur ulang, lomba mewarnai khusus anak-anak, dan kegiatan donor darah dan cek gula darah gratis. (mssfic)