Uskup Manado Mgr Benediktus Estephanus Rolly Untu MSC mengingatkan para pengurus Kaum Bapak Katolik Keuskupan Manado (KBK-KM) yang diketuai Edwin Kindangen untuk mengawali pelayanan iman mereka dengan pertemuan atau perjumpaan dengan orang lain, “karena hidup kita akan berarti bila berjumpa dengan orang lain, dan perjumpaan akan bermakna bila kita dikasihi dan disayang.”
Mgr Rolly Untu berbicara dalam Misa Pembukaan Rekoleksi KBK KM yang dipimpinnya di Panti Samadi Tomohon, 30 September sampai 1 Oktober 2017. Lebih dari 20 anggota badan pengurus KBK-KM mengikuti rekoleksi itu.
Sejumlah pertemuan atau perjumpaan Kristus juga diceritakan oleh Uskup Manado yang batu itu seraya berharap agar semua itu hendaknya menjadi pegangan para bapak Katolik dalam berkiprah untuk Keluarga, Gereja dan Tanah Air.
“Apalah artinya seorang bila tidak ada orang lain,” kata Mgr Rolly yang dalam rekoleksi itu juga menjadi pembicara tentang “Pelayan Iman Katolik” dengan menegaskan bahwa iman dalam kasih Kristus adalah iman yang sempurna.
Materi lain diberikan oleh Paulden, pewarta awam dari Surabaya, tentang “Tiada yang Tersembunyi (Berubah atau Diubah)” dan oleh Pembina Skolastikat MSC Pineleng dan Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng Pastor Jonas Atjas MSC tentang “Menjadi Satu untuk Kemuliaan-Nya.”
Pastor Jonas yang didampingi beberapa frater juga mengisi rekoleksi itu dengan Silentio Pertobatan ala Taize yang diakhiri dengan penyerahan Salib Kristus kepada Ketua II (Bidang Humas) untuk kemudian diteruskan secara bergilir kepada pengurus lainnya.
Rekoleksi yang juga digunakan untuk mengumpul saran berkaitan dengan keorganisasian ditutup dengan Misa yang dipimpin Penasehat Rohani KBK-KM Pastor Christ Santie MSC dan perjumpaan bersama KBK Paroki Tataaran yang menjadi lokasi penutupan kegiatan itu. (A Ferka)