Setelah dilepas dalam sebuah acara khusus di Provinsialat MSC di Jakarta, pada hari Jumat 9 Juni 2017, Uskup Terpilih Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC tiba di Manado dan diterima oleh Uskup Emeritus Manado Mgr Josef Theodorus Suwatan MSC di depan kantor Keuskupan Manado bersama para imam, kaum religius, serta umat yang terdiri dari anak-nak, kaum muda, dan orangtua
Ketika tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, Mgr Rolly menerima kalungan bunga berwarna merah dan sepanjang perjalanan menuju kantor keuskupan umat menyalami uskup terpilih itu dengan berbagai spanduk selamat datang dan lambaian bendera “Merah Putih” dan Bendera Vatikan “Kuning dan Putih”.
Dari video yang ditayangkan oleh Komsos Keuskupan Manado, nampak Mgr Rolly Untu melambaikan tangan dari dalam mobil bahkan menghentikan mobil untuk memberikan salam kepada umat di jalan. Ketika tiba di depan Kantor Keuskupan Manado, Mgr Rolly turun dari mobil dan langsung menemui serta mencium cincin uskup Mgr Suwatan.
Mgr Rolly akan ditahbiskan menjadi Uskup Manado tanggal 8 Juli 2017 di Stadion Maesa Tondano. Dalam rapat panitia tahbisan yang dihadirinya, 10 Juni 2017, Mgr Rolly “hanya minta supaya pelaksanaan acara berlangsung hikmat.”
Uskup Terpilih itu datang ke Manado membawa Lambang Uskup yang disiapkan di Jakarta. Menurut lambang yang sudah disahkan oleh Sekretariat Keuskupan Manado dan disebarkan oleh Komisi Komsos Keuskupan Manado, Lambang Uskup Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC adalah perisai dengan tiga bagian: dua bagian di atas, kiri dan kanan, dan satu bagian di bawah.
Di bagian kiri atas, dengan latar belakang warna biru, ada gambar Hati Yesus yang Mahakudus dengan warna merah, bermahkotakan duri warna keemasan di bagian tengahnya dan nyala api warna keemasan di bagian atasnya. “Gambar ini menerangkan Uskup Rolly berasal dari tarekat religius Missionarii Sacratissimi Cordis atau Misionaris Hati Kudus yang menghidupi Spiritualitas Hati,” demikian deskripsi lambang itu.
Di bagian kanan atas, dengan latar belakang warna merah, ada bintang berwarna putih, lambang Allah, dengan lampu minyak berwarna keemasan di bawahnya. “Lampu minyak dari bahan tanah liat seperti ini biasa digunakan sebagai alat penerangan pada jaman Yesus. Lampu ini memiliki satu sumbu di ujung sebelah kiri, dengan api yang menyala menerangi area sekitarnya,” lanjutnya.
Di bagian bawah, dengan latar belakang warna putih, ada laut biru dan gunung berwarna hijau di atasnya. Itu “melambangkan wilayah Keuskupan Manado yang meliputi daratan dan gunung-gunung yang hijau dan banyak kepulauan serta laut yang kaya.”
Di atas gunung, di sebelah kanan, ada gambar burung gagak berwarna hitam, yang membawa di paruhnya sepotong roti. Itu, “adalah atribut yang biasa ditemui bersama Santo Benedictus Abbas dari Norcia.” Sementara itu, masih di atas gunung, di sebelah kiri, ada tiga batu berwarna keemasan dengan selembar daun palma berwarna hijau di atasnya yang merupakan “atribut yang biasa ditemui bersama Santo Stephanus Martir Pertama yang wafat dirajam.”
Di atas perisai ditempatkan sebuah galero atau topi khas klerus berwarna hijau, dengan enam jumbai di masing-masing sisinya, dan di bagian tengah belakang perisai adalah salib pancang berwarna kuning keemasan. “Galero hijau dengan enam jumbai berikut salib pancang ini merupakan penanda bahwa sang empunya lambang adalah seorang uskup,” demikian penjelasannya.
Di bagian bawah perisai terdapat pita berwarna kuning keemasan, bertuliskan motto penggembalaan Uskup Rolly dalam Bahasa Latin yakni “In lumine tuo videmus lumen” yang berarti “Dalam terang-Mu kami melihat terang” (Mzm 36:10). (paul c pati)
Foto-foto dari Komsos Keuskupan Manado dan Provinsialat MSC