Jumat, November 22, 2024
28.1 C
Jakarta

Umat Katolik diminta secara khusus mendoakan Tanah Air Indonesia di Bulan Maria

 

Pastor Antonius Dwi Haryanto Pr (kaos biru) memberikan pengarahan kepada sejumlah tokoh umat mengenai kegiatan Minggu Panggilan
Pastor Antonius Dwi Haryanto Pr (kaos biru) memberikan pengarahan kepada sejumlah tokoh umat mengenai kegiatan Minggu Panggilan

Kepala Paroki Santo Ignatius Loyola, Atang Senjaya Semplak, Keuskupan Bogor, Pastor Antonius Dwi Haryanto Pr menyerukan kepada umat Katolik, khususnya umat di parokinya, agar secara khusus  berdoa bagi Tanah Air Indonesia dalam intensi-intensi Doa Rosario sepanjang bulan Mei 2017.

“Doa-doa ini perlu kita lakukan secara khusus agar Tuhan yang mahakuasa berkenan melindungi Tanah Air kita dari bahaya perpecahan, kekacauan dan kerusuhan,” kata Pastor Anton dalam homili Misa Minggu, 30 April 2017 di gereja Semplak.

Pastor Anton mengatakan bahwa situasi dan kondisi di Tanah Air Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan, karena “semakin menguatnya radikalisme atau intoleransi, terorisme, narkoba dan korupsi. Hal-hal ini, jika tidak ditangani dengan tepat oleh pemerintah dan masyarakat, dapat menimbulkan perpecahan, dan sebagai kelompok minoritas, kita pasti terkena dampaknya.”

Maka, Pastor Anton meminta agar setiap umat Katolik, baik perempuan maupun lelaki, dewasa maupun remaja, juga anak-anak, “rajin berdoa Rosario setiap hari terutama pada bulan Mei ini.”

Dengan bercanda, imam itu mengatakan bahwa biasanya ibu-ibu lebih rajin berdoa daripada bapak-bapak. “Coba periksa tas ibu-ibu, pasti di dalamnya ada Rosario, sebaliknya dalam dompet atau kantong baju atau celana bapak-bapak  tidak ada Rosario tetapi rokok,” dan umat tertawa.

Homili diisi juga dengan rencana kegiatan Minggu Panggilan di Keuskupan Bogor, 7 Mei 2017, untuk memperkenalkan dan mempromosikan Panggilan Hidup Membiara kepada keluarga-keluarga, khususnya kepada kelompok Orang Muda Katolik (OMK).

Sejumlah frater dan suster akan berkunjung dan tinggal di rumah umat (live in) selama satu malam untuk bertemu dan berbagi pengalaman mengenai panggilan mereka. Di malam live in itu, mereka akan berdoa Rosario bersama keluarga dan dilanjutkan dengan memberikan kesaksian tentang panggilan hidup membiara mereka masing-masing.

Misa tanggal 7 Mei, akan dilengkapi prosesi panggilan yang menampilkan anak-anak yang mengenakan pakaian suster, pastor dan uskup. (Ans Gregory)

 

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini