JAKARTA, Pena Katolik — Suasana penuh syukur dan sukacita memenuhi Gereja Santa Perawan Maria Ratu, Jakarta Selatan, Sabtu (15/11/2025). Paduan suara Cappella Victoria Jakarta mempersembahkan konser musik gereja bertajuk “Nisi Dominus Frustra – Palestrina 500” untuk menandai 20 tahun perjalanan paduan suara sekaligus memperingati 500 tahun kelahiran komponis besar musik gereja, Giovanni Pierluigi da Palestrina.
Cappella Victoria Jakarta terakhir kali menggelar konser musik gereja di Jakarta pada 6 Mei 2017 di Gereja Katedral. Sejak itu, mereka lebih banyak berkiprah di panggung internasional, termasuk Italia–Vatikan, Kroasia, dan Austria. Meski dunia sempat dilanda pandemi Covid-19, paduan suara ini tetap aktif bernyanyi dalam perayaan Ekaristi secara daring maupun terbatas. Pasca pandemi, sejak pertengahan 2022, mereka kembali hadir secara rutin, namun konser musik gereja baru bisa digelar kembali tahun ini setelah penundaan agenda musikal di Prancis dan Spanyol.
Tema besar konser tahun ini, “Nisi Dominus Frustra” (Mazmur 127:1-2), menegaskan bahwa tanpa Tuhan, segala usaha adalah sia-sia. Sementara tema khusus “Palestrina 500” menjadi penghormatan kepada Palestrina, komponis yang sejak awal menjadi inspirasi Cappella Victoria dalam menggubah dan mempersembahkan musik liturgi.
Dalam konser ini, berbagai karya liturgi klasik dipersembahkan untuk memperkenalkan kembali para komponis gereja yang menjadi teladan dalam menciptakan nyanyian rohani.
Cappella Victoria Jakarta sendiri lahir pada 25 September 2005 dari komunitas muda Paroki Santa Theresia Menteng. Kini beranggotakan 33 orang dari berbagai paroki di Keuskupan Agung Jakarta dan Keuskupan Bogor, mereka membiayai kegiatan secara swadaya dan dukungan umat. Sejak Maret 2025, mereka berdomisili di Gereja Kristus Salvator, Paroki Slipi, Jakarta Barat.
Selama 20 tahun, Cappella Victoria telah menggelar lebih dari 20 konser musik gereja di Jakarta dan berpartisipasi dalam berbagai acara musikal di Eropa. Konser malam ini menjadi penanda penting perjalanan mereka, sekaligus jawaban atas kerinduan umat yang menanti selama delapan tahun.
