PALANGKA RAYA, Pena Katolik – Dalam suasana penuh sukacita dan rasa syukur, umat Paroki Yesus Gembala Baik merayakan Syukuran 15 Tahun berdirinya paroki pada hari Minggu, 26 Oktober 2025. Perayaan ini menjadi momen istimewa, bukan hanya untuk mengenang perjalanan iman selama lima belas tahun, tetapi juga untuk menandai awal yang baru melalui peletakan batu pertama Gua Maria, sebuah langkah penuh berkat dan harapan bagi seluruh umat. Ibadat dipimpin oleh Bapa Uskup Keuskupan Palangka Raya (Mgr. Aloysius.M. Sutrisnaatmaka, MSF).
Selain peletakan batu pertama gua Maria Guadalupe, Bapak Uskup memberkati rangka besi (cakar ayam) untuk pembangunan toilet dari Stasi St. Arnoldus Janssen Hanua-Ramang dan disaksikan oleh umat Paroki YGB (umat pusat paroki dan stasi) dan beberapa pastor yang hadir untuk mengikuti perayaan syukur ini.
Acara syukur ini diawali ibadat peletakan batu pertama Gua Maria Guadalupe di area belakang gedung gereja. Gua ini nantinya akan menjadi tempat doa dan ziarah bagi umat, simbol kehadiran Bunda Maria yang selalu mendampingi dan mendoakan anak-anaknya. Gua ini nantinya akan menjadi tempat doa dan ziarah bagi umat, simbol kehadiran Bunda Maria yang selalu mendampingi dan mendoakan anak-anaknya. “Gereja Katolik memiliki kekayaan spiritual yang sangat banyak dan begitu banyak penampakan-penampakan Bunda Maria yang telah diakui oleh Gereja sebagai kekayaan rohani bagi umat manusia, misalnya penampakan Bunda Maria di Fatima, Lourdes, Guadalupe dan sebagainya”, ujar Bapak Uskup.
Prosesi peletakan batu dilakukan secara simbolis oleh Bapak Uskup, Pastor Paroki (RD. Cornelius Fallo, SVD), ketua Dewan Pastoral Harian (Bapak Dwi), ketua Stasi Hanua-Ramang (ibu Hermina), ketua panitia pembangunan, ketua Panitia penyelenggara (Bapak Hubertus Simbolon) dan kepala tukang pembangunan Gua Maria. Umat yang hadir menjadi saksi iman dalam peristiwa iman ini. Perayaan dilanjutkan dengan Ekaristi bersama yang dipimpi oleh Bapak Uskup dan para imam konselebran.
Atusiasme umat akan kehadarin dan pertumbuhan iman melalui pembangunan gua maria terlihat dalam suasana khusyuk selama berlangsungnya perayaan ekaristi, meskipun sebelumnya telah diguyur hujan namun tetap setia untuk mengikuti perayaan ekaristi. “Turunnya hujan adalah untuk membasah atau menyiram bumi ini dan menumbuhkan tunas-tunas baru. 15 tahun berdirinya paroki Yesus Gembala Baik telah menumbuhkan tunas-tunas dan perkembangan iman bagi umat di Keuskupan ini. Gua Maria menjadi sarana untuk pertumbuhan iman yang jauh lebih mendalam”, kata Uskup dalam khotbatnya

Menuju Masa Depan
Perayaan 15 tahun ini menjadi pengingat bahwa perjalanan iman terus berlanjut. Dengan semangat kebersamaan dan pelayanan, Paroki Yesus Gembala Baik berkomitmen untuk semakin menjadi terang bagi sesama. Pembangunan Gua Maria diharapkan menjadi simbol nyata pertumbuhan iman umat dan semangat untuk terus berkarya dalam kasih Kristus.
Acara ditutup dengan ramah tamah dan kebersamaan seluruh umat. Tawa, doa, dan lagu-lagu pujian menandai hari penuh berkat ini—sebuah perayaan yang bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menatap masa depan dengan iman dan harapan.
“Gua Maria ini adalah persembahan syukur kita kepada Bunda Maria yang selalu menuntun langkah paroki kita. Semoga tempat ini menjadi oase rohani, tempat setiap orang dapat menemukan damai dan pengharapan,” ujar Pastor Paroki.
Usai perayaan ekaristi umat diarakan ke aula paroki untuk perayaan syukuran dan makan bersama yang diawali dengan pemotongan tumpeng 15 tahun perjalanan iman umat Paroki Yesus Gembala Baik Palangka Raya dan kemudian umat menikmati sajian yang dibawa dari lingkungan-lingkungannya sendiri. (Diakon Balthasar Berek/Palangka Raya)