Home BERITA TERKINI Kongres Nasional Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi Indonesia ke-V di Merauke

Kongres Nasional Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi Indonesia ke-V di Merauke

0

MERAUKE, Pena Katolik – erauke menjadi tuan rumah istimewa bagi penyelenggaraan Kongres Nasional Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi Indonesia (KKII) ke-V, yang berlangsung pada 17–19 September 2025. Perhelatan rohani ini menjadi sejarah tersendiri karena untuk pertama kalinya dilaksanakan di tanah Marind, Keuskupan Agung Merauke.

Dalam perayaan Ekaristi pembukaan, Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, menegaskan bahwa tema kongres, “Menjadikan Budaya Peduli sebagai Jati Diri Devosan Kerahiman Ilahi”, sangat relevan dengan situasi dunia saat ini. Beliau menyoroti bahwa zaman modern ditandai dengan krisis kepedulian, ketika egoisme dan cinta diri merasuki kehidupan manusia.

“Kekayaan, jabatan, kesenangan duniawi, seks, mabuk, dan judi telah membuat banyak orang buta. Akibatnya, lahirlah peperangan, konflik, dusta, kekerasan, hingga balas dendam,” ujarnya.

Mgr. Mandagi mengingatkan bahwa banyak keluarga hancur karena sikap acuh tak acuh dan hilangnya kepedulian. Sebagai persekutuan orang beriman, Gereja tidak boleh dibiarkan retak oleh percekcokan. Ia mengajak para devosan untuk menjadikan Yesus Kristus sebagai pusat kehidupan, karena hanya Dia obat mujarab yang sanggup menyembuhkan “penyakit zaman ini”.

“Kerahkan hati untuk peduli, lembut, dan mengampuni. Marilah kita memperbarui diri agar Gereja mampu menjalankan perutusannya sesuai janji Tuhan,” tegasnya.

Ketua Panitia Kongres, Romo Andreas Fanumbi, menjelaskan bahwa jumlah peserta kongres mencapai 6.003 orang, mewakili seluruh keuskupan anggota Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Panitia menerapkan batasan jumlah utusan, yaitu lima orang per keuskupan, demi keteraturan dan keterbatasan dana.

“Kongres ini bertujuan menyatukan visi agar tidak ada pengajaran yang menyimpang dari teologi Gereja. Gereja sejati adalah kudus, katolik, apostolik, dan berlandaskan cinta Kristus,” ungkapnya. Ia pun berharap setiap devosan tetap berpedoman pada teladan Santa Faustina, yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus.

Sementara itu, Ronald Tethool, Sekretaris KKII Keuskupan Amboina, mengaku terkesan dengan kongres kali ini. Ia menuturkan bahwa 29 peserta dari Amboina merasakan pengalaman rohani yang mendalam, bahkan ada yang memperoleh rahmat penyembuhan berkat devosi Kerahiman Ilahi.

Kongres menghasilkan sejumlah keputusan penting bagi perkembangan komunitas devosan di Indonesia. Setelah penyerahan hasil keputusan, peserta mengikuti prosesi penutupan dengan penuh sukacita. Mereka berjalan kaki dari Gereja Katolik Bambu Pemali menuju Gereja Katedral St. Fransiskus Xaverius. Sepanjang perjalanan, umat menyanyikan kidung rohani ciptaan Romo Yos Somar, mengiringi langkah iman yang penuh semangat.

Kongres Nasional KKII V di Merauke menjadi momentum pembaruan iman, penguatan persaudaraan, serta peneguhan panggilan untuk menjadikan kepedulian sebagai wajah nyata Kerahiman Ilahi di tengah dunia. (Agapitus Batbual/Merauke)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version