LAMBANG yang dimiliki oleh seorang uskup adalah sebuah doa dan nilai yang akan dipegang selama kepemimpinannya. Lambang uskup juga lambang para kardinal dan Paus, yang masing-masing berbeda satu dengan yang lain.
Ketika memulai tugas baru sebagai Uskup Padang, Mgr. Vitus Rubianto Silichin SX juga memiliki lambing uskup. Apa yang digambarkan dalam lambang ini seperti menjadi tema dalam karya penggembalaannya. Lambang ini berbentuk perisai yang terbagi menjadi tiga bagian: dua bagian di atas, kiri dan kanan, dan satu bagian besar di bawah. Berikut ini penjelasan setiap bagiannya.

Kitab Suci
Gambar Kitab Suci ditelakan di bagian atas sebe sebelah kiri dengan latar belakang merah. Seperti diketahui, Mgr. Vitus adalah lulusan Program Studi Kitab Suci dari Universitas Gregoriana Roma, Italia. Selama ini ia berkarya sebagai dosen di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.
Dengan ini, selama karyanya, Mgr. Vitus ingin menjadi pewarta Kabar Gembira dan membina kehidupan umat beriman berdasar pada Sabda Allah senantiasa menjadi perhatiannya.
Kepiting dan Salib
Di bagian atas sebelah kanan, dengan latar belakang kuning, adalah seekor kepiting berwarna merah dan sebuah salib berwarna coklat. Cerita mengenai kepiting dan salib ini merupakan bagian dari kisah perjalanan misi Santo Fransiskus Xaverius di Maluku.
Mgr. Vitus adalah seorang misionaris dari Serikat Msionari Xaverian (SX). Serikat adalah serikat misi yang menjadikan Xaverius sebagai pelindungnya. Serikat Xaverian didirikan Santo Maria Guido Conforti di Parma, Italia pada tahun 1895.
Penggambaran kepiting dan salib ini tentu menunjukkan spiritualitas karya Mgr. Vitus ketika nanti akan menjadi Gembala Utama di Keuskupan Padang.
Bintang Bersudut Enam
Di kiri atas ada bintang bersudut enam berwarna kuning, yang bersama dengan laut biru. Ini menunjukkan Bunda Maria yang salah satu julukannya adalah Stella Maris atau Bintang Samudra. Maria adalah Bunda Gereja, dengan lambang ini, Mgr. Vitus ingin menjadikan Bunda Maria sebagai teladan iman. Bunda Maria adalah teladan hidup rohani.
Buah Andalas, lautan, Perahu Mentawai
Di kanan atas ada dua untai buah andalas berwarna ungu, melambangkan Pulau Sumatera. Di tengah bawah, ada tiga ombak, melambangkan lautan yang menghubungkan Sumatera dengan pulau-pulau di sekitarnya. Di atas ombak ini ada sebuah perahu Mentawai, yang mengingatkan bapa uskup akan pulau indah tempat beliau untuk pertama kalinya menjalankan tugas misionernya.
Induk Pelican
Di atas perahu ini ada seekor induk pelikan dengan tiga anaknya yang masih kecil. Induk pelikan ini terlihat berdarah, setelah ia memberikan daging dan darahnya sendiri untuk makanan bagi anak-anaknya. Pelikan ini adalah lambang Kristus.
Galero dan Topi
Di atas perisai ditempatkan sebuah galero atau topi khas klerus berwarna hijau, dengan 6 jumbai pada masing-masing sisinya. Di bagian tengah belakang perisai adalah sebuah salib pancang berwarna kuning keemasan. Galero hijau dengan 6 jumbai berikut salib pancang ini merupakan penanda bahwa sang empunya lambang adalah seorang uskup.
Moto Uskup
Akhirnya, di bagian bawah perisai terdapat pita berwarna kuning keemasan, bertuliskan motto penggembalaan Uskup Vitus dalam Bahasa Latin: “Misericordia Motus”, artinya “Tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan” (Luk 15:20). Demikianlah, Gereja diundang untuk menampilkan wajah Bapa yang berbelas kasih.