BOVEN DIGOEL, Pena Katolik – Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, meresmikan Asrama Putri Santo Yosef di Asiki, Kabupaten Boven Digoel, Minggu (3/8/2025). Dalam sambutannya, ia mengutip Nelson Mandela bahwa menjadi pelayan berarti memiliki hati, serta mengingatkan masyarakat agar menjauhi kekerasan.
“Jangan pernah menyandang senjata untuk menghancurkan peradaban manusia. Gunakanlah ilmu untuk kemaslahatan banyak orang, dan peliharalah budi pekerti yang baik,” pesannya. Ia juga mengimbau seluruh suku bangsa di Boven Digoel, khususnya di Distrik Jair, untuk menjaga perdamaian menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, menjelaskan bahwa pembangunan asrama ini juga bertepatan dengan 25 tahun karya Tarekat Suster PRR di Asiki. Awalnya, dana APBD sebesar Rp5 miliar yang dialokasikan pada 2023 terkendala aturan karena status tanah milik HGB PT Korindo. Namun, pada 2024, melalui koordinasi dengan BPN, pembangunan akhirnya terlaksana.
“Saya yakin, kehadiran asrama ini akan melahirkan SDM berkualitas. Saya sendiri adalah alumni asrama, dan manfaatnya besar sekali,” ujar Apolo.
Suster dr. Maria Bertha, PRR, menyampaikan rasa syukur atas peresmian ini. Asrama yang menampung 80 putri ini berdiri di halaman Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Asiki. Ia berterima kasih kepada berbagai pihak yang membantu, baik dalam bentuk dana maupun hasil bumi seperti ubi, talas, pisang, hingga kayu bakar.
“Kami masih membutuhkan dukungan untuk melengkapi ruang doa, MCK, ruang makan, dan fasilitas rekreasi. Biaya konsumsi harian untuk 80 penghuni mencapai Rp10–15 juta. Semoga karya ini terus mendapat perhatian,” harapnya.
— Agapitus Batbual/Merauke
