JAKARTA, Pena Katolik – Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Provinsi DKI Jakarta 2025 berlangsung meriah dan penuh sukacita di Gereja Kristus Raja Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Sabtu pagi (19/7). Diselenggarakan oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi DKI Jakarta, acara ini menjadi simbol kuatnya semangat kebersamaan umat Katolik dalam memuliakan Tuhan melalui seni liturgi dan paduan suara.
Pesparani DKI Jakarta tahun ini mengambil Tema” Mari Rayakan Semangat Iman, Budaya, dan Persaudaraan”. Pembukaan diawali dengan Misa yang dipimpim secara konsebrasi, konselebrasi utama oleh RD. Samuel Pangestu selaku Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta serta Pemukulan Gong oleh Bapak Fajar Eko Satriyo, S.STP., MA selaku Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) Provinsi DKI Jakarta.
Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Bapak Fajar Eko Satriyo, S.STP., MA selaku Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) Provinsi DKI Jakarta mewakili Pemerintah Daerah Khusus Jakarta; RD. Samuel Pangestu selaku Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta mewakili Keuskupan Agung Jakarta; Bapak Mulyawan Margadana selaku Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN); Ketua umum LP3KD Provinsi DKI Jakarta RD Antonius Suyadi; Antonius Sinaga selaku Pembimbing Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta; serta sejumlah tokoh lainnya. Kehadiran para tokoh ini mencerminkan dukungan penuh dari berbagai unsur—baik pemerintah, gereja, maupun masyarakat—terhadap upaya pembinaan iman umat Katolik melalui seni budaya liturgis.
Sebagai perwakilan dari Kementerian Agama, Antonius Sinaga turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam acara ini. Kehadirannya menegaskan komitmen pemerintah dalam pengembangan kehidupan keagamaan yang kontekstual dan inklusif. “Pesparani merupakan ruang ekspresi iman sekaligus sarana pembinaan karakter religius umat Katolik. Kegiatan ini selaras dengan visi Kementerian Agama dalam memperkuat moderasi beragama serta menumbuhkan semangat toleransi dan persaudaraan,” ujar Antonius Sinaga dalam wawancara singkat usai kegiatan.
Sebagai penanda dimulainya rangkaian lomba, digelar kompetisi Kategori Paduan Suara Wanita Dewasa, yang diikuti oleh 10 paroki dari Keuskupan Agung Jakarta. Hasil perlombaan tersebut adalah: Juara 1: Paroki Santo Leo Agung, Jatiwaringin; Juara 2: Paroki Keluarga Kudus, Rawamangun; Juara 3: Paroki Santa Maria Imakulata, Kalideres
Para peserta menampilkan performa terbaiknya dengan penuh semangat, menghadirkan pujian yang menyentuh dan penuh spiritualitas, sekaligus memperlihatkan mutu pembinaan musik liturgi di tingkat paroki.
RD. Antonius Suyadi selaku Ketua Umum LP3KD DKI Jakarta dalam keterangannya menyampaikan bahwa Pesparani akan berlanjut dengan berbagai kategori lainnya hingga Oktober 2025; dari 13 mata lomba yang biasa diperlombakan dalam Pesparani Nasional kita akan lombakan 10 mata lomba antara lain: mazmur ada 4 kategori, cerdas cermat Rohani ada 2 kategori, Tutur Kitab suci, serta paduan suara ada 3 kategori. Selain sebagai bentuk pengembangan kreativitas dan iman, Pesparani juga berfungsi sebagai ajang seleksi untuk menentukan kontingen DKI Jakarta dalam Pesparani Katolik Tingkat Nasional yang akan datang.