Home BERITA TERKINI Orang Kudus dari Puerto Rico yang Membantu Umat Mencintai Ekaristi

Orang Kudus dari Puerto Rico yang Membantu Umat Mencintai Ekaristi

0

CAGUAS, Pena Katolik – Di tengah dinamika sosial dan tantangan spiritual abad ke-20, muncul seorang tokoh sederhana dari Puerto Rico yang dengan penuh semangat memperkenalkan kembali makna terdalam dari Misa Kudus kepada umat Katolik.

Ia bukan seorang imam, bukan pula seorang biarawan, melainkan seorang awam biasa bernama Beato Carlos Manuel Rodríguez Santiago. Ia dikenal sebagai pewarta liturgi yang membangkitkan cinta akan Ekaristi di hati banyak orang.

Beato Carlos Manuel lahir pada 22 November 1918 di kota Caguas, Puerto Rico. Ia dibesarkan dalam sebuah keluarga Katolik yang besar dan taat. Sejak kecil, ia menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap hal-hal rohani. Pengalaman spiritual yang membekas dalam hidupnya terjadi saat ia menerima Komuni Pertama — sebuah momen yang menjadi awal dari relasi akrabnya dengan Yesus dalam Ekaristi.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Beato Carlos melanjutkan studi di Universitas Puerto Rico. Namun, karena masalah kesehatan yang terus memburuk, ia terpaksa menghentikan kuliahnya. Meskipun kesehatannya rapuh, semangat pelayanannya tidak pernah padam. Ia bekerja sebagai juru tulis di beberapa tempat, termasuk di Caguas, Gurabo, dan di Stasiun Eksperimen Pertanian. Dalam kesederhanaan hidupnya sebagai pekerja kantoran, Beato Carlos tetap setia menjalani panggilannya sebagai pewarta Injil.

Yang membedakan Beato Carlos dari banyak orang lainnya adalah cintanya yang mendalam terhadap liturgi Gereja, khususnya Misa Kudus. Biografi resminya dari Vatikan menyebut bahwa hampir seluruh penghasilan yang ia peroleh dari pekerjaan digunakan untuk menyebarkan pemahaman dan kecintaan terhadap Kristus, terutama melalui pengenalan akan liturgi suci. Ia menerjemahkan dan menyunting berbagai artikel liturgi, lalu menerbitkannya dalam majalah yang ia dirikan sendiri, berjudul Liturgi dan Budaya Kristiani.

Tak berhenti di sana, Beato Carlos juga membentuk kelompok kecil yang disebut “Lingkaran Liturgi,” tempat umat berkumpul untuk mempelajari dan merenungkan keindahan dan makna Misa. Ia percaya bahwa memahami liturgi berarti memahami inti dari kehidupan Kristiani itu sendiri.

Dalam sebuah tulisan di media Katolik Aleteia, penulis Meg Hunter-Kilmer mengungkapkan bahwa Beato Carlos sangat mencintai Vigili Paskah. Baginya, malam itu adalah puncak kehidupan iman. Ia sering berkata, “Kita hidup untuk malam ini,” mengacu pada makna agung misteri Paskah — bahwa Allah yang menjadi manusia, wafat demi kasih-Nya kepada kita, dan bangkit untuk mengalahkan dosa dan maut.

Beato Carlos juga aktif dalam komunitas awam Katolik. Ia merupakan anggota Knights of Columbus, sebuah organisasi pelayanan Katolik yang menekankan pada iman, amal, dan persaudaraan. Meskipun sering menderita sakit, semangat kerasulannya tidak pernah pudar. Ia mengabdikan seluruh hidupnya demi kemuliaan Tuhan.

Beato Carlos Manuel Rodríguez Santiago wafat pada 13 Juli 1963 dalam usia 44 tahun, setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya sepanjang masa dewasanya. Namun warisan rohaninya terus hidup dan berbuah.

Pengakuan Gereja atas kekudusannya datang pada 29 April 2001, saat Paus Yohanes Paulus II membeatifikasinya. Ia menjadi orang Puerto Rico pertama yang diangkat menjadi Beato. Hari pestanya dirayakan setiap tanggal 13 Juli, bertepatan dengan hari kematiannya.

Kini, Gereja Katolik menantikan satu mukjizat lagi sebagai langkah terakhir menuju kanonisasinya sebagai santo. Dengan warisan iman yang mendalam dan cinta yang besar terhadap Ekaristi, Beato Carlos Manuel menjadi teladan bagi semua umat awam — bahwa siapa pun, dalam keadaan apa pun, bisa menjadi kudus dan membawa terang Kristus bagi dunia.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version