Home BERITA TERKINI Manifesto Spiritual Kaum Muda Kristiani di Eropa: “Revolusi Telah Dimulai”

Manifesto Spiritual Kaum Muda Kristiani di Eropa: “Revolusi Telah Dimulai”

0

VATIKAN, Pena Katolik – Sebuah gerakan spiritual secara resmi diluncurkan di Vatikan, 2 Juni 2025. Inisiatif ini merupakan gerakan spiritual lintas negara yang digagas oleh kaum muda Kristiani dari seluruh Eropa. Tujuan gerakan ini adalah untuk mengembalikan Kristus ke pusat kehidupan dan membangkitkan kembali jiwa Benua Lama.

Gerakan ini lahir dari inspirasi Uskup Palencia, Mgr. Mikel Garciandía dari Palencia, yang dua tahun lalu membayangkan keterlibatan kaum muda melalui jaringan ziarah ke berbagai situs Santo Mikael di Eropa. Meski awalnya proyek ini dirancang berakhir pada Tahun Yubileuam Pengharapan 2025, kini cakupannya gerakan ini meluas hingga Yubileum Pembebasan di Yerusalem tahun 2033.

“Hal-hal yang sebelumnya terasa mustahil kini mulai terjadi,” ujar Mgr. Garciandía dalam konferensi pers.

Gerakan ini didukung oleh Konferensi Waligereja Spanyol, Keuskupan Yerusalem, Keuskupan Santiago de Compostela, dan kini juga Vatikan. Gerakan ini mengajak generasi muda Eropa, baik yang beriman maupun yang masih mencari makna hidup, untuk menempuh perjalanan iman melalui ziarah, penyembuhan, dan evangelisasi. Pusat dari gerakan ini adalah manifesto yang ditulis oleh ribuan kaum muda Eropa.

“Ini bukan hasil strategi kantor atau lembaga, melainkan suara hidup dari generasi yang menderita, namun tetap percaya dan mencintai,” kata Fernando Moscardó, juru bicara proyek.

Manifesto tersebut akan dipublikasikan di situs resmi gerakan ini, dan siapa pun yang merasa tergerak diundang untuk menandatanganinya. Informasi dan perkembangan selanjutnya akan dibagikan melalui media sosial dengan nama J2R2033 (Journey to Redemption 2033).

Proyek ini juga mendapat dukungan dari berbagai pemimpin Gereja. Kardinal Pierbattista Pizzaballa OFM, Patriark Yerusalem juga menyatakan bahwa kaum muda di Tanah Suci juga ingin terlibat, meskipun banyak dari mereka belum bisa berziarah karena konflik dan perang.

“Saya berdoa agar di tahun 2033 dunia telah berubah dan damai datang,” ucapnya.

Mgr. Graziano Borgonovo dari Dikasteri Evangelisasi menegaskan bahwa menjadi pengikut Kristus berarti siap berjalan dan mewartakan Injil. Sementara Mgr. Paolo Giulietti menyoroti pentingnya mengembalikan dimensi religius dari tempat-tempat ziarah yang kini kerap dikaburkan oleh pariwisata.

Imam Basilika Santa Maria Trastevere, Mgr. Marco Gnavi yang akan menjadi tuan rumah acara puncak pada 1 Agustus mendatang dalam rangka Yubileum Kaum Muda, menutup dengan pernyataan menyentuh.

“Dalam dunia yang penuh konflik dan keputusasaan, penting bagi kaum muda untuk berjalan menuju cakrawala. Di tengah perubahan menyakitkan, mereka masih membawa harapan.”

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version