Home BERITA TERKINI Perarakan Salib PYD Keuskupan Agung Merauke

Perarakan Salib PYD Keuskupan Agung Merauke

0

MERAUKE, Pena Katolik – Orng Muda Katolik (OMK) Keuskupan Agung Merauke mengadakan perarakan Salib Papua Youth Day (PYD), Selas-Rabu 18 Juni 2025. Pada event ini, OMK mengarak Salib PYD penuh iman.

Romo Samson Waliwawan menilai perarakan Salib PYD rencana mengikuti apa yang telah digariskan oleh Komisi Kepemudaan Se Regio Papua. Ia mengajak anggota OMK yang hadir supaya bila hadir terus dalam hidup menggereja di setiap paroki dimana saja berada.

Beberapa paroki ikut serta dalam kegiatan ini: Paroki Katedral Santo Fransiskus Xaverius; Paroki Kristus Raja Semesta Alam, Mopah Lama; Paroki Sang Penebus Kampung Baru diataranya Stasi  Bunda Hati Kudus Yesus Jati-jati; Paroki Sto Mikhael Kuda Mati; Paroki Sta Maria Fatima, Kelapa Lima; Paroki Salib Suci, Gudang Arang; Paroki Sta Theresia Buti; Paroki Sto Yoseph Bambu Pemali terakhir ditutup di Katedral Sto Fransiskus Xaverius dekat kediaman Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC. “Salib PYD dipastikan singgah di setiap paroki hingga kevikepan merauke dengan maksud agar kaum mudanya harus juga bergerak bersama umat lainnya.

Romo Samson juga mengajak OMK bahwa iman katolik masih ada dan bergerak seirama umatlain di Papua.

“Luas jangkaunya harus jalan Salib Papua Youth Day harus Boven Digoel dan Mappi maka yang harus berangkat ke Nabire, Timika lagi,” urainya.

Ia mengatakan, semua orang katolik menyadari bahwa iman Salib  menjadi sangat penting beribacara banyak, tetapi focus berdoa kepada Tuhan Yesus yang tersalib tersebut. Dia mengatatan saat sekarang Salib PYD sedang berarak dari Paroki Sto Mikael, Kuda Mati ke paroki lainnya sehingga pertemuan rekan-rekan OMK berziarah terus selama hidup mengarahkan doanya kepada Tuhan Yesus inilah perziarahan yang betul dan setia.

Sekretaris Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Merauke, Beata Kandam mengaku siarah Salib IYD di Keuskupan Agung Merauk telah dilakukan dua kali. Salib PYD tersebut telah melewati rawa dan kali hingga tiba di Kantedral St. Fransiksu Xaverius Merauke. Setiap hari saat bermalam kaum muda yang tergabung dalam OMK mengadakan menghormatan Salib PYD dengan khusuk dan OMK telah melakukannya. 

Beata mengatakan, misalnya Paroki Katedra saat ini ke Stasi Bunda Hati Kudus, Paroki Sang Penebus, sebelumanya dari Paroki Kristus Raja Semesta Alam kemarin lantas dilanjutkan ke Stasi Bunda Hati Kudus, Jati-jati, Paroki Sang Penebus Kampung Baru, dilanjutkan dk Paroki Santo Mikhael Kuda Mati,” katanya. Beata mengungkapkan setiap dua malam para kaum muda katolik mengadakan doa bersama didampingi oleh Bruder Johni Kilok MTB.

Beata mengungkapkan setiap paroki tersebut  diadakan semacam rekoleksi semalam untuk semua OMK di merauke, mereka merefllesikan hidup mereka seperti Salib PYD saat dipangul dalam perziaran OMK ,” katanya.

Beata juga mengatakan bahwa  pentingnya dibuat  rekoleksi singkat setiap malam juga. Karena sebagai kaum muda, pejalanan mereka tidak mudah membalikkan telapak tangan, maka sangat perlu mereka dibekali dengan apa artinya OMK Keuskupan Agung Merauke, untuk berjalan bersama Salib Kristus. Keuskupan Agung Merauke meliputi Merauke, Mappi serta Mappi dan memang sangat luas.  Tim OMK berasal Keuskuan Merauke, Jayapura, Sorong-Manokwari, Agats dan Merauke yang digelar di Keuskupan Timika, Kevikepan Teluk Cedrawasih, Nabire terhitung 1-7 Juli 2025. Setiap pewakilan OMK se region papua dengan setiap moderatornya. Beata sedang berjuang dalam  penggalangan dana secara mandiri guna mencari biaya dalam kegiatan OMK Se Regio Papua tersebut. Beata juga menambahkan temu  OMK dicetuskan oleh mendiang Paus  Yohanes Paulus II, pertama kali tahun  1984 di Roma Italia Vatican. Kemudian  ditingkat dunia, Negara, Asia rutin dan menjadi bagian dari  pemdampingan OMK dengan perkembangan dengan perkembangan  zaman itu muncul gerakan Hari Orang Muda Katolik ditingkat  dunia, di Indonesia hendaknya ditingkat dan paroki, sehingga gereja se Indonesia juga patut merekrut kaum mudanya. Beata mengatakan dalam Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia  (SAGKI) pada Oktober2021 dengan tema:Menemukan wajah Yesus dalam  Realitas Kemiskinan, Budaya dan agama-agama, direkomendasikan adanya pertemuan akbar OMK se Indonesia dengan arah  pertemuan adanya katekese yang , kreatif, ibadah yang penuh ilham, serta kegiatan yang memberi pemcerahan bagi OMK Indonesia, pertemuan akbar ini kemudian dikenal adalah Indonesia Yout Day (IYD tetapi di Papua dikenal PYD.

PYD yang harus berdampak, kreatif dan penuh semangat

Maria Kurupat, seorang warga katolik di Merauke  mengungkapkan kegiatan PYD ditingkat Keuskupan Agung Merauke sangat baik. “Sungguh baik, tetapi jangan terkesan meriah, tapi tidak ada yang dibuat juga, lantas meminta dana dari pemerintah dengan alasan tersebut tapi berbuat apa pun,” katanya. Sebagai kaum mantan OMK jangan kendor semangat kalian karena OMK adalah tulang punggung gereja masa depan sehingga kalian tunjukkan imanmu juga dan sangt dukung. Maria berpendapat PYD harus berbuat terlebih dahulu barulah Tuhan menambahkan apa yang kalian buat, demi umat. Maria menilai moment PYD harus menggema dengan cara yang lain juga dan terus berkesinambungan. “OMK sangat bisa membawa nama Keuskupan Agung Merauke dan semua OMK di sekitarnya. Dia mengajak OMK secara khusus, misalnya berbuat apa saja, asal positf, semangat kalian juga gereja perlu tenaga. Jangan lupa gerakan membantu pemerintah juga sangat diperlukan, maka harus berbuat juga. OMK menurutnya sangat kreatif, kerja sama dengan pemeritah, cari moment yang nasional atau dunia, misalnya tanam mangrove dengan jelas tujuannya undang  OPD dan petinggi gereja di Keuskupan Agung Merauke terlebih ddahulu, barulah warga sekitar dengah tujuan menjaga bumi di merauke. “Ataukan bekerja sama buat taplak meja dari tutup botol bekas, tas belanja, ataukah tempat tissue dari tutup botol bekas, kemudian ditularkkan ke rekan lain, ditawarkan kepara pejabat atau OPD terkait, dengan maksud mengurangi sampah plastic juga,” ujar Maria.

Dirinya percaya semuanya bisa, dibuat kalau kerja sama dengan instasni terkait misalnya lingkungan hidup pasti OPD terkait juga bisa membelinya karena mengurangi sampah atau paroki dan OPD tersebut bisa memberikan dana. Ataukah PYD penting guna karena mereka percaya OMK juga bisa bekerja. Usai PYD di Nabire OMK berkumpul dan mencari cara untuk bisa berjalan juga dengan cara berkumpul dan saling tukar informasi lagi misalnya babat rumput, belajar membuat kursi sofa dari bekas roda dua dan empat bisa asal serius. (Agapitus Batbual/Merauke)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version