Pontianak, Pena Katolik – Pada Senin, 3 Maret 2025, pukul 05.20 WIB, saudara kita yang terkasih, Pak Mateus Rohnedy (74 tahun), atau yang lebih akrab disapa “King Foto”, telah menghembuskan nafas terakhirnya dan kembali ke rumah Bapa. Sebagai seorang sahabat, saudara, dan pelayan Tuhan yang setia, kepergiannya meninggalkan kenangan mendalam bagi banyak orang, terutama dalam perjalanan hidupnya yang penuh dengan pengabdian dan cinta.
Dalam mengenang sosoknya, Romo Andreas Kurniawan OP menulis sebuah tulisan tentang kehidupan Pak Mateus yang senantiasa mengabadikan peristiwa-peristiwa kasih Tuhan melalui kameranya.
Setiap jepretan lensa yang ia ambil bukan hanya sekadar foto, tetapi rekaman dari kehadiran Tuhan yang memancarkan cahaya kasih-Nya. Dari lensa kamera yang sederhana, Pak Mateus melihat dan menangkap keindahan Tuhan yang hadir dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di setiap momen penting gereja.
Dengan senyum khasnya, rambut gondrong yang ikonik, serta ketenangannya yang memancarkan kedamaian, Pak Mateus lebih dari sekadar seorang fotografer. Ia adalah saksi dari perjalanan iman, pengabdian, dan dedikasi umat yang mencintai Tuhan. Melalui setiap foto yang ia abadikan, Pak Mateus menyampaikan lebih dari sekadar gambar, tetapi juga cerita tentang kebaikan, pelayanan, dan cinta yang tak terputus kepada Tuhan dan sesama.
Santo Thomas Aquinas pernah mengatakan, “Kebahagiaan tertinggi manusia adalah memandang Allah.” Kini, Pak Mateus tidak lagi hanya melihat melalui lensa kamera, tetapi telah diundang untuk melihat langsung wajah Allah dalam kemuliaan kekal. Apa yang dulu ia tangkap melalui lensa dunia kini ia saksikan dalam terang kasih Tuhan yang abadi. Sebagaimana Santa Katarina dari Siena mengingatkan kita, “Jalan menuju surga adalah cinta yang tak terputus.”

Hidup Pak Mateus adalah contoh nyata dari cinta tersebut, yang terus menginspirasi kita meskipun ia kini telah berpulang.
Bagi banyak orang, kepergian Pak Mateus membawa kesedihan mendalam, namun seperti yang diungkapkan dalam tulisan Romo Andreas, kita diajak untuk melihat dengan mata iman dan mengingat bahwa hidup Pak Mateus adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan harapan. Kepergiannya bukanlah akhir, melainkan sebuah awal dari persatuan yang lebih dalam dalam kasih Tuhan. Ia kini mengabadikan peristiwa surgawi yang lebih indah daripada segala yang pernah ia lihat di dunia.
Sebagai seorang fotografer yang selalu menanti cahaya terbaik untuk mendapatkan gambar sempurna, kita pun diajak untuk terus mencari cahaya iman yang menerangi langkah kita dalam hidup. Seperti Pak Mateus yang telah kembali ke pangkuan Tuhan, kita semua dipanggil untuk mengabadikan kasih Tuhan dalam setiap langkah hidup kita, untuk tetap setia dalam setiap momen yang Tuhan percayakan.
Dalam tulisan itu, Romo Andreas mengajak kita semua untuk terus berjuang dengan hati yang teguh, mengikuti jejak Pak Mateus dalam mengabadikan kasih Tuhan.
“Ajarkan kami, Pak Mateus, untuk tetap setia menangkap jejak kasih Tuhan di tengah kehidupan, dengan kesabaran menantikan secercah cahaya pengharapan yang akan mengantar kami kepada kebahagiaan kekal,” tulis Romo Andreas.
Selamat jalan, Pak Mateus. Doakan kami yang masih berjuang. Kami percaya bahwa di surga, Tuhan Yesus sendiri sedang memperlihatkan kepada Anda foto-foto kehidupan abadi yang lebih indah dari segala yang pernah kita lihat di dunia ini. Sampai kita bertemu lagi dalam terang kemuliaan-Nya. Amin. (Sam).