Sabtu, Februari 15, 2025
27.3 C
Jakarta

Siapakah St Thomas Aquinas?

St. Thomas Aquinas lahir sekitar tahun 1225 di daerah sekitar Napoli (Italia selatan). Dia berasal dari keluarga yang berpengaruh, bungsu dari Sembilan anak. Pada usia 5 tahun dia tinggal dan belajar di biara Benediktin di Monte Cassino. Pada usia 16, berkuliah di Universitas Napoli, mendalami studi ilmu budaya (liberal arts). Di sana, dia mendapati komunitas religius yang baru dibentuk, Ordo Pewarta (OP), atau yang lazim disebut “Dominikan”. Dia menetapkan hati untuk bergabung dengan mereka.

Keluarganya menghendaki Thomas untuk menjadi seorang kepala biara Benediktin yang berpengaruh. Setelah mengatasi keberatan keluarganya, St. Thomas akhirnya bergabung dan mengenakan jubah Dominikan, lalu melanjutkan studi di Paris dan Köln selama 11 tahun berikutnya.

Persaudaraan Dominikan Awam Chapter Katarina Siena Jakarta Thomas menghabiskan sebagian waktu itu sebagai murid St. Albertus Agung, salah satu intelektual paling berpengaruh di Abad Pertengahan. Pada tahun 1256, St. Thomas terakreditasi penuh sebagai teolog dan memulai karir sebagai pengajar. Dia mengajar di berbagai universitas Eropa, di Kuria Kepausan, dan di biara-biara ordonya sendiri. Dia menghabiskan waktunya di Köln, Napoli, Orvieto, Roma dan Paris.

Kekudusan St. Thomas sifatnya tersembunyi tetapi indah. Ketika bergelut dengan pertanyaan teologis yang rumit tentang Ekaristi, dia didapati merebahkan kepalanya di tabernakel dalam permohonan. Di kesempatan lain, Tuhan menampakkan diri untuk memuji karyanya sembari berkata, “Engkau telah menulis begitu baik tentang Aku, Thomas.

Penghargaan apa yang ingin kau terima untuk kerja kerasmu?” St. Thomas menjawab, “Tuhan, tiada yang lain, selain Engkau” St. Thomas bekerja keras selama hidupnya, namun hidupnya di dunia berakhir dalam keheningan yang aneh.

Pada 6 Desember 1273, dia mendapat pengalaman mistik yang membuatnya berhenti menulis secara total. Ketika ditanya kenapa, dia menjawab, “Dibanding dengan apa yang kulihat, semua yang aku tulis nampak seperti jerami (tidak berharga).”

St. Thomas meninggal pada 7 Maret 1274 dalam perjalanannya menuju Konsili Lyon Kedua, sebuah konsili oikumenis Gereja universal. Dia dikanonisasi pada tahun 1323 sebagai pengakuan atas hidupnya yang penuh pembelajaran dan kekudusan.

St. Thomas khususnya dikenal dan dikenang atas kearifannya yang dia tunjukkan dalam karya filsafat dan teologinya. Warisan intelektualnya telah memperkaya Gereja nyaris tiada banding.

Katdom atau Katekese Dominikan hadir untuk mengenalkan lebih jauh nilai dan spiritualitas Dominikan dalam situasi hidup sehari-hari.

St. Thomas juga dikenang atas kemurnian dan kesucian, yang dimilikinya dengan sempurna. Dia disebut-sebut memiliki kepolosan seperti kerub (malaikat bersayap) sepanjang hidupnya. St. Thomas dianugerahi gelar Pujangga Umum Gereja (“Common Doctor of the Church”), seorang pemandu yang aman dan pasti, seseorang yang mengungkapkan dengan paling elegan iman dan ajaran Gereja.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini