Home BERITA TERKINI Penampakan-Penampakan yang Secara Resmi Dinyatakan “Palsu” oleh Gereja

Penampakan-Penampakan yang Secara Resmi Dinyatakan “Palsu” oleh Gereja

0

BRAZIL, Pena Katolik – Salah satu khazanah dalam Iman Katolik yang menyertai perkembangan Gereja dari berabad-abad silam adalah penampakan-penampakan dalam pelbagai peristiwa. Di antara penampakan itu kemudian menjadi kisah sejarah fenomenal yang mengubah iman jutaan bahkan milyaran umat Katolik.

Namun, tidak semua penampakan itu asli. Ada penampakan yang diklaim terkait dengan Perawan Maria atau St. Joseph, dalam kenyataannya “penampakan palsu”. Selama berabad-abad, Gereja telah menyatakan banyak penampakan pribadi sebagai palsu. Keputusan yang diambil Gereja tentu setelah penelitian mendalam dan dipelajari dengan saksama.

Berikut adalah daftar yang sangat singkat, penampakan yang awalnya dilaporkan, namun belakangan tidak diakui oleh otoritas Gereja Katolik.

1. Penampakan Itapiranga

Penampakan di Itapiranga, Brasil. Di mana dinyatakan bahwa Perawan Maria yang Terberkati menampakkan diri kepada Edson Glauber. Dalam penampakan ini sering kali ditemani oleh St. Joseph. Penampakan-penampakan tersebut berlangsung dari tahun 1994 hingga setidaknya tahun 2001. Awalnya, penampakan-penampakan ini dipandang baik oleh uskup setempat, tetapi setelah penyelidikan lebih lanjut, Gereja secara resmi menyatakan pada tanggal 7 Februari 2017, bahwa penampakan-penampakan tersebut tidak asli.

2. Penampakan Cleveland

Di Cleveland, Ohio, deorang individu bernama Maureen Sweeney Kyle diduga menerima berbagai penampakan surgawi. Setelah pemeriksaan cermat oleh uskup setempat, pada 11 November 2009, penampakan itu dinyatakan tidak berasal dari alam gaib dan umat beriman disarankan untuk tidak mematuhi ajaran yang muncul dari penampakan tersebut.

3. Penampakan Necedah

Di Necedah, Wisconsin Antara tanggal 12 November 1949 dan 7 Oktober 1950, seorang bernama Mary Ann Van Hoof mengaku telah menerima penglihatan Perawan Maria yang Terberkati di rumahnya. Ia menarik banyak orang untuk mendapatkan penglihatan pada tahun 1950. Banyak yang datang ke kota kecil itu dan mendirikan sebuah tempat suci. Pada tahun 1955, uskup setempat menyatakan bahwa penglihatan tersebut salah.

4. Penampakan Dublin

Di Dublin, Irlandia Seorang wanita yang dijuluki “Maria Divine Mercy” telah mengklaim bahwa ia diberi banyak pesan dari surga mengenai nubuat-nubuat tertentu. Uskup setempat kemudian menyatakan, “Pesan-pesan dan dugaan penglihatan ini tidak mendapat persetujuan gerejawi dan banyak teksnya bertentangan dengan teologi Katolik. Belakangan Gereja menyatakan bahwa apa yang dialami itu palsu.

Seperti dilaporkan Aleteia, sebuah dokumen Vatikan yang dirancang pada tahun 1978 menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengonfirmasi penampakan pribadi. Setelah Otoritas Gerejawi diberitahu tentang sebuah penampakan, langkah selanjutnya adalah:

Pertama, menilai fakta tersebut menurut kriteria positif dan negatif.

Kedua, jika pemeriksaan ini menghasilkan kesimpulan positif, dan menyusul izin untuk devosi publik, Gereja lokal (keuskupan) masih harus melakukan pengawasan dengan sangat hati-hati (pro nunc nihil obstare).

Ketiga, mengingat peristiwa yang telah berlalu, dengan perhatian khusus pada kesuburan rohani yang dihasilkan dari devosi baru ini, Gereja lokal melakukan penilaian mengenai keaslian dan karakter adikodrati dari laporan penampakan yang terjadi.

Gereja selalu berhati-hati untuk melanjutkan penelitian sebuah wahyu/penampakan pribadi ke tahap selanjutnya dari untuk masuk dalam proses penelitian mengenai penampakan ini. Pada prinsipnya, Gereja tidak ingin menyesatkan siapa pun dari iman. (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version