Jumat, Januari 31, 2025
28.1 C
Jakarta

Apakah Sebab Kemarian Thomas Aquinas Karena Cedera Kepala?

BOLOGNA, Pena Katolik – Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di World Neurosurgery pada bulan Februari 2024, Thomas Aquinas, teolog dan filsuf terkemuka di Abad Pertengahan, kemungkinan meninggal karena komplikasi cedera kepala. Penelitian baru ini mengungkap kematian misteriusnya pada tahun 1274, dengan dugaan bahwa hematoma subdural, darah yang terkumpul di antara otak dan lapisan pelindung luarnya, kemungkinan menjadi penyebabnya.

St. Thomas, yang terkenal dengan Summa Theologica-nya, sedang dalam perjalanan ke Konsili Lyon di Prancis ketika sebuah kecelakaan terjadi. Aaat menuruni jalan dekat Teano, kepalanya terbentur pohon yang miring. Meskipun awalnya tampak tidak terluka, ia segera mulai merasa tidak enak badan. Kondisinya memburuk selama beberapa hari berikutnya, dan ia meninggal beberapa minggu kemudian di Biara Fossanova.

Gejala dan wawasan modern

Studi ini menyoroti bagaimana gejala yang dialami St. Thomas, kelemahan, mual, kebingungan, dan akhirnya disfasia, sesuai dengan perkembangan hematoma subdural secara bertahap. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trauma kepala ringan, yang menyebabkan pembuluh darah robek. Luka semacam ini memungkinkan darah terkumpul perlahan dan memberikan tekanan pada otak. Gejala umum meliputi sakit kepala, perubahan kognitif, kesulitan berbicara, dan kelemahan fisik.

Catatan sejarah menggambarkan St. Thomas sebagai orang yang aktif secara intelektual bahkan di hari-hari terakhirnya. Penurunan fisiknya terlihat jelas: sehari sebelum kematiannya, ia berjuang untuk berjalan dan tidak dapat lagi menaiki tangga biara.

Para peneliti berspekulasi, bahwa jika St. Thomas memiliki akses ke teknik medis modern, seperti drainase lubang burr untuk mengurangi tekanan pada otak, ia mungkin dapat bertahan hidup. Dengan demikian dapat memperluas kontribusi monumentalnya pada teologi dan filsafat.

Selama berabad-abad, berbagai teori telah diajukan mengenai kematian St. Thomas, termasuk keracunan atau penghentian pekerjaan spiritual setelah penglihatan mistis. Meskipun meyakinkan dengan caranya sendiri, hipotesis ini tidak memiliki dasar forensik dan historis yang ditawarkan oleh studi baru tersebut.

Para peneliti di balik makalah berjudul “A Plausible Historical and Forensic Account of the Death of Thomas Aquinas“, kini menganjurkan penyelidikan lebih lanjut. Mereka berharap dapat mempelajari dua tengkorak yang dikaitkan dengan St. Thomas, yang disimpan di Italia dan Prancis, untuk mencari bukti trauma yang dapat mendukung temuan mereka. Sejauh ini, analisis mereka terbatas pada foto-foto relik tersebut, yang mencegah kesimpulan yang pasti.

Pada tahun 2023, dalam rangka merayakan ulang tahun ke-700 kanonisasi St. Thomas Aquinas, tengkoraknya dikirim dalam tur keliling Prancis dan seluruh dunia. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini