Home BERITA TERKINI Paus Fransiskus Mendapat Penghargaa Medali Kebebasan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden

Paus Fransiskus Mendapat Penghargaa Medali Kebebasan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden

0

WASHINGTON, Pena Katolik – Dalam percakapan telepon dengan Paus Fransiskus pada 11 Januari 2025, Presiden AS, Joe Biden mengatakan, bahwa ia akan memberikan Medali Kebebasan (the Presidential Medal of Freedom) kepada Paus. Gedung Putih mengumumkan dalam sebuah pernyataan: “Ini adalah pertama kalinya, Presiden Biden memberikan Medali Kebebasan Presiden dengan Penghargaan.”

Penghargaan ini merupakan hak prerogatif pribadi presiden. The Presidential Medal of Freedom adalah penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat. Penghargaan ini diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi teladan bagi kemakmuran, nilai-nilai, atau keamanan Amerika Serikat, perdamaian dunia, atau upaya sosial, publik, atau swasta yang signifikan lainnya.

Tanggapan Takhta Suci

Pada 4 Januari 2025, Biden, yang akan menyerahkan kekuasaan kepada Donald Trump pada 20 Januari, memberikan The Presidential Medal of Freedom kepada 19 tokoh yang beragam, mulai dari Hillary Clinton hingga pemain sepak bola Argentina Lionel Messi dan desainer Ralph Lauren.

Seminggu kemudian, Biden secara luar biasa memperluas daftar ini untuk menyertakan Paus Fransiskus sendiri. Namun, Biden harus menunda dan membatalkan pertemuan pertemuan dengan Paus yang dijadwalkan akhir pekan ini di Roma. Biden tidak dapat meninggalkan AS karena pemakaman kenegaraan mantan presiden Jimmy Carter dan kebakaran di California.

Gedung Putih melaporkan bahwa selama percakapan telepon, Presiden Biden menyampaikan penyesalan yang mendalam kepada Paus Fransiskus atas pembatalan kunjungannya. Ia menyatakan dukungannya terhadap upaya Paus ntuk mempromosikan perdamaian dunia dan perhatiannya terhadap penderitaan orang-orang yang paling rentan.

Sebuah biografi singkat dalam pernyataan Gedung Putih mengatakan Paus Fransiskus menjalankan misinya tiada henti. Seorang imam yang penuh kasih, yang dengan gembira menjawab pertanyaan anak-anak tentang Tuhan.

Gedung Putih menyampaikan bahwa Paus Fransiskus adalah seorang pemimpin yang ramah, dan menjangkau berbagai agama. Di atas segalanya, ia adalah “Paus Rakyat”, cahaya iman, harapan, dan cinta yang bersinar terang di seluruh dunia.

Joe Biden dan Paus Fransiskus bertemu panjang lebar di Vatikan pada 29 Oktober 2021, kemudian bertemu lebih singkat di KTT G7 di Bari pada 15 Juni 2024. Meskipun Biden adalah presiden Amerika kedua yang menganut agama Katolik sejak Kennedy, ia telah menjadi sasaran banyak kritik dari para pemimpin Gereja. Hal ini terutama mengenai dukungannya terhadap aborsi dan hal-hal lain yang bertentangan dengan ajaran Gereja.

Bukan yang Pertama

Penghargaan The Presidential Medal of Freedom kepada Paus merupakan kesempatan baginya untuk mengakhiri karier politiknya, di usia 82 tahun. Biden ingin menegaskan kedekatan tertentu dengan Paus. Sementara itu, selama ini Paus Fransiskus jarang menanggapi pelbagai penghargaan yang diberikan kepadanya. Ia bahkan beberapa kali menolak penghargaan dari banyak pihak, termasuk yang pernah ingin diberikan UIN Sunankalijaga Yogyakarta, yang ingin memberi Paus penghargaan sebagai salah satu tokoh perdamaian dunia.

Paus Fransiskus bukanlah paus pertama yang menerima The Presidential Medal of Freedom. Pada 5 Juni 2004, Paus Yohanes Paulus II menerima penghargaan ini dari tangan Presiden AS George W. Bush. Lewat penghargaan ini, Bush menghormati Paus Polandia itu atas kontribusinya terhadap jatuhnya komunisme. Meski begitu, Paus Yohanes Paulus II dikenal keras menolak invasi Amerika Serikat ke Irak pada masa itu.

Paus Yohanes XXIII, pada bagiannya, menerimanya secara anumerta dari Presiden Lyndon Johnson pada bulan Desember 1963, bersamaan dengan mendiang Presiden John F. Kennedy.

Meringankan Hukuman Mati

Dengan sisa waktu kurang dari satu bulan dalam masa jabatannya, Biden telah meringankan hukuman mati lebih dari tiga lusin narapidana yang sedang menunggu eksekusi di Death Row federal. Langkah tersebut dilakukan sebelum Biden mengadakan pertemuan terakhir dengan Paus Fransiskus pada bulan Januari dan setelah keduanya berbicara melalui telepon pada tanggal 19 Desember 2024. Hal itu menjawab seruan belas kasihan dari kelompok-kelompok Katolik yang mengadvokasi penghapusan hukuman mati.

Menurut ABC News, pemerintahan Biden mengumumkan bahwa hampir semua dari 40 narapidana Death Row federal telah diringankan hukumannya. Ini tidak berarti, bahwa para narapidana ini sekarang bebas, tetapi hukuman mati mereka telah berubah menjadi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.

Keputusan tersebut sejalan dengan keyakinan Presiden AS Katolik kedua itu, dan menjawab seruan dari kelompok agama dan hak asasi manusia.

Keputusan tersebut juga sejalan dengan arahan Paus Fransiskus, yang baru-baru ini sering berbicara menentang hukuman mati. Paus sempat menyinggung situasi di AS. Paus berdoa dalam pidato Angelus mingguannya agar AS meringankan hukuman bagi narapidana hukuman mati federal:

“Hari ini, saya merasa terdorong untuk meminta Anda semua untuk berdoa bagi narapidana hukuman mati di Amerika Serikat. Mari kita berdoa agar hukuman mereka dapat diringankan atau diubah. Mari kita pikirkan saudara-saudari kita ini dan mohon kepada Tuhan agar menyelamatkan mereka dari kematian,” kata Paus pada tanggal 8 Desember 2024. (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version