ROMA, Pena Katolik – Dalam Perang Dunia I, tentara Jerman dan Inggris di seluruh Eropa menyerukan gencatan senjata tidak resmi pada Malam Natal dan Hari Natal. Setelah genjatan senjata ini, damai Natal menjelajah ke “tanah tak bertuan” di antara kedua belah pihak, dan menikmati percakapan, nyanyian pujian, dan bahkan diadakan pertandingan sepak bola antara negara-negara yang bertikai.
Tetapi tahukah Anda tentang peran yang dimainkan Paus dalam hal itu?
Perang Dunia I pecah pada bulan Juli 1014. Santo Pius X, sedang sakit dan sekarat. Ia meninggal pada bulan Agustus, dan pada bulan September, seorang paus baru terpilih, yaitu Paus Benediktus XV. Benediktus XV langsung menjadikan upaya membawa perdamaian ke Eropa, sebagai salah satu tugas utama kepausannya. Ia menyebut perang itu sebagai “bunuh diri Eropa yang beradab.”
Pada awal Desember 1914 itu, ia mengusulkan agar semua pihak yang bertikai menyetujui setidaknya gencatan senjata pada Hari Natal tahun itu.
Paling tidak, gencatan senjata akan memungkinkan para prajurit di semua pihak untuk merayakan hari suci itu. Dan mungkin jeda itu akan membuat semua orang mengevaluasi kembali alasan mereka berperang sejak awal.
Namun, harapan sebenarnya adalah gencatan senjata permanen, guna mengakhiri perang untuk selamanya. Paus Benediktus XV berharap, gencatan senjata sementara akan memberi pihak yang bertikai kesempatan untuk menyusun rencana, mewujudkan perdamaian untuk selamanya.
Usulan yang Tidak Diterima
Benediktus XV memohon, agar senjata-senjata itu tidak digunakan, setidaknya pada malam ketika para malaikat bernyanyi. Sayangnya, usulannya resmi itu ditolak oleh para pemimpin di semua pihak.
Namun apa yang terjadi, ketika Natal tiba, gencatan senjata tetap muncul secara tidak resmi di seluruh benua.
Apa yang menyebabkan gencatan senjata itu? Sulit untuk mengetahui secara pasti, terutama karena gerakan-gerakan itu tampaknya tidak terkoordinasi dan spontan.
Meski secara resmi tidak disetujui oleh pihak yang berperang, namun permohonan Paus Benediktus XVI akan adanya genjatan senjata saat Natal yang “mengehentikan” Perang Dunia I nyatanya “berhasil”.
“Berbahagialah orang yang membawa damai.”
Tahun ini, kita terus berdoa serta mengupayakan perdamaian di dunia kita saat ini. Anda tidak pernah tahu dampak yang mungkin Anda dapatkan.
