Pena Katolik | Pada 30 Desember 2024, dalam rangka perayaan Natal, Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, bersama Bendahara Keuskupan Agung Pontianak, Romo Andreas Kurniawan OP, mengadakan misa natal bagi kaum Kristiani di Lapas Dewasa Kelas II A Pontianak, yang terletak di Jl. Adi Sucipto, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Perayaan Natal ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk merayakan kelahiran Kristus, tetapi juga untuk memulai Tahun Yubelium, sebuah momen penting dalam tradisi Katolik.
Sebagai bagian dari perayaan tersebut, Uskup Agustinus membuka Pintu Kapel Oikumene di Lapas, simbol dari dimulainya Tahun Yubelium.
Dalam tradisi Katolik, Tahun Yubelium adalah waktu untuk mengampuni dosa, memberikan kesempatan untuk pembaruan rohani, serta memulihkan keadilan sosial.
Tahun ini, Uskup Agustinus menekankan makna penting pembebasan, yang sejajar dengan nilai-nilai dalam Kitab Imamat yang mengatur pembebasan dan pemulihan setiap 25 tahun berdasarkan keputusan Vatikan.
Romo Andreas Kurniawan OP menjelaskan bahwa kunjungan Uskup Agustinus ke penjara adalah simbol dari kasih Tuhan yang memberi kesempatan kedua, terutama bagi para narapidana.
“Narapidana dianggap sebagai orang yang paling terpinggirkan. Oleh karena itu, teladan Gereja yang masuk ke penjara adalah bentuk dari upaya untuk keselamatan jiwa-jiwa,” ujar Romo Andre (30/12/2024).
Sebagai bagian dari Tahun Yubelium, Gereja menegaskan komitmennya terhadap keadilan, pengampunan, dan rehabilitasi bagi mereka yang membutuhkan pembebasan, baik secara rohani maupun sosial.
Menurut Romo Andre misa Natal di Lapas bukan hanya sebuah perayaan rohani, tetapi juga sebuah momen penting untuk mengingatkan bahwa dalam ajaran Kristus, setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk bertobat dan memulai hidup baru.
Bersamaan dengan kegiatan hari itu, Uskup Agustinus juga memberkati Gua Maria mini yang dibentuk dalam Kapel sebagai mana yang dijelaskan oleh Uskup Agustinus bahwa Bunda Maria adalah sosok Ibu yang akan mendoakan anak-anaknya dalam keadaan apapun. Bunda Maria menurut Uskup Agustinus, adalah sosok contoh teladan iman yang paling setia dalam mendampingi Yesus dari kelahiran hingga kematian putra-nya Yesus Kristus.
Bunda Maria merupakan bukti bahwa pemurnian Iman dimulai dengan kesetiaan yang dalam hal ini, Bunda Maria lah yang menjadi teladan dan panutan orang beriman.
Perayaan ditutup dengan pembagian kado natal bagi seluruh umat kristiani di Kapel Oikumene oleh Uskup Agustinus dan makan siang bersama para warga binaan. (Sam)