PALEMBANG, Pena Katolik – Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) mengadakan Rapat Pimpinan Nasional dan Seminar Nasional di Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC), pada 23-24 November 2024. Rampimnas dihadiri pengurus DPC – DPD ISKA seluruh Indonesia.
Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono mengatakan, ISKA adalah sebagai pelaku dan dapat mengritisi perjalanan sejarah. Ia menyayangkan, ada banyak intelektual Katolik, namun hanya sebagian yang bergabung dalam ISKA.
“Banyak intelektual Katolik, namun hanya sedikit yang mau berproses dan berjalan bersama dalam persekutuan ini. Cendikiawan Katolik sebagai bagian dari Gereja memiliki tanggung jawab untuk mewartakan kabar bahagia kepada semua umat manusia,” kata Uskup.
Mgr. Yuwono mengatakan, ISKA memiliki tanggung jawab untuk menjawab tantangan zaman dengan pendekatan kontekstual yang mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan politik di Indonesia.
Dalam Seminar Nasional yang menjadi bagian dari Rapimnas ini, ISKA mengundang salah satunya menghadirkan sejumlah narasumber strategis, di antaranya: Suparman Sirait (Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI), Muliawan Margadana, dan Hargo Mandiraharjo.
Diskusi ini menyoroti pentingnya ISKA untuk tidak hanya hadir sebagai pelengkap, tetapi juga menjadi aktor utama dalam menciptakan solusi bagi tantangan sosial di berbagai bidang, termasuk pendidikan, hukum, dan politik.
Ketua Panitia Rapimnas, Dominikus Budiharto berharap, diskusi ini mendorong ISKA untuk aktif dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin ISKA semakin berperan dalam menjunjung martabat kemanusiaan dan mewujudkan kesetaraan di era pemerintahan baru ini,” ujar Dominikus.
