Jumat, September 20, 2024
26.7 C
Jakarta
spot_img

Paus Fransiskus Masih Kangen dengan Indonesia: Katanya di Luar Eropa, Gereja Katolik “Lebih Hidup”

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus pada hari Rabu, 18 September 2024, mengatakan Gereja Katolik “lebih hidup” di luar Eropa. Ia merenungkan kembali perjalanan kerasulannya baru-baru ini ke Asia Tenggara dalam audiensi umum di Lapangan St. Petrus, Vatikan.

“Renungan pertama yang muncul secara spontan setelah perjalanan ini adalah bahwa dalam berpikir tentang Gereja, kita masih terlalu Eurosentris, atau, seperti yang mereka katakan, ‘Barat,'” kata Paus di Lapangan Santo Petrus pada tanggal 18 September 2024.

“Namun pada kenyataannya, Gereja jauh lebih besar, jauh lebih besar daripada Roma dan Eropa, dan bolehkah saya katakan jauh lebih hidup di negara-negara ini,” tambahnya.

Dalam audiensi umum ini menjadi yang pertamanya sejak kembali dari perjalanan internasional terpanjang selama masa kepausannya. Paus mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas pengalamannya di Indonesia, Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura pada tanggal 2–13 September.

“Saya bersyukur kepada Tuhan yang mengizinkan saya melakukan sebagai seorang Paus yang sudah tua apa yang ingin saya lakukan sebagai seorang Jesuit muda,” kata Fransiskus.

Paus Fransiskus menyapa para peziarah dalam audiensi umumnya di Lapangan Santo Petrus18 September 2024. CNA

Kangen Indonesia

Paus, yang akan berusia 88 tahun pada bulan Desember, mengungkapkan antusiasmenya terhadap “Gereja yang misionaris dan terbuka”. Gereja semacam ini ia temui dalam kunjungannya ke empat negara kepulauan di Asia dan Oseania.

Dalam sambutannya pada audiensi ini, Paus Fransiskus seakan “masih kangen” dengan Indonesia. Kunjungan Apostolik ke negara di Asia Tenggara itu begitu berkesan baginya.

Indonesia adalah negara dengan hanya 3% umat Katolik dan berpenduduk mayoritas Muslim. Paus Fransiskus mengatakan, di Indonesia, ia menjumpai “Gereja yang hidup dan dinamis, yang mampu menghayati dan menyebarkan Injil.”

Paus mengenang kunjungannya ke halaman Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara. Di tempat ini, ia menandatangani deklarasi bersama dengan Imam Besar Nasaruddin Umar. Deklarasi ini mengutuk kekerasan berbasis agama dan mempromosikan kerukunan beragama.

“Di sana, saya melihat bahwa persaudaraan adalah masa depan, itu adalah jawaban untuk anti-peradaban, untuk rencana jahat kebencian, perang, dan juga sektarianisme,” katanya.

Katekis Tokoh Utama

Paus Fransiskus berkomentar bahwa para misionaris dan katekis adalah “tokoh utama” dalam kunjungannya ke Papua Nugini. Paus disambut oleh dentuman genderang dari beberapa suku Pribumi negara itu yang telah menerima iman Katolik.

“Saya bersukacita karena dapat tinggal sebentar dengan para misionaris dan katekis hari ini; dan saya tergerak untuk mendengarkan lagu dan musik anak muda: Di dalamnya, saya melihat masa depan baru, tanpa kekerasan suku, tanpa ketergantungan, tanpa kolonialisme ekonomi atau ideologis; masa depan persaudaraan dan kepedulian terhadap lingkungan alam yang menakjubkan,” kata Fransiskus.

Paus menambahkan bahwa ia memiliki “kenangan indah” dari perjalanan ke kota pesisir terpencil Vanimo, sebuah pos terdepan di hutan tempat ia mengatakan para misionaris Argentina “masuk ke hutan untuk mencari suku-suku yang paling tersembunyi.”

Paus Fransiskus mengatakan bahwa ia mengalami “suasana musim semi” di Timor Timur, sebuah negara Katolik kecil yang memperoleh kemerdekaannya dari Indonesia pada tahun 2002.

Ia memuji negara Katolik itu karena banyaknya keluarga besar dan banyaknya panggilan religius.

“Saya tidak akan pernah melupakan senyum anak-anak,” katanya. “Di Timor Timur, saya melihat kemudaan Gereja: keluarga, anak-anak, orang muda, banyak seminaris dan calon untuk hidup bakti.”

Budaya Kehidupan

Dalam penerbangan kembali ke Roma, Paus memuji “budaya kehidupan” Timor Timur, dan menambahkan bahwa negara-negara yang lebih kaya, termasuk Singapura, dapat belajar dari negara kecil itu bahwa “anak-anak adalah masa depan.”

Menengok kembali pemberhentian terakhirnya di Singapura, Paus mengatakan bahwa negara-kota modern itu sangat berbeda dari negara-negara lain yang dikunjunginya selama perjalanan kerasulannya.

“Bahkan di Singapura yang kaya ada ‘anak-anak kecil’, yang mengikuti Injil dan menjadi garam dan terang, saksi bagi harapan yang lebih besar daripada apa yang dapat dijamin oleh keuntungan ekonomi,” tambahnya.

Paus Fransiskus merenungkan perjalanannya ke empat pulau tropis itu pada suatu pagi musim gugur yang berawan di Roma. Paus cukup bersemangat saat berbicara tentang perjalanannya, dan sering kali memberikan komentar tambahan secara spontan kepada orang banyak. Ia menggarisbawahi kepada khalayak ramai bahwa “perjalanan kerasulan” jauh berbeda dengan wisata karena “itu adalah perjalanan untuk membawa Sabda Tuhan, untuk memperkenalkan Tuhan, dan juga untuk mengenal jiwa umat.”

Di akhir audiensi, Paus menyampaikan doa bagi para korban banjir besar baru-baru ini di Eropa. Ia menyemangati komunitas Katolik setempat yang berupaya memberikan bantuan kepada korban banjir yang disebabkan oleh Badai Boris.

“Pada hari-hari ini, hujan deras melanda Eropa Tengah dan Timur yang menyebabkan jatuhnya korban, orang hilang, dan kerusakan parah di Austria, Rumania, Republik Ceko, dan Polandia, yang harus menghadapi ketidaknyamanan tragis yang disebabkan oleh banjir. Saya meyakinkan semua orang tentang kedekatan saya, berdoa bagi mereka yang telah kehilangan nyawa dan keluarga mereka,” katanya.

Paus Fransiskus berkomentar bahwa ada banyak pasangan yang baru menikah yang datang ke audiensi umum untuk menerima berkatnya bagi pernikahan mereka. Fransiskus juga berdoa bagi orang sakit, lanjut usia, dan penyandang disabilitas yang hadir di audiensi umum.

“Semoga Bunda Maria Berdukacita, yang kita kenang beberapa hari lalu dalam liturgi, membantu kalian, orang-orang sakit dan lanjut usia yang terkasih, untuk memahami dalam penderitaan dan kesulitan panggilan untuk menjadikan keberadaan kalian sebagai misi keselamatan bagi saudara-saudari kalian,” katanya. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini