Home BERITA TERKINI Riam Bedawan, Refleksi Kemerdekaan 2024

Riam Bedawan, Refleksi Kemerdekaan 2024

0

Kalimantan Barat, Pena Katolik | Selasa, 20 Agustus 2024 – Sungguh aku bersyukur kepada, ya Tuhan untuk anugerah kesehatan, boleh sejenak melihat dan mengagumi keindahan alam ciptaanMu, Air Terjun Bedawan dan Air Terjun Unga-Desa Dange Aji, Kec. Air Besar Serimbu, Kab. Landak.

Dalam perziarahan kali ini bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI ke 79, saya merefleksikan bumi Indonesia terkhusus Borneo dengan segala kekayaan tradisi, budaya, adat dan alam yang sangat Indah, harmoni, panoramanya bak lukisan terkenal Michelangelo dan lukisan naturalisme Thomas Cole ataupun Theodore Rousseau.

Saya sungguh speechless ketika sampai ke lokasi Air Terjun Bedawan dan Air terjun Unga. Kendati, harus melewati 6-7 jam perjalanan (Ngabang – Serimbu 1-jam, Serimbu ke desa Dange Aji 3 Jam-an, dari Desa Dange Aji ke lokasi Air Terjun 2-3 jam) melewati, bukit, ngarai, tebing, jalan berbatu dan becek, hujan, dingin, licin bahkan binatang Pacat(penghisap darah) terus menemani sepanjang jalan.

Riam Bedawan (2024)

Bercucuran keringat dan kaki yang penat dan otot keram namun disuguhkan dengan alam yang asri nan indah, semuanya sirna.

Sungguh ku terpesona, terperangah melihat indah-Nya karya tangan Tuhan.

Akhir dari refleksi dan kontemplasi ini, saya hendak bermazmur “Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!”

Mzm. 8:9. Merdeka, merdeka merdeka! Indonesiaku.

Seruan ini juga mengingatkan saya tentang orang Dayak Iban mencintai alam dan leluhurnya, demikian Petuah Suku Dayak Iban

Tanah Indai kitai, utai-kampung apai kitai, Sungai darah kitai ( Tanah adalah ibu kami, hutan adalah ayah kami, sungai adalah darah kami).

Akses jalan masih sulit

Satu harapan bahwa Kabupaten landak adalah salah satu daerah di Kalimantan barat yang kaya akan potensi alam, kiranya banyak investor, pengusaha bahkan pegiat dan pecinta alam mengekplorasinya lebih jauh.

Harus diakui akses jalan masih sangat sulit perlu perjuangan keras.

Realisasi jalan menjadi bagus hanya dapat tercapai dan bukan di angan-angan semata ketika semua pihak terlibat baik aparatur Desa, pemerintah daerah setempat, swasta, tokoh-tokoh setempat, Dewan Perwakilan Daerah dan terlebih orang setempat.

Bila semua akses dibuka, bukan tidak pasti pengunjung dari berbagai tempat akan datang, baik pengunjung lokal maupun internasional.

Kemudian pengelolaan tiket masuk dan guidenya pun harus diatur regulasi sedemikian rupa, sehingga pengunjung dapat mendapatkan informasi yang benar dan menikmati perjalanan pendakian menuju air terjun. Pesan terakhir, bahwa jagalah hutan-rimba, air dan segala isinya.

Dalam perenungan akhir, ketika kami berangkat dari Ngabang dimulai dengan doa. Kami pulang pun ditutup dengan perayaan Ekaristi bersama di Stasi terdekat Stasi Dange Aji.

Ekaristi ini dirayakan untuk mengucap syukur atas keindahan alam dan penyertaan Tuhan, berdoa bagi pemerintah setempat untuk memerhatikan akses wisata ini dengan maksimal.

Refleksi Kemerdekaan RI ke-79 bersama Satu mahasiswa San Agustin (Suliwa) dan alumni San Agustin (Albertus Agung dan Dandi) dan terkhusus terimakasih bang Dadang-Serimbu Saham sudah menemani perjalanan ini.

By. Pastor Kristianus Damianus Tepo CP (Pastor Apo) , Riam Bedawan 16-18 Agustus 2024.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version