Selasa, September 17, 2024
28.6 C
Jakarta
spot_img

Misa Syukur Kaul Kekal Bruder Andreas OP

Indonesia, Pena Katolik –  Senin 12 Agustus 2024 – Belum lama ini, Gereja Santo Domingo di Manila dipenuhi dengan suka cita dan kehadiran yang meriah, saat Bruder Andreas OP merayakan momen yang sangat istimewa dalam hidupnya: penerimaan kaul kekal sebagai seorang Dominikan.

Dalam sebuah misa syukur yang dihadiri oleh keluarga, rekan Dominikan, serta komunitas Gereja Santo Marinus Karawang, Bruder Andreas OP menyatakan rasa syukurnya yang mendalam atas panggilan ini.

Misa syukur ini bukan hanya sebuah perayaan formal, tetapi sebuah momen refleksi spiritual yang dalam bagi Bruder Andreas OP. Sebagai bagian dari proses persiapan untuk kaul kekal, ia telah menjalani masa retret kanonikal yang memperdalam komitmennya terhadap nilai-nilai Dominikan: Belajar, Berdoa, Komunitas, dan Pelayanan.

“Pada  6 Juli 2024 merupakan peristiwa yang sangat membahagiakan dan tak pernah terlupakan. Saya boleh merayakan syukuran kaul kekal saya dengan misa syukur bersama keluarga saya, Keluarga Dominikan Indonesia (Romo, Suster, Frater, dan Dominikan Awam), Umat Paroki Santo Marinus Karawang dan sahabat-sahabat saya,” kata Bruder Andreas OP, (08/07/24).

Sebelum memutuskan untuk mengambil kaul kekal, Bruder Andreas OP telah melewati perenungan spiritual yang panjang. Keputusannya untuk hidup sebagai seorang Dominikan bukanlah sekadar sebuah pilihan karier, melainkan panggilan yang mendalam dari hatinya untuk mendedikasikan hidupnya dalam pelayanan dan doa. Bruder Andreas OP mengatakan bahwa proses kaul kekal bagi Dominikan Filipina  minimal 3 tahun telah menjadi anggota ordo terhitung dari Kaul Pertama.

Selanjutnya tahap kedua harus ada persetujuan dari Master Student (Formator) dan keputusan-keputusan dari komunitas serta para dewan Provinsial. 

“Setelah ada keputusan diterima kaul kekalnya, Kami harus melakukan canonical retreat sesuai aturan ordo selama 5 hari. Untuk canonical retreat kami, kami mendalami 4 pillar Dominikan yaitu Belajar, Berdoa, Komunitas dan Pelayanan, (hidup komunitas),” kata Bruder Andreas OP (08/07).

Misa Syukur Kaul Kekal Bruder Andreas OP (2024)

Menutuskan masuk Komunitas Dominikan

Panggilan utama yang mendorongnya untuk memilih hidup Dominikan adalah nilai kekeluargaan yang sangat kuat dalam komunitas Dominikan. Pengalamannya di komunitas suster Dominikan di Cirebon telah memberinya inspirasi dan keyakinan bahwa hidup dalam komunitas ini adalah panggilan sejatinya.

“Pertama yang membuat saya terkesan dengan hidup Dominikan adalah hidup berkomunitas (hidup kekeluarga Dominikan),” kata Bruder Andreas, (08/07).

Bruder Andreas OP dalam wawancaranya mengaku bahwa ia memiliki pengalaman tersendiri, pertama kali dirinya masuk menjadi aspirant Dominikan tahun 2008 di Pontianak. Tahun 2009, berhubungan bahasa inggris-nya masih kurang dan dia menyadari harus belajar bahasa inggris di Komunitas Suster Dominikan di Cirebon.

Di sana menurut pengakuannya bahwa ia harus bertemu dengan Miss Joe. Miss Joe adalah Dominikan volunteer dari Filipina.

“Dia yang akan mengajarkan saya. Pertama kali saya menginjak komunitas suster disana, saya disambut hangat oleh para suster, padahal saya belum pernah berjumpa dengan mereka. Saya hanya memperkenalkan diri sebagai aspirant Dominikan,” ujar Bruder Andreas OP (08/07).

Sejalan dengan itu, Bruder Andreas OP mengatakan bahwa mereka (keluarga besar Dominikan) menerimanya seperti keluarga jauh yang datang. Hal itu ia garisbawahi bahwa moment itu selalu terpatri dalam hidupnya. Kemana pun ia pergi, selama ia adalah Dominikan, ia tidak perlu takut sebab ia memiliki banyak keluarga. 

Nilai ini juga, yang mengantarnya kembali untuk bergabung dengan Dominikan di tahun 2016. Pada tahun 2010, ia pernah mengundurkan diri dari Dominikan, meski kekeluargaan Dominikan ia rasakan tetapi dirinya belum siap untuk berangkat ke Filipina.

“Penyerahan total kepada Tuhan, Bunda Maria dan ordo yang mendorong saya yakin untuk berkaul kekal serta dukungan orang-orang yg selalu mendoakan saya diantaranya Keluarga saya, Ibu Rini,  Cece Christine, Cece Desi Ira Hwati dan pastinya keluarga Dominikan  Indonesia,” tambah Bruder Andreas OP, (08/07).

Dominikan dalam konteks modern

Dalam konteks dunia modern, Bruder Andreas OP melihat peran Dominikan sebagai penting dalam menjawab tantangan spiritual dan moral yang dihadapi masyarakat saat ini. Meskipun jumlah anggota tidak seimbang dengan permintaan tugas pastoral, Dominikan tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi umat dan menyebarkan ajaran Injil melalui tindakan konkret.

“Menurut saya, tantangan selalu ada bagi Dominikan, terutama bagi Dominikan Indonesia, secara jumlah dan permintaan tugas masih tidak seimbang. Hal ini, ibadat dalam injil panenan banyak tetapi pekerja dikit,” kata Bruder Andreas OP, (08/07).

Namun, menurut Bruder Andres OP bahwa Dominikan berusaha selalu memberikan yang terbaik bagi setiap hal tantangan yang ada. Ia menggarisbawahi bahwa justru Dominikan dijadikan sebuah kesempatan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa lewat setiap sikap, perkataan dan perbuatan.

Pengalaman hidup sebelumnya, termasuk pengunduran diri awalnya dari Dominikan sebelum kembali pada tahun 2016, telah mempersiapkan Bruder Andreas OP untuk langkah besar ini dalam hidupnya. Pilihan untuk menjadi seorang Bruder memberinya kebebasan untuk melayani tanpa harus terbebani oleh tanggung jawab khusus seperti memimpin Misa, tetapi dengan fokus pada kehidupan persaudaraan dan pelayanan yang lebih luas.

Bruder Andreas OP bersama tiga rekannya di Filipina Manila (2024)

Bagaimana pengalaman hidup Bruder Andreas OP sebelumnya mempersiapkan untuk mengambil langkah ini dalam hidup religius, terutama sebagai seorang Bruder?

Bagi Bruder Andreas OP, pengalaman hidup sebagai Bruder biarawan OP adalah tentang hidup sederhana, melayani tanpa pamrih, dan merasakan kehangatan persaudaraan sesama Dominikan. Setiap tahun, momen berkumpul bersama dengan para Bruder untuk merayakan persaudaraan adalah saat yang paling berkesan baginya.

“Memang ada hal yang mengubah keputusan saya untuk menjadi bruder. Awalnya, saya melamar ke Dominikan ingin menjadi seorang Romo, dalam perjalanan dan pemurnian diri, Saya melihat Tuhan menginginkan saya. menjadi seorang Bruder,” tegas Bruder Andreas OP, (08/07).

Hal itupun, ia ‘Imani’ sebab, menurut pengakuannya bahwa Bruder Andreas OP merasakan bisa menjadi diri sendiri. Dia dengan terang mengatakan bahwa dirinya dapat melayani secara total tanpa ada kendala  apapun, misalkan tidak perlu memikirkan konflik jadwal memimpin Misa seperti seorang Romo dengan pelayanan.

“Saya bukan menganggap Misa tidak penting sebagai orang Katolik.  Hanya saya melihat saya lebih bisa bebas dalam pelayanan apapun. Sikap ini saya terinspirasi dengan Santo Martinus de Porres, dimana yang melihat bahwa “Segala hal yang kita lakukan, bahkan menyapu, berkebun dan merawat yang sakit bisa menjadi doa jika dipersembahkan kepada Tuhan”,” pungkas Bruder Andreas OP, (08/07).

Bruder Andreas Menerima Kaul Kekal di Filipina Manila (2024)

Hal apa yang paling berkesan menurut Bruder mulai dari memutuskan untuk menjadi seorang Bruder biarawan OP?

Dengan kaul kekalnya sebagai seorang Dominikan, Bruder Andreas OP memiliki harapan besar untuk masa depan. Ia bermimpi bahwa Dominikan akan terus menjadi sumber harapan dan inspirasi bagi banyak orang, meneruskan misi Santo Dominikus dalam menyelamatkan jiwa-jiwa melalui kesaksian hidup dan pelayanan pastoral.

“Pertama ketika saya  menjadi bruder yang telah berkaul kekal, sedikit kontribusi bruder adalah melengkapi keluarga Dominikan terlebih dominikan Indonesia, sejauh ini keluarga Dominikan Indonesia telah memiliki Romo, Suster, Frater dan Dominikan awam. Untuk brudernya belum ada,” ujarnya, (08/07).

Bruder Andreas OP menitikberatkan bahwa dengan bantuan Belas kasih Allah dan Komunitas yang memberikan kesempatan baginya untuk menjadi bruder. Kedepan dia berharapan kehadirannya menjadi bruder bukan hanya untuk melengkapi kekurangan anggota keluarga Dominikan melainkan semoga kehadiran saya menjadi alat Tuhan untuk pelayanan bagi sesama lewat semangat Ordo.

Sebagai anggota baru yang telah berkaul kekal, Bruder Andreas OP merasa memiliki tanggung jawab besar untuk melengkapi komunitas Dominikan, khususnya di Indonesia. Ia berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam menjaga kehidupan komunitas Dominikan tetap bersemangat dan efektif dalam pelayanannya kepada umat.

“Pengalaman  yang berkesan menjadi bruder adalah hidup apa adanya, hidup tanpa memikir jabatan apapun, menerima tugas apapun sebagai doa. Disamping hidup, hidup persaudaraan sunggguh dapat dirasakan. Setiap tahun di bulan November, para bruder akan berkumpul bersama. Hal ini sungguh indah,” katanya, (08/07).

Bruder Andreas OP berasal dari Paroki Santo Marinus Karawang, sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara. Meskipun hanya memiliki dua saudari, ia merasa diberkati dengan dukungan penuh dari keluarganya dalam setiap langkah panggilannya. Setelah kaul kekalnya, ia akan bertugas di Biara Santo Domingo Manila, Filipina, untuk melanjutkan peran dan pelayanan sebagai seorang Dominikan.

Dalam kesederhanaan dan kekuatan iman, Bruder Andreas OP siap menjalani peran barunya dengan penuh semangat dan dedikasi. Kehadirannya sebagai seorang Bruder biarawan OP adalah bukti nyata dari kesetiaannya terhadap panggilan ilahi dan komitmen dalam melayani Gereja dan umat dengan penuh kasih.

“Harapan dan impian saya sebagai Dominikan adalah kehadiran Dominikan mampu menjadi Harapan dan doa bagi siapapun, seperti Harapan santo Dominikus sebagai pendiri ordo yaitu menyelamatkan jiwa-jiwa,” pungkasnya, (08/07).  (Sam).

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini