Jumat, November 22, 2024
25.6 C
Jakarta

Pemimpin Uskup Katolik dari Seluruh Dunia Bergabung dengan Para Uskup Prancis Mengutuk Adegan “Perjamuan Terakhir” di Pembukaan Olimpiade Paris

PARIS, Pena Katolik – Para uskup dari seluruh dunia telah bergabung dengan Konferensi Uskup Prancis dan para Uskup Amerika Serikat mengkritik upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 Jumat, 26 Juli 2024. dalam satu bagian seremonial pembukaan itu, ada penggambaran Perjamuan Terakhir yang ditengarai sebagai ejekan yang sangat menyedihkan terhadap agama Kristiani, demikian dilaporkan CNA.

Adegan kontroversial tersebut, bagian dari tontonan senilai 1,5 miliar euro (sekitar $1,62 miliar) untuk memulai Olimpiade Musim Panas 2024 di Ibu Kota Prancis, yang diguyur hujan. ACara itu menampilkan waria yang memerankan para rasul, dan seorang DJ yang kelebihan berat badan sebagai Yesus. Adegan ini tampak seperti bagian dari peragaan busana, yang mengejek lukisan terkenal karya Leonardo da Vinci. Akun Twitter resmi Olimpiade menggambarkan bagian dari adegan tersebut sebagai penggambaran Dewa Yunani Dionysus.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, para uskup Prancis menyatakan penyesalan yang mendalam atas “adegan ejekan” terhadap agama Kristiani ini.

“Kami berterima kasih kepada para anggota denominasi agama lain, yang telah menyatakan solidaritas mereka,” demikian bunyi pernyataan pada tanggal 27 Juli 2024.

“Pagi ini, kami memikirkan semua umat Kristen di semua benua yang telah terluka oleh kemarahan dan provokasi dari adegan-adegan tertentu. Kami berharap mereka memahami bahwa Olimpiade jauh melampaui preferensi ideologis beberapa seniman.”

Uskup Agung Malta, Mgr. Charles Scicluna mengatakan di X, bahwa ia telah mengirim pesan kepada Duta Besar Prancis untuk Malta. Ia menyatakan “kesedihan dan kekecewaannya yang besar atas penghinaan terhadap umat Kristen selama upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Parodi Perjamuan Terakhir Yesus menurutnya adalah adegan yang sangat disesalkan. Mgr. Scicluna mendorong orang lain untuk menulis surat kepada duta besar tersebut.

Ketua Komite Uskup untuk Evangelisasi dan Katekese, Mgr. Andrew Cozzens mengeluarkan pernyataan yang menyerukan umat Katolik untuk menanggapi insiden Paris dengan doa dan puasa.

Merujuk pada Kongres Ekaristi Nasional baru-baru ini, Mgr. Cozzens menulis, Yesus mengalami Sengsara-Nya lagi pada Jumat malam di Paris ketika Perjamuan Terakhir-Nya dicemarkan di depan umum.

“Prancis dan seluruh dunia diselamatkan oleh kasih yang dicurahkan melalui Misa, yang datang kepada kita melalui Perjamuan Terakhir. Terinspirasi oleh banyaknya martir yang menumpahkan darah mereka untuk memberi kesaksian tentang kebenaran Misa, kita tidak akan berdiri di pinggir dan berdiam diri saat dunia mengejek karunia terbesar kita dari Tuhan Yesus,” tulis Mgr. Cozzens tersebut.

Uskup Winona-Rochester, Mgr. Robert Barron juga meminta umat Katolik bersuara dalam menanggapi apa yang disebutnya sebagai “ejekan kasar Perjamuan Terakhir”. Sementara itu, Uskup Agung Santiago de Chile, Mgr. Fernando Chomali menyatakan kekecewaannya dengan parodi mengerikan dari hal paling sakral, yang umat Katolik miliki, Ekaristi.

“Intoleransi terhadap ‘orang yang toleran’ tidak ada batasnya. Ini bukan cara membangun persaudaraan. Kita menyaksikan nihilisme pada ekspresi maksimalnya,” tambahnya.

Uskup Agung Jerman, Mgr. Stefan Oster menyebut adegan dalam Olimpiade ini sebagai “Perjamuan Terakhir yang aneh”. Menurutnya, ini sebagai titik terendah dan sama sekali tidak penting, dalam pementasan.

Pastor Nelson Medina OP adal Kolombia, yang terkenal dengan kerasulan media sosial yang luas, menyatakan, bahwa dia tidak akan menonton satu pun adegan dari Olimpiade. Betapa menjijikkannya apa yang telah mereka lakukan dengan mengejek Tuhan Yesus Kristus dan karunia kasih-Nya yang agung. Ia juga menyebut mereka pengecut.

Presiden La Liga, divisi sepak bola profesional papan atas Spanyol, Javier Tebas Medrano mengecam keras adegan waria Paris di media sosial. ACI Prensa melaporkan bahwa Medrano mengunggah gambar pertunjukan tersebut dengan pernyataan: “Tidak dapat diterima, tidak sopan dan memalukan.”

“Penggunaan gambar Perjamuan Terakhir di Olimpiade Paris merupakan penghinaan bagi kami yang beragama Kristen. Di mana rasa hormat terhadap kepercayaan agama?”

Anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Marion Maréchal, menyapa semua orang Kristen yang merasa terhina oleh parodi waria Perjamuan Terakhir ini.

“Ketahuilah bahwa bukan Prancis yang berbicara, tetapi sebagian kecil dari kaum kiri yang siap menghadapi provokasi apa pun. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini