Home BEASISWA Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa San Agustin Apresiasi Kuliah Pakar Etnomatematika dan Etnomodelling,...

Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa San Agustin Apresiasi Kuliah Pakar Etnomatematika dan Etnomodelling, Landak

0

LANDAK, Pena Katolik, Kamis 4 Juli 2024 – Antusiasme peserta tampak dalam kerjasama dosen dan mahasiswa dalam suksesnya Seminar Etnomatematika dan Etnomodeling di Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Rabu, 3 Juli 2024, kuliah Pakar bertajuk “Etnomatematika dan Etnomodeling: Menggali Akar Budaya untuk Pembelajaran Matematika”.

Acara yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 10.00 di Gedung C1 Kampus Utama ini dihadiri oleh lebih dari 40 mahasiswa dari berbagai program studi, termasuk Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), Pendidikan Bahasa Inggris, serta Pendidikan Matematika.

Seminar yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd menghadirkan wawasan baru tentang bagaimana budaya Dayak dapat menginspirasi pembelajaran matematika melalui konsep etnomatematika dan etnomodeling.

Mahasiswa yang hadir tidak hanya mendapatkan pengetahuan mendalam, tetapi juga sertifikat sebagai pengakuan atas partisipasi mereka dalam acara tersebut.

Kaprodi Matematika San Agustin, Bernadeta Ritawati, M.Pd, dalam tanggapannya menjelaskan bahwa kuliah umum tentang etnomatematika dan etnomodeling sangat penting untuk mahasiswa calon guru. Menurut Bernadeta San Agustin memiliki kurikulum MBKM atau kurikulum 2022 prodi Pendidikan matematika sudah  mencantumkan mata kuliah Etnomatematika.

“Belajar etnomatematika memungkinkan mahasiswa untuk menggali matematika melalui berbagai budaya, sehingga meningkatkan kreativitas dalam menyelesaikan masalah matematika,” ujarnya, (04/07/24).

Dia juga menambahkan bahwa ethnomathematics sebagai jalan untuk penelitian pendidikan matematika memiliki peran dalam mempelajari ide-ide matematika dari akar budaya yang diberikan oleh suatu etnik, kelompok sosial atau professional.

Kaprodi Matematika San Agustin, Bernadeta. Bersama Dekan Faluktas Ilmu Kependidikan dan Keguruan Universitas Santo Agustinus Hippo (Dekan FKIP), Pradipta, Wakil Rektor Umum, Kunto dan Prof. Mega. (Dokumentasi: 2024)

Kreatif dalam menyelesaikan masalah

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari masalah sederhana namun sebetulnya sangat kompleks. Konteks inilah menurut Bernadeta dengan belajar etnomatematika mahasiswa menjadi lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah dalam matematika.  

Dia menggarisbawahi, etnomatematika merupakan matematika dalam suatu budaya.

“Budaya yang dimaksud adalah kebiasaan-kebiasaan perilaku manusia dalam lingkungannya, seperti perilaku kelompok masyarakat perkotaan atau pedesaan, kelompok kerja, kelas profesi, siswa dalam kelompok umur, masyarakat pribumi, dan kelompok-kelompok tertentu lainnya,” katanya, (04/07/24).

Bernadeta juga mengamati antusiasme mahasiswa terlihat dari berbagai pertanyaan yang mereka ajukan kepada Prof. Mega, yang bahkan beberapa di antaranya berhasil dijawab dengan tepat sehingga mereka berhak mendapatkan buku karangan Prof. Mega sebagai penghargaan.

Tidak hanya dari prodi Matematika, mahasiswa dan dosen dari Pendidikan Bahasa Inggris juga turut aktif dalam sesi tanya jawab tentang etnomatematika dan etnomodeling.

“Menurut saya apa yang disampaikan oleh Prof. Mega sangat sesuai dengan kontek budaya khususnya kab. Landak. Sebagai contoh rumah Betang Saham, misalnya didalam Rumah Betang Saham kita harus mengetahui filosofinya dimana dalam Rumah Betang Saham sudah termuat unsur matematisnya,” kata Bernadeta dalam wawancara Via WA, (04/07/24). 

Harapan besar Kaprodi Matematika San Agustin ke depannya, seminar ini dapat memotivasi mahasiswa prodi Pendidikan Matematika untuk lebih giat belajar matematika melalui budaya serta lebih kreatif dalam memanfaatkan budaya sebagai media pembelajaran.

“Semoga kolaborasi ini terus berlanjut dan dapat menghasilkan penelitian yang bermanfaat dalam bidang etnomatematika,” tambah Bernadeta, (04/07/24).

Seminar ini menunjukkan komitmen Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo dalam menghadirkan wawasan baru yang relevan dengan konteks budaya lokal, khususnya di Kabupaten Landak.

Banyak mahasiswa diantaranya mengharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mengembangkan pemahaman dan aplikasi matematika yang lebih luas dan beragam di kalangan mahasiswa.(Sam).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version