LAMPUNG TENGAH, Pena Katolik – Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo memimpin Perayaan Ekaristi Menutup Bulan Maria, Gua Maria Pajar Mataram, Lampung Tangah, 31 Mei 2024 pada saat Gereja merayakan Pesta Perawan Maria Mengunjungi Elisabeth. Mgr. Avien mengatakan, Maria sadar bahwa ia dipakai oleh Tuhan. Itu dikatakannya lewat Magnificat, bahwa Allah adalah juruselamatku.
“Maria adalah perawan yang mengandung dari Roh Kudus. Bagi manusia ini mustahil. Tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil,” ujar Uskup.
Selain Misa, penutupan Bulan Maria ini juga diisi dengan pesta seribu lilin dan penampilan kesenian jatilan. Seni jatilan ditampilkan setelah Misa dan perarakan. Mgr. Avien mengatakan, penampilan kesenian ini sebagai tanda bahwa Gereja Katolik terbuka pada beragam wujud kesenian rakyat.
“Tampilan seni Jatilan ini sebagai tanda bahwa kita mencintai budaya. Selain itu, melatih dan mendidik anak-anak kita untuk mencintai budaya. Karena kita berada di bumi Lampung, maka sedapat mungkin kita mempelajari seni budaya Lampung,” imbuh Mgr. Avien. Sebagai tanda berakhirnya Bulan Maria, Mgr. Avien melakukan pemukulan gong tiga kali.