Rabu, Desember 18, 2024
31.7 C
Jakarta

Carlo Acutis menjadi santo milenial pertama: Paus Fransiskus mengakui keajaiban kanonisasi

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus telah mengakui mukjizat yang disebabkan oleh perantaraan Beato Carlo Acutis, yang membuka jalan baginya untuk menjadi orang suci milenial pertama.

Remaja pengkode komputer asal Italia yang meninggal karena kanker pada tahun 2006 ini dikenal karena devosinya yang besar terhadap kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi.

Pengakuan atas mukjizat kedua yang disebabkan oleh perantaraan Acutis memungkinkan Acutis dapat dikanonisasi pada Tahun Yobel Gereja Katolik 2025.

Dalam dekrit tanggal 23 Mei, Paus Fransiskus menyetujui penyembuhan ajaib seorang gadis berusia 21 tahun dari Kosta Rika bernama Valeria Valverde yang hampir meninggal setelah kepalanya terluka parah akibat kecelakaan sepeda saat belajar di Florence pada tahun 2022.

Setelah gadis itu menjalani kraniotomi darurat untuk mengurangi tekanan intrakranial, keluarga diberitahu bahwa situasinya sangat kritis dan dia bisa meninggal kapan saja, menurut Dikasteri Vatikan untuk Penggelaran Orang Suci.

Enam hari setelah kecelakaan itu, ibu Valeria pergi berziarah ke Assisi untuk berdoa bagi kesembuhan putrinya di makam Beato Carlo Acutis, dengan meninggalkan catatan tertulis.

Pada hari yang sama, Valeria mulai bernapas sendiri dan keesokan harinya dia memulihkan fungsi anggota badan atasnya dan memulihkan sebagian kemampuan bicaranya.

Valeria keluar dari unit perawatan intensif 10 hari setelah ibunya berangkat haji dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut yang menunjukkan bahwa hemoragik memar kortikal temporal kanan di otaknya telah hilang sama sekali.

Bertentangan dengan prediksi medis, Valeria hanya menghabiskan satu minggu menjalani terapi fisik dan pada bulan September. Pada 2 Agustus 2022, dua bulan setelah kecelakaannya, dia pergi berziarah ke makam Carlo Acutis di Assisi bersama ibunya untuk merayakan kesembuhan totalnya.

Orang suci milenial pertama

Lahir pada tahun 1991, Acutis merupakan generasi milenial pertama yang dibeatifikasi oleh Gereja Katolik.

Tak lama setelah Komuni pertamanya pada usia 7 tahun, Carlo berkata kepada ibunya: “Untuk selalu bersatu dengan Yesus: Inilah rencana hidupku.” Untuk mencapai hal ini, Carlo berusaha menghadiri Misa harian sesering mungkin di gereja paroki di seberang sekolah dasarnya di Milan.

Carlo menyebut Ekaristi sebagai “jalan rayaku menuju surga”, dan dia melakukan segala dayanya untuk membuat kehadiran ini diketahui. Kesaksiannya menginspirasi orang tuanya untuk kembali mengamalkan iman Katolik dan au pair Hindu-nya untuk berpindah agama dan dibaptis.

Carlo adalah anak yang paham teknologi dan menyukai komputer, binatang, dan video game. Pembimbing rohaninya mengenang bahwa Carlo yakin bahwa bukti mukjizat Ekaristi dapat meyakinkan dalam membantu orang menyadari bahwa Yesus hadir dalam setiap Misa.

Selama dua setengah tahun, Carlo bekerja bersama keluarganya untuk mengadakan pameran tentang mukjizat Ekaristi yang ditayangkan perdana pada tahun 2005 selama Tahun Ekaristi yang diproklamirkan oleh Paus Yohanes Paulus II dan sejak itu dipamerkan di ribuan orang. paroki di lima benua

Banyak teman sekelas, teman, dan anggota keluarga Carlo telah bersaksi bagaimana dia membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan. Carlo adalah orang yang sangat terbuka dan tidak segan-segan berbicara dengan teman-teman sekelasnya dan siapa pun yang ditemuinya tentang hal-hal yang ia sukai: Misa, kehadiran Yesus dalam Ekaristi, dan surga.

Ia dikenang karena mengatakan: “Orang yang menempatkan dirinya di bawah sinar matahari akan menjadi kecokelatan; orang yang menempatkan dirinya di hadapan Ekaristi menjadi orang suci.”

Carlo meninggal pada usia 15 tahun pada tahun 2006 tak lama setelah didiagnosis menderita leukemia. Sebelum meninggal, Carlo berkata kepada ibunya: “Saya mempersembahkan seluruh penderitaan saya kepada Tuhan demi Paus dan Gereja agar tidak masuk api penyucian tetapi langsung masuk surga.”

Ribuan orang mengunjungi makam Carlo di Assisi setelah beatifikasinya di Basilika St. Louis. Fransiskus dari Assisi pada bulan Oktober. 10, 2020.

Uskup Agung Assisi Mgr Domenico Sorrentino, yang saat ini berada di Roma untuk menghadiri pertemuan Konferensi Waligereja Italia, menyambut baik kabar bahwa Acutis akan dikanonisasi.

“Gereja di Assisi sedang merayakannya,” katanya. “Saya berencana tiba di Assisi malam ini untuk bersyukur kepada Tuhan dalam perayaan Ekaristi. Namun saat ini saya bergabung dengan umat beriman yang berada di tempat suci untuk berdoa.”

“Semoga Tuhan melanjutkan karya-Nya melalui kesaksian Beato Carlo. Semoga beliau memperoleh bagi kita rahmat dari Tuhan untuk mengasihi beliau sebagaimana beliau mengasihi beliau, khususnya dalam Ekaristi Kudus.”

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini