Senin, Desember 23, 2024
28.5 C
Jakarta

Pastor Paroki di Gaza Kembali setelah Tujuh Bulan Mengungsi Karena Perang

Pater Gabriel Romanelli dan Patriark Yerusalem Kardinal Pierbattista Pizzaballa saat mengunjungi umat dan masyarakat terdampak konflik Israel-Hamas. Vatican Media

YERUSALEM, Pena Katolik – Pastor Paroki Gaza, Pastor Gabriel Romanelli, bergembira dapat kembali ke Paroki Keluarga Kudus Yerusalem setelah tujuh bulan mengungsi karena konflik Israel-Hamas. Kembalinya Pastor Romanelli bersamaan dengan kunjungan Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa ke wilayah tersebut pekan lalu, 16-19 Mei 2024.

Sejak 7 Oktober 2023, Pastor Romanelli belum kembali ke parokinya, Gereja Katolik Keluarga Kudus di Kota Gaza. Imam dari Institut Inkarnasi Sabda (Instituto del Verbo Encarnado/IVE) kembali pada kesempatan kunjungan Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa.

Dalam bulan-bulan perang ini, Gaza hanya tinggal puing-puing, dan mengalami bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah menewaskan banyak orang, terutama anak-anak. Banyak yang meninggal bukan hanya karena cedera, tapi juga dehidrasi dan kekurangan gizi.

Pastor Romanelli mengatakan kepada Vatican News, bahwa Kardinal Pizzaballa berhasil mengunjungi paroki ini serta keluarga-keluarga Kristiani terdampak perang. Kardinal itu memasuki rumah-rumah keluarga Katolik dan Ortodoks.

Pastor Romanelli mengatakan, dia merasakan kegembiraan yang luar biasa karena bisa kembali bersama rombongan Patriark.

“Saya akan kembali tinggal di sini,” janjinya.

Imam lain, Pastor Carlos Ferrero IVE dan seorang biarawati dari keluarga religius yang sama juga ikut kembali.

Di Gaza, kehancuran dan penderitaan terkadang bisa diatasi dengan ketenangan masyarakat. Pastor Romanelli mengatakan, situasi yang dialami masyarakat sungguh menjadi sebuah paradoks. Ia menjelaskan bahwa telah ada ketenangan di antara banyak umat paroki.

“Meskipun mengalami penderitaan yang sangat besar, mereka tetap tenang dan menyerahkan diri mereka ke dalam tangan Tuhan. Tentu saja mereka sangat khawatir dengan apa yang akan terjadi. Ada yang sakit, ada yang cedera, banyak yang pergi, dan ada yang berpikir untuk pergi, tapi banyak, banyak, banyak yang berpikir untuk tetap tinggal,” ujar Pastor Romanelli.

Imam, bersama dengan umat awam di paroki, bertekad untuk melakukan segala kemungkinan untuk mendukung mereka yang masih tinggal.

Hingga saat ini, masih ada 500 umat Kristiani yang mengungsi, begitu pula para Suster Cinta Kasih Bunda Teresa. Bantuan mereka juga meluas ke negara-negara tetangga Muslim.

Dukungan Paus Fransiskus

Komitmen umat Kristiani di sana membuahkan hasil dengan dukungan berkelanjutan dari Paus Fransiskus.

“Bapa Suci menelepon setiap hari untuk memberi kami kata-kata penghiburan dan berkat-Nya,” kata Pastor Romanelli. Paus meminta seluruh umat untuk melindungi anak-anak dan selalu mendorong untuk terus maju menuju perdamaian.

Pastor Romanelli berdoa agar perdamaian dapat “berkuasa” di Palestina, Israel, dan agar Tuhan mengabulkan gencatan senjata yang diperlukan, meskipun tampaknya mustahil, sebagai langkah pertama menuju keadilan dan perdamaian. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini