Sabtu, Juli 27, 2024
26.1 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Rabu, 22 Mei 2024, Hari Biasa Pekan Biasa ke-VII (hijau)

Bacaan I – Yak. 4:13-17

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”

Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur Kepada Allah

Mzm. 49:2-3,6-7,8-10,11

  • baik yang hina maupun yang mulia, baik yang kaya maupun yang miskin bersama-sama! Mulutku akan mengucapkan hikmat, dan yang direnungkan hatiku ialah pengertian.
  • mereka yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan mereka? Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,
  • karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya? supaya ia tetap hidup untuk seterusnya, dan tidak melihat lobang kubur.
  • Sungguh, akan dilihatnya: orang-orang yang mempunyai hikmat mati, orang-orang bodoh dan dungupun binasa bersama-sama dan meninggalkan harta benda mereka untuk orang lain.
  • Kubur mereka ialah rumah mereka untuk selama-lamanya, tempat kediaman mereka turun-temurun; mereka menganggap ladang-ladang milik mereka.

Bacaan Injil – Mrk. 9:38-40

Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.”

Tetapi kata Yesus: “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus

Santa Rita dari Cascia, Biarawati

Rita lahir di Roccaporena, Italia pada tahun 1381.Beliau adalah seorang biarawati ordo Agustinus. Ia diangkat sebagai pelindung orang-orang yang mengalami masalah-masalah yang berat dan penasehat orang putus asa.

Menurut cerita, keinginannya untuk menjadi biarawati ordo itu sudah bersemi dalam hatinya semenjak kecil. Tetapi karena hormat dan ketaatan kepada orangtuanya, ia menikah dengan seorang pemuda yang disenangi orangtuanya. Tetapi setelah menjalani hidup perkawinan selama 18 tahun, ia pun memutuskan untuk masuk biara. Hal ini ditempuhnya setelah suaminya mati dibunuh orang.

Permohonannya menjadi biarawati Ordo Santo Agustinus tidak cepat dikabulkan oleh pemimpin ordo, mengingat statusnya sebagai orang yang sudah menikah. Melalui suatu proses pertimbangan yang sangat lama, akhirnya aturan-aturan biara yang sangat keras itu diperlonggar.

Dan Rita diterima sebagai seorang anggota dalam ordo ini. Kehidupan sebagai seorang biarawati dijalaninya dengan sepenuh hati. Ia benar-benar menghayati kehidupan biara dengan sungguh-sungguh: taat, disiplin diri dan ramah terhadap semua orang.

Ia merawat semua biarawati rekannya yang jatuh sakit dan berdoa bagi semua orang Kristen yang telah lama meninggalkan Gereja. Cara hidup ini dipertahankannya hingga kematiannya pada tanggal 22 Mei 1457 di biara Cascia.

Doa Penutup

Ya Tuhan, kupersatukan segala kesulitan hidupku dengan sengsara dan salib-Mu. Semoga dengan terang salib-Mu aku dapat memaknai penderitaan, sehingga aku senantiasa mengalami karya kebaikan-Mu dalam hidupku, untuk kubagikan pada saudara-saudaraku. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini