27.1 C
Jakarta
Friday, May 17, 2024

Gereja Katolik di Semarang Jadi Tuan Rumah Halal bi Halal untuk Warga Sekitar

BERITA LAIN

More
    Kepala Paroki St. Theresia Bongsari, Romo Didik SJ, KH Ahmad Basri, dan seluruh yang hadir dalam halal bihalal di Gereja Bongsari saling bersalaman sebagai tanda persaudaraan dan kekeluargaan. Dok. KAS

    SEMARANG, Pena Katolik – Gereja Santa Theresia Bongsari menjadi tuan rumah atau tempat pelaksanaan acara Halal bi Halal bagi warga RW 09 Kelurahan Bojongsalaman Semarang, Sabtu 27 April 24. Ini sekaligus menjadi kesempatan untuk ‘nganyari’ atau memakai untuk pertama kali Gedung Pelayanan Pastoral Gereja Bongsari yang baru saja selesai dibangun meskipun belum diresmikan.

    Ketua RT 03 RW 09 Kelurahan Bojongsalaman, Agus mengungkapkan, beberapa warga merasa heran, apa benar acara syukuran atas Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ini akan dilaksanakan di Gereja Bongsari. Namun, Kepala Paroki Bongsari, Romo Eduardus Didik Chahyono SJ justru menyambut baik hal ini.

    ”Awalnya beberapa pengurus RT menanyakan apakah betul halal bi halal kali ini diselenggarakan di gereja? Apakah diizinkan oleh gereja? Beberapa peserta halal bi halal ada yang merasa heran dan sekaligus gembira bahwa ternyata halal bi halal bisa diselenggarakan di aula gereja,” tutur Agus.

    Halal bi halal pun dilaksanakan dengan tema “Sucikan Hati di Hari yang Fitri dengan Silahturahmi”. Acara ini dihadiri Ketua Yayasan Yatim Piatu Kota Semarang, KH Ahmad Basri; Lurah Bojongsalaman Suryono; Pengurus Masjid, Mushola, ketua RW, ketua-ketua RT, dan pengurus PKK RW 09. Malam halal bi halal ini diikuti 85 orang termasuk para suster yang hadir dari awal hingga akhir.

    Romo Didik berterima kasih atas kehadiran para tamu. Ia menyampaikan, Paroki Bongsari merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Halal bi Halal merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ini.

    Ia bercerita bahwa pada saat Hari Raya Idul Fitri, ia bersama Uskup Agung Semarang juga bersilahturahmi dengan pengurus dan jamaah di Masjid Agung Jawa Tengah. Selanjutnya, kami juga bersilahturahmi dengan sejumlah tokoh Muslim seperti Ketua PC NU Kota Semarang, Ketua FKUB Kota Semarang, Ketua PW Muhammadiyah Jawah Tengah dan lain sebagainya. Ia menyampaikan selamat datang untuk semua tamu undangan dan berharap kegiatan ini menjadi kesempatan untuk semakin mempererat tali persaudaran dan kekeluargaan.

    “Kami merasa bangga dan gembira dapat menyambut dan menyediakan tempat untuk pelaksanaan Halal Bi Halal bagi pengurus RT dan RW 09 Kelurahan Bojongsalaman.”

    Selanjutnya, Ketua RW 09, Eli Yudoyono, mengucapkan banyak terima kasih boleh ‘nganyari’ ruangan gedung pelayanan pastoral gereja meski belum diresmikan. 

    “Selain itu, kami berterima kasih atas donasi yang diberikan Gereja sehingga halal bi halal berlangsung meriah dan bisa bersantap malam,” ucapnya.

    KH Ahmad pada kesempatan ini menceritakan saat Presiden Sukarno berperan dalam mempopulerkan halal bi halal. Ia menyampaikan, karena situasi politik saat itu yang masih diwarnai dengan persaingan Sukarno mencari cara agar para tokoh politik dan masyarakat dapat bersilahturahmi dan bersatu. Begitulah maka Halal bi Halal semakin populer.

    KH Ahmad menekankan, saat Halal bi Halal warga dapat saling memaafkan atas segala kesalahan diri. Dengan berpuasa selama 29-30 hari, mengakui kesalahan dan memberi maaf, manusia kembali ke keadaan yang suci.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI