PENAKATOLIK.COM, Kisah Catherine Mancini dimulai dari kelahirannya di Pisa sekitar pertengahan abad keempat belas. Pada saat dia berumur dua puluh lima tahun, dia telah menjanda dua kali dan kehilangan semua anaknya.
Atas desakan Santa Katarina dari Siena ia menjadi Suster Tobat dan kemudian memasuki biara yang didirikan oleh Beato Clara Gambacorta di mana ia mengambil nama Maria. Di sana dia mengabdikan dirinya pada kontemplasi dan penebusan dosa, dan setelah kematian Beato Clara, dia menjadi kepala biara.
Dia meninggal di sana pada tanggal 22 Januari 1431.
Gejolak kehidupannya
Beata Maria Mancini, juga dikenal sebagai Maria Mancini, Maria dari Pisa, atau Catherine Mancini, lahir pada tahun 1355 di Pisa, Italia. Dia memiliki kehidupan pribadi yang penuh gejolak, menikah dua kali, pertama dengan Baccio Mancini dan kemudian Guillermo Spezzalaste.
Tragisnya, Maria mengalami kepedihan dan kesedihan karena kehilangan ketujuh anaknya di tahun-tahun awal mereka. Kesulitan-kesulitan ini membawanya pada perjalanan spiritual yang pada akhirnya akan membentuk hidupnya.
Mencari penghiburan dan bimbingan, Maria menjadi murid setia Saint Catherine dari Siena, seorang tokoh spiritual terkemuka dan dihormati pada saat itu. Terinspirasi oleh ajaran dan teladannya, Maria memutuskan untuk mengabdikan hidupnya kepada Tuhan dan masuk Ordo Ketiga Dominikan di biara Salib Suci di Pisa. Namun, dia segera menyadari bahwa disiplin di sana masih kurang, dan banyak di antara para suster yang tidak sesuci yang diharapkan.
Didorong oleh keinginan untuk hidup religius yang lebih setia dan memuaskan, Maria memimpin sekelompok kecil suster muda yang saleh yang berupaya mendirikan biara baru yang akan lebih mematuhi prinsip-prinsip ordo Dominikan.
Dengan bimbingan pendirinya, Beata Chiara Gambacorta, Maria dan rekan-rekannya mendirikan biara Santo Dominikus di Pisa. Beata Chiara mengakui kualitas kepemimpinan Maria dan mempercayakannya dengan tanggung jawab untuk menjadi kepala biara.
Di bawah kepemimpinan Maria yang bijaksana dan inspiratif, biara ini berkembang pesat, menjadi contoh cemerlang kehidupan religius Dominikan. Dia menerapkan ketaatan yang ketat terhadap peraturan ordo, membina lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan spiritual dan dedikasi.
Dedikasi Maria terhadap perannya sebagai kepala biara tidak tergoyahkan, dan dia memimpin komunitas selama sepuluh tahun dengan kerendahan hati dan rahmat.
Pengalaman Mistik
Sepanjang hidupnya, Beato Maria Mancini memiliki devosi yang mendalam kepada Yesus Kristus. Imannya yang kuat semakin diperkuat oleh penglihatan yang diterimanya, khususnya penglihatan tentang Yesus yang terluka. Pengalaman mistik ini memberinya wawasan rohani yang mendalam dan persatuan yang lebih erat dengan Juruselamat yang menderita.
Beato Maria Mancini meninggal dunia pada tanggal 22 Januari 1431 di Pisa, Italia, karena sebab alamiah. Dia dimakamkan di gereja biara Saint Dominic di Pisa, di mana ingatan dan penghormatannya berlanjut hingga hari ini.
Menyadari keteladanan iman dan kehidupan bajiknya, Maria dibeatifikasi pada tanggal 2 Agustus 1855 oleh Paus Pius IX. Beatifikasinya menegaskan kultus, atau penghormatan publik, terhadap dirinya sebagai seorang yang diberkati. Dia sekarang dihormati dan diperingati pada tanggal 22 Januari, serta pada tanggal 30 Januari sebagai bagian dari hari raya Dominikan, , (dalam buku Dominican Missal and Lectionary dia diperingati pada 17 April).
Kehidupan Beata Maria Mancini menjadi inspirasi bagi mereka yang menghadapi kesulitan dan kesedihan. Meskipun mengalami kehilangan pribadi yang sangat besar, dia menemukan penghiburan, tujuan, dan kekuatan dalam hubungannya yang mendalam dengan Tuhan.
Iman dan komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap ordo Dominikan telah membuatnya mendapat tempat di antara orang-orang yang diberkati dan terus menginspirasi mereka yang mencari kehidupan suci dan pengabdian.
By. Samuel – Pena Katolik
Sumber: Buku Dominican Missal and Lectionary kemudian diramu dari berbagai sumber.