SINGAPURA, Pena Katolik – Menyusul pengumuman perjalanan apostolik Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik akhir tahun ini, Kardinal William Goh (Uskup Agung Singapura) menyatakan harapannya bahwa kunjungan Bapa Suci ke negara kota tersebut pada tanggal 11-13 September akan membawa pembaruan semangat untuk semua umat Katolik di Singapura.
Kardinal Goh mendorong umat Katolik di Singapura untuk bersatu dan berdoa bagi kunjungan Bapa Suci mendatang.
“Mari kita, sebagai komunitas, berdoa untuk kesehatan dan keselamatan Bapa Suci dan memohon kepada Tuhan untuk memberi kita kunjungan yang benar-benar bermakna dan penuh rahmat,” katanya seperti diberitakan CNA.
Kunjungan Paus Fransiskus akan dilakukan 10 tahun setelah Kardinal Goh menguraikan rencana pastoral 10 tahunnya untuk Gereja Katolik di Singapura.
Pada pertemuan tahun 2014 yang diadakan dengan sekitar 750 perwakilan pelayanan paroki, Kardinal Goh menyatakan bahwa Gereja mungkin tampak bersemangat karena “begitu banyak Misa, baptisan, pengukuhan,” namun Gereja tetap menghadapi tantangan, termasuk menurunnya praktik iman di kalangan warga lokal Singapura.
“Setengah dari umat Katolik pergi ke gereja. Gereja penuh berkat para migran,” katanya.
Untuk membantu umat Katolik Singapura mempersiapkan diri secara rohani, untuk bertemu Yesus melalui kunjungan pastoral Paus Fransiskus, Keuskupan Agung Singapura juga baru-baru ini meluncurkan situs web khusus yang berisi doa, sumber online, dan informasi terkini lainnya mengenai kedatangan Bapa Suci pada bulan September. Situs web tersebut juga meluncurkan tema pilihan keuskupan agung yaitu “Persatuan, Harapan, dan Salib” untuk menandai kesempatan perjalanan kepausan tahun 2024.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 395.000 umat Katolik yang tinggal di Singapura dengan latar belakang etnis dan budaya yang beragam. Misa sebagian besar dirayakan dalam bahasa Inggris tetapi juga tersedia dalam bahasa Mandarin, Tamil, dan Melayu.
Meskipun Gereja Katolik relatif masih muda dan beragam, dan jumlahnya terus bertambah di tengah kondisi politik yang damai dan toleransi beragama terhadap institusi dan individu diamanatkan oleh undang-undang, Kardinal Goh berharap kunjungan Paus Fransiskus akan memacu pembaruan dan penguatan iman.
Salah satu hal penting dari kunjungan Paus ke Singapura adalah Misa Kepausan yang diperkirakan akan berlangsung pada 12 September. Kali terakhir dan satu-satunya Paus mengunjungi Singapura adalah pada tahun 1986 ketika Paus Yohanes Paulus II singgah selama lima jam di negara itu dan merayakan Misa bersama ribuan orang di stadion nasional. (AES)