MILAN, Pena Katolik – Keuskupan Agung Milan mengumumkan pada hari Senin, 15 April 2024, bahwa mereka akan mulai mengumpulkan kesaksian untuk tujuan kanonisasi Pastor Luigi Giussani. Ia adalah pendiri gerakan awam Katolik.
Seperti diberitakan CNA, Uskup Agung Milan, Mgr. Mario Delpini akan mengadakan sesi publik pertama di Basilika Sant’Ambrogio pada tanggal 9 Mei 2024, pada Hari Raya Kenaikan. Selama fase ini, orang-orang yang mengenal imam asal Italia tersebut, akan membagikan kesaksian mereka kepada sebuah komisi yang dibentuk secara khusus.
Pastor Giussani (1922–2005) mendirikan Communion and Liberation pada tahun 1950-an di Milan Italia. Komunitas ini dibentuk sebagai tanggapan terhadap perlunya kembali ke aspek-aspek dasar Kekristenan. Dalam kurun waktu 70 tahun sejak didirikan, gerakan ini telah berkembang hingga memiliki 60.000 anggota di 90 negara.
Semasa hidupnya, Pastor Giussani bertemu dengan banyak anak muda sebagai guru, penulis, dan dosen universitas. Ia mengembangkan metode pendidikan yang menekankan perjumpaan, sebagaimana dituangkan dalam salah satu bukunya, The Risk of Education.
Kardinal Joseph Ratzinger, yang menyampaikan homili pada pemakaman Giussani pada tahun 2005, mengatakan bahwa imam itu “memahami bahwa Kekristenan bukanlah sebuah sistem intelektual, sebuah paket dogma, sebuah moralisme; Kekristenan lebih merupakan sebuah perjumpaan, sebuah kisah cinta; itu adalah sebuah peristiwa.”
Proses beatifikasi Pastor Giussani pertama kali dibuka pada tahun 2012. Diperlukan dua mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraannya agar dia bisa dinobatkan sebagai santo di Gereja Katolik. (AES)