Home BERITA TERKINI Bersama Menjadi Bahagia dan Kudus dalam Persaudaraan Dominikan

Bersama Menjadi Bahagia dan Kudus dalam Persaudaraan Dominikan

0
Retret Tahunan PDAI Chapter St. Katarina Siena 2024 Jakarta di Kinasih Resort and Conference, Caringin, Bogor, Jawa Barat pada 19-21 Januari 2024. PDAI Chapter St. Katarina Jakarta 

BOGOR, Pena Katolik – Selama dan setelah masa pandemi, para anggota Persaudaraan Dominikan Awam Indonesia (PDAI) lebih banyak melewati masa pembelajaran dan pembentukan di komunitas yang dilakukan secara online (daring). Namun, kegiatan yang menjadi salah satu prasyarat dalam buku Anggaran Dasar PDAI, setiap anggota wajib mengikuti retret tiga hari dalam setahun. Disarankan, retret ini dilakukan bersama saudara se-ordo. Ketika pandemi telah terlewati, rasanya kurang afdol, jika retret penting ini hanya dilakukan secara online.

Alhasil, Dewan Chapter St. Katarina Siena, Jakarta memutuskan untuk mengadakan Retret Tahunan PDAI Chapter St. Katarina Siena 2024 ini secara onsite (tatap muka). Gayung pun bersambut, pembentukan panitia retret segera dibuat, yang terdiri dari Komunitas Beato Bernardo Scammacca dan St. Thomas Aquinas. Adapun pelaksanaan retret ini diadakan di Kinasih Resort and Conference, Caringin, Bogor, Jawa Barat pada 19-21 Januari 2024. 

Panggilan Menjadi Bahagia dan Kudus

Retret tahunan dengan tema “Kita Dipanggil Untuk Menjadi Bahagia Dan Kudus Melalui Persaudaraan Dominikan” ini pun berjalan sukses dan penuh dengan rasa persaudaraan. Lagi, retret tahunan kali ini begitu istimewa, karena bertepatan dengan peringatan 750 tahun wafatnya St. Thomas Aquinas, salah satu orang kudus dan pujangga Gereja serta pelindung ordo Pewarta.

 Selama retret, tema yang dipilih ini menjadi istimewa, karena kebenaran akan panggilan iman dalam Persaudaraan Dominikan dikaji lebih dalam lagi. Pendalaman ini berdasarkan semangat dan spiritualitas St. Thomas Aquinas. 

Ada beberapa pembicara selam retret ini yakni: Romo Andreas Kurniawan, OP (Promotor Dominikan Awam Indonesia), Sr. Serafine, OP, dan Sr. Maria Natalia, OP. Setiap pembicara bersemangat dalam menjelaskan setiap materi retret. “Kebahagiaan dan Kekudusan” dapat ditempuh dengan cara yang paling sederhana, baik dalam hidup berkomunitas maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Retret tahunan ini diikuti 93 peserta yang berasal dari delapan komunitas: Regio Cirebon, Regio Cimahi, dan sembilan anggota orang dari inisiasi. Meski dengan susunan agenda yang cukup padat, para peserta yang hadir dapat menjaga suasana hening, tetap focus, dan penuh sukacita.

Banyaknya peserta Retret Tahunan PDAI Chapter St. Katarina Siena 2024 ini menunjukkan antusias yang tinggi di antara para Anggota PDAI untuk setia dalam mendalami dan menghidupi kharisma dan spiritualitas Dominikan. Keheningan, kehangatan dan saling menghormati satu sama lain inilah yang tetap dijaga oleh panitia dan peserta sejak awal hingga akhir retret.

Retret diawali dengan sambutan dari Ketua Dewan Chapter, Bpk Winarno Broto, OP dan Ketua Panitia, Bpk Albertus Sapto Harsono, OP. Selanjutnya, retret dilanjutkan dengan pujian kepada Tuhan. 

Lukisan yang dilelalang pada Retret Tahunan PDAI Chapter St. Katarina Siena 2024 Jakarta di Kinasih Resort and Conference, Caringin, Bogor, Jawa Barat. PDAI Chapter St. Katarina Jakarta 

Milestones Kehidupan

Pada sesi Sr. Serafine, peserta diajak untuk mengingat kembali peziarahan hidup (napak tilas). Setiap capaian dalam hidup setiap peserta adalah milestones dalam pembentukan diri dan pertumbuhan iman. Pengalaman ini melibatkan sesama dan dari berbagai peristiwa besar dalam kehidupan. 

Uniknya, Sr. Serafine berhasil menuntun peserta untuk menuliskan napak tilasnya masing-masing ke dalam selembar kertas. Kertas itu disediakan dengan gambar butir-butir rosario. Setiap peristiwa; mulai dari Salib yang kemudian dilanjutkan pada lima butir besar pada Rosario. 

Di akhir sesinya, Sr. Serafine menggaris-bawahi tiga prinsip hidup yaitu: tenang, fokus, dan tinggal di dalam “Sang Cahaya”.  Retret hari pertama ini ditutup dengan Ibadat Malam (Completorium) dan renungan malam.

Menjadi Bahagia dan Kudus

Pada awal hari kedua, retret dibuka dengan Ibadat Pagi (Laudes), lalu dilanjutkan dengan meditasi yang dipimpin oleh Sr. Natalia. Pada kesempatan ini, peserta diajak untuk menyebutkan kalimat, “Yesus, kasihanilah kami” di dalam hati. Kata-kata ini dilafalkan seiring dengan setiap tarikan dan hembusan nafas. 

Kemudian, peserta diajak untuk berdiskusi dalam kelompok. Tema diskusi ini adalah “Apakah dalam Persaudaraan Dominikan, aku menjadi Bahagia dan Kudus?” Ternyata hasil diskusi itu mengerucut pada keyakinan, bahwa setiap peserta merasa yakin, bahwa mereka dituntun untuk menjadi bahagia dan kudus dalam Persaudaraan Dominikan. Kebahagiaan dan kekudusan ini diraih dengan mengedepankan keterbukaan hati (harapan), kerendahan hati (kasih) dan kesetiaan (iman) kepada Allah. Topik makin menghangat, dan tetap berpegang pada tiga prinsip hidup: tenang, fokus, tinggal di dalam “Sang Cahaya”. 

Selanjutnya, Romo Andre mengemukakan rahasia spiritualitas St. Thomas Aquinas. Dalam penjelasannya, Romo Andre menunjukkan bahwa spiritualitas St. Thomas dapat menjadi sarana untuk mencapai dan mempraktekkan keluarga yang sehat, bahagia dan kudus. Hal ini dapat diraih melalui tiga pola hubungan atau interaksi yaitu: (1) Empat Pilar Hidup yakni: Doa, Belajar, Komunitas dan Karya; (2) Tiga Laku Hidup yakni: Memuliakan Tuhan, Mewartakan Tuhan dan Memberkati sesama di dalam Tuhan; (3) Enam Semangat Hidup St. Dominikus yakni: Memulai dari apa yang ada, Doa, Belajar, Demokrasi, Belarasa, Persaudaraan dan Kegembiraan. 

Dalam pesan di akhir sesi, Romo Andre berpesan untuk mengingat, menuliskan, dan merefleksikan nama-nama keluarga yang berjasa dalam kehidupan. Ia juga meminta untuk mengingat nama-nama orang yang berjasa dalam pertumbuhan iman. Sore harinya, Romo Andre menutup sesi hari itu dengan Perayaan Ekaristi yang khidmat dan khusyuk. 

Pada malam hari keseruan dan kehangatan makin memuncak karena adanya sesi PERSAUDARAAN yang diisi dengan pelelangan dua lukisan St. Dominikus karya Bpk Supramono, OP. hasil dari lukisan ini disumbangkan untuk pelaksanaan kegiatan retret. Selain itu terdapat juga kegiatan lain yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan di antara anggota PDAI. Malam itu ditutup dengan Ibadat Malam (Completorium) dan renungan malam. 

Hari makin malam dan dingin, dihiasi dengan indahnya bulan purnama, momen yang sempurna itu tentu tidak mau dilewatkan begitu saja. Maka malam itu diisi dengan keceriaan mengelilingi api unggun sambil bernyanyi dan bergandengan tangan setelah peserta kenyang dengan cemilan ala panggangan dan bakaran.

Peserta Retret Tahunan PDAI Chapter St. Katarina Siena 2024 Jakarta di Kinasih Resort and Conference, Caringin, Bogor, Jawa Barat. PDAI Chapter St. Katarina Jakarta 

Pengembangan Chapter

Pada awal hari ketiga, retret dibuka dengan Ibadat Pagi (Laudes) dilanjutkan dengan meditasi alam yang dipimpin oleh Sr. Natalia. Ia mengajak peserta untuk semakin merasakan dan mensyukuri kasih Allah melalui alam dan udara sekitar. Setelah itu, agenda selanjutnya adalah presentasi dari masing-masing komunitas tentang Rencana Kerja 2024. Tahun ini, PDAI juga akan berusaha mewujudkan rencana atau kegiatan yang belum sempat terlaksana di tahun sebelumnya, selain ada pengembangan rencana baru. 

Pada sesi ini, Romo Andre dan Sr. Lusia menguatkan dan mendorong Chapter St. Katarina Siena, Jakarta untuk melakukan pemekaran chapter. Pada kesempatan ini, diskusi dan masukan dari peserta dilakukan secara singkat. Salah satu usulan pemekaran adalah dilakukan berdasarkan wilayah. Namun, rencana dan keputusan pemekaran chapter ini akan dibahas lebih lanjut lagi dalam Rapat Dewan Inti Chapter Jakarta pada semester 1 tahun 2024. Retret hari ketiga ini ditutup dengan Misa Penutupan yang dipersembahkan oleh Romo Andre.

Harapan dan sukacita para peserta dalam keheningan, kedisiplinan dan keteraturan saat pulang dari Wisma Kinasih pun terlihat jelas pada raut wajah setiap peserta. Setiap peserta berhasil menemukan kegembiraan dan menemukan manfaat dengan mengikuti Retret Tahunan ini. Persaudaraan Dominikan sangatlah membantu para peserta dalam pendewasaan dan pertumbuhan iman mereka guna mewujudkan Keluarga yang Sehat, Bahagia dan Kudus dengan spiritualitas St. Thomas Aquinas yaitu “growing in grace and knowledge” dengan 3 Langkah Kerendahan Hati yaitu: open mind, open heart, and open will to God.

Masih terdengar sayup sayup lirik lagu retret 2024, disertai dengan hangatnya suasana persaudaraan Dominikan.

Di dunia tipu-tipu

Kamu tempat aku bertumpu

Baik jahat abu-abu

Putih hitam kupilih untukku

Hanya kamu ku ingini

Tuk Dominikan sejati

Puja-puji tanpa kata

Mata kita yang bicara

Selalu nyaman bersama

Janji takkan kemana-mana

(Joseph Hermann, Maria Dinata, dan Christina Nico)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version