VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus mengakui mukjizat yang dilakukan oleh biarawati Kanada, Sr. Mary Leonia Paradis, sehingga membuka pintu bagi kanonisasinya. St. Mary Leonia Paradis, biarawati Kanada yang mendirikan Institut Suster-Suster Kecil Keluarga Kudus.
Pada hari Rabu, 24 Januari 2024, Paus Fransiskus mengizinkan dikeluarkannya Dekrit yang mengakui mukjizat yang terjadi melalui perantaraannya. Pada saat yang sama, ia juga mengesahkan Dekrit yang berkaitan dengan kemartiran pendeta Polandia, Beato Michał Rapacz, dan kebajikan heroik empat orang lainnya.
Dekrit dari Paus adalah pengesahan terakhir yang menobatkan seorang diakui kudus dalam Gereja Katolik. Meski Misa Kanonisasi atau Beatifikasi belum dilaksanakan, dengan adanya persetujuan dari Paus, maka seseorang sudah sah menjadi Santo atau Santa.
Perjalanan Kudus St. Marie Leonia
St. Marie Leonia dibeatifikasi oleh Yohanes Paulus II pada 11 September 1984 di Montreal. Mukjizat yang membuka pintu kanonisasi St. Marie Leonia dialami seorang bayi perempuan yang baru lahir yang kemudian sembuh dari asfiksia perinatal berkepanjangan. Karena penyakit ini, bayi itu mengalami kegagalan multi-organ dan ensefalopati’. Bayi itu tinggal di daerah Saint-Jean-sur-Richelieu, Quebec. Mujikzat ini terjadi pada tahun 1986.
St. Marie Leonia lahir pada 12 Mei 1840 di L’Acadie, Kanada. Pada usia 13 tahun, ia masuk Kongregasi Suster Salib Suci Maria. Ia mengabdi pada pelayanan rumah tangga di Biara para imam Salib Suci dan berperan dalam pendidikan kaum muda. Selama hirupnya, St. Marie Leonia tinggal di berbagai rumah di Kanada, Peranci,s dan Amerika Serikat.
Pada tahun 1880 mendirikan Kongregasi “Adik-adik Keluarga Kudus”. Kongregasi ini memiliki kharisma dan spiritualitas dalam memberikan pelayanan di komunitas-komunitas keagamaan, perguruan tinggi dan melayani berbagai seminari. Kongregasi ini akhirnya menyebar lebih jauh lagi melampaui Kanada. Saat ini, mereka membuka rumah di Italia, Amerika, dan Honduras. St. Marie Leonia meninggal pada tanggal 3 Mei 1912 di Sherbrooke, Quebec, pada usia 72 tahun.
Kemartiran di Polandia yang komunis
Beato Michał Rapacz lahir pada tanggal 14 September 1904 di Tenczyn, Polandia. Ia masuk Seminari Krakow pada tahun 1926 dan ditahbiskan menjadi imam lima tahun kemudian.
Setelah Perang Dunia Kedua, rezim Komunis didirikan di Polandia, di bawah pemerintahan Uni Soviet pimpinan Stalin, dan memulai penindasan yang kejam terhadap Gereja. Pada malam tanggal 11 Mei 1946, sekelompok pria bersenjata, yang marah dengan pekerjaan pastoral Pastor Michał, memasuki pastorannya di Płoki, menculiknya dan kemudian membunuhnya di hutan terdekat.
Paus Fransiskus juga telah mengeluarkan empat yang mengakui kebajikan heroik Pastor Michał dan empat orang lain yaitu: Uskup Guregh Hovhannes Zohrabian, Bruder Gianfranco Maria Chiti, Pastor Sebastián Gili Vive, dan Sr. Maddalena dari St Theresia dari Kanak-kanak Yesus.
Uskup Zohrabian, lahir dari keluarga Armenia di Turki pada tahun 1881. Ia mengabdikan hidupnya untuk melayani para korban genosida Armenia. Ia dipenjara, disiksa, dan dijatuhi hukuman mati di Turki. Ia akhirnya diusir dan pertama-tama tinggal di Yunani, sebelum kemudian pindah ke Suriah dan terakhir tinggal di Roma, di mana ia meninggal pada tahun 1972.
Bruder Gianfranco Maria Chiti adalah seorang tentara Italia yang menjadi biarawan. Ia diakui oleh Paus atas risiko yang dia ambil untuk membantu orang-orang Yahudi dan partisan anti-fasis selama Perang Dunia Kedua.
Sebaliknya, Pastor Sebastián Gili Vives dari Spanyol dikenal karena dedikasinya terhadap masyarakat miskin, terutama anak-anak, serta dukungannya terhadap hak-hak perempuan. Terakhir, Sr Maddalena dari Kanak-kanak Yesus, yang meninggal pada usia 27 tahun, mendedikasikan hidupnya yang singkat untuk berdoa bagi persatuan umat Kristiani. (AES)