27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Mgr Vinsensius Setiawan Triatmojo Pimpin Misa Requiem Pastor Jean Felix Moriceau MEP

BERITA LAIN

More
    Kenangan Syukur 70 tahun imamat Romo Jean Felix Moriceau MEP. Daris

    PALEMBANG, Pena Katolik – Tampak kesibukan terjadi di Gereja Katedral Santa Maria Keuskuskupan Agung Palembang dengan tuguran dan doa bersama, juga senin pagi 22 Januari 24 umat beserta imam hadir dalam misa requiem Romo Jean Felix Moriceau MEP. Mgr Vincensius Setiawan Triatmojo Uskup Tanjung Karang didampingi Mgr Aloysius Sudarso SCJ Uskup Keuskupan Agung Palembang dan segenap imam melaksankan misa requiem pelepasan almarhum Rm Jean Felix Moriceau MEP pukul 09.00 WIB di gereja Katedral St Maria Talang Semut Palembang sebelum dibawa ke Curup Sumsel dan disemayamkan di komplek gereja stasi St Fansiskus Sindang pada Rabu 24 Januari 2024

    Uskup Tanjungkarang, Mgr Vinsensius Setiawan Triatmojo dalam kotbahnya menjelaskan seorang Opung Jean tentang bagaimana mencari dan memilih inspirasi hidup, teladan, berkarakter, dan menjadi teladan. Inspirasi hidupnya yang dapat kita ambil adalah misionaris-misionaris sebelumnya yang dapat menggerakkan Opung Jean sebagai imam dan misionaris. Isnpirasi dari para kudus, tokoh-tokoh dunia dengan cara berbeda dapat menjadikan sumber inspirasi manusia.

    Kristus sebagai teladan utama begitu juga Rm Jean Felix Moriceau MEP dalam usia 99 tahun sebagai teladan bagi para imam dan umat kristiani di mana setelah ditahbiskan imam, Opung Jean rela sebagai misionaris selama 25 tahun di Vietnam dan 47 tahun sebagai imam di keuskupan Agung Palembang sampai akhir hayatnya di usia 99 tahun.

    Kepribadian yang tulus, beriman dan percaya kepada Kristus akan menjadi teladan bagi orang lain. Menjadi pribadi yang bijaksana dapat meneladani orang orang yang sukses. Teladan pribadi seturut Kristus, yang datang ke dunia sebagai firman dan menjadi tolok ukur standar untuk mengikuti DIA, menghadirkan Kristus dalam iman-NYA.

    Mgr Avien, punya cerita tentang Rm Jean Felix ketika masih frater seminaris dulu, pertanyaannya adalah mengapa saat liburan tidak pernah diajak ikut keliling stasi-stasi yang ada di Curup. Baru setelah menjadi imam Mgr Avien mengetahui keadaan stasi-stasi yang ada.

    Baru tiga tahun terakhir ini Mgr Avien mengetahui jawabannya setelah ditanyakan ke Opung Jean yaitu supaya menjaga pendidikan dan panggilannya, pikir opung Jean jika mengetahui keadaan stasi-stasi di Curup yang serba kekurangan dan kesulitan panggilannya tidak berubah pikiran. Opung Jean akhirnya menjadi inspirasi teladan bagi umat di Sindang Sumsel, sehingga banyak yang memiih panggilan menjadi imam dan biarawati termasuk Mgr Avien sebagai putra Sindang Sumsel.

    Selesai misa pelepasan jenazah di gereja Katedral St Maria Palembang, tepat pukul 11.00 jenazah Romo Jean Felix diantar menuju Paroki Stefanus Martir Curup menggunakan perjalanan darat yang dalam perjalanannnya singgah di Paroki Penyelenggara Ilahi Lubuk Linggau disemayamkan di gereja st Sefanus Martir Curup. Pada Selasa 23 Januari 24dari Curup kemudian diantar ke Sindang disemayamkan di gereja stasi St Fransiskus Sindang. Terakhir hari Rabu jenazah Rm Jean Felix dimakamkan di komplek gereja St Fransiskus Sindang.

    Rm. Jean merupakan inspirator handal yang ikut serta merawat dan ikut menyuburkan benih panggilan. Rm. Jean sangat peduli, perhatian. Kini misionaris ini telah tiada, telah kembali kepangkuan yang empunya kerajan Surga. Kita berdoa Semoga Opung Jean telah berbahagia di Surga. Selamat jalan Opung Jean menuju keabadian di surga. Andreas Daris Awalistyo/Palembang

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI