29.5 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

RIP Romo Jean Felix Moriceau, MEP, Misionaris Prancis yang Memiliki Usia Tahbisan 74 Tahun

BERITA LAIN

More
    omo Jean Felix Moriceau MEP

    PALEMBANG, Pena Katolik – Keuskupan Agung Palembang baru saja kehilangan satu misionarisnya. Romo Jean Felix Moriceau MEP dipanggil Tuhan pada Minggu, 21 Januari 2024 pkl.01.58, di RS Charitas Hospital Palembang, Sumatera Selatan. Semasa hidupnya, Romo Jean juga dikenal dengan panggilan Opung Jean.

    Pada hari Minggu, 21 Januari 2024 jenazah disemayamkan di Katedral Santa Maria Palembang. Selanjutnya pada Senin, 22 Januari 2024 Pukul 11.00 jenazah akan diantar menuju Paroki St Stefanus Martir Curup. Mendiang Opung Jean akan disemayamkan di Gereja Stasi St Fransiskus Sindang Selasa, 23 Januari 2024. Pada Rabu 24 Januari 2024, mendiang Opung Jean akan dimakamkan di komplek Gereja Stasi St Fransiskus Sindang Sumatera Selatan.

    Romo Jean lahir pada tanggal 8 November 1925 di Sainte Anne sur Brivet, Prancis. Ia ditahbiskan menjadi imam di Paris 29 Mei 1949. Sejak kehadirannya di Indonesia, Romo Jean mendedikasikan hidupnya untuk karya misi di di Keuskupan Agung Palembang. Romo Jean adalah imam dari Société des Missions Etrangères de Paris (MEP). MEP merupakan kumpulan imam diosesan yang berasal dari Prancis yang mendedikasikan hidup dan karya mereka untuk bermisi di luar negeri, terutama di Asia dan Amerika Utara.

    Kabar duka tentang meninggalnya Romo Jean disampaikan melalui rilis dan group medsos KaPal yang disampaikan oleh RP Alexander Pambudi, SCJ (Sekretaris Keuskupan Agung Palembang).

    Usia Tahbisan Tertua

    Opung Jean belum lama ini merayakan syukur atas tahbisan yang ke-74 tahun di Stasi Tegal Arum. Dengan usia tahbisan ini, ia termasuk menjadi imam yang memiliki usia imamat paling tua di Indonesia. Ia sudah menjadi imam sebelum usianya genap 25 tahun.

    Banyak tempat atau paroki yang sudah dilayani oleh Opung Jean selama ini, baik Bengkulu, Curup, Sindang, Baturaja, dan Palembang. Pada perayaan syukur 70 tahun imamatnya, hadir Mgr. Aloysius Sudarso SCJ dan Mgr Yohanes Harun Yuwono. Dalam khotbahnya saat itu, Mgr. Sudarso mengatakan bahwa Romo Jean berhasil menjadi pemersatu umat dengan Yesus Kristus Imam Agung.

    Romo Jean berusaha untuk berkomitmen pada kekudusan ini melalui ketaatan kepada Gereja, pelayanan kepada Gereja, kesatuan suka dan duka Gereja, dan kesetiaan yang diungkapkan melalui selibat. Kita ingin dengan hidup selibat mengekspresikan ikatan khusus dan pengabdian penuh kita kepada Tuhan, memungkinkan kita melayani orang lain tanpa memikirkan diri sendiri.

    Kesetiaan imam secara terbuka memanfaatkan kehadiran Allah yang tidak pernah meninggalkan Gereja. Kita berterima kasih kepada para misionaris dan para imam – imam yang menjalankan imamat Yesus Kristus, dan kami berdoa agar semua yang telah menerima Yesus Kristus juga dapat dipersatukan, dikuduskan, dan diselamatkan. Bersama-sama kita adalah gereja umat Tuhan yang dipersatukan oleh Tuhan di seluruh dunia. Karena kita bukanlah kesatuan yang sempit, kesatuan Tuhan menghendaki keberagaman diungkapkan dalam kesatuan. Kami bersyukur atas semangat dan spirit yang sudah diungkapkan dalam hidup sebagai imam oleh Rm Jean.

    Di masa tuanya, Romo Jean tetap setia dan memberikan dorongan, penyertaan, dan teladan hidup bagi umat. Semoga umat yang dilayani oleh para imam ini juga bertumbuh dalam iman, menemukan kesatuan, membangun persatuan dan kesucian dalam hidup kita, membangun persatuan, dan siap diutus. Sebab masih banyak orang yang membutuhkan iman kepada Yesus Kristus.

    Romo Jean telah memampukan Gereja menampakkan karya Tuhan, kesatuan Tuhan di antara keluarga dan kaum muda di tengah kesulitan, kesatuan Tuhan dalam kemunduran dan peningkatan penderitaan. Semoga wajah Tuhan terlihat dalam komunitas kita sebagai sebuah gereja, berkat berkat para imam yang dengan setia menjalankan imamat mereka dan dengan demikian berusaha untuk menyenangkan kita semua. Kesalehan dan kesetiaan seorang imam merupakan kebahagiaan bagi umat Allah dan Gereja. Romo Jean merupakan inspirator handal yang ikut serta merawat dan ikut menyuburkan benih panggilan. Ia sangat peduli dan perhatian.

    Kini misionaris ini telah tiada, telah kembali kepangkuan yang empunya kerajaan Surga. Kita berdoa Semoga Opung Jean telah berbahagia di Surga. Selamat jalan Opung Jean menuju keabadian di surga. (Andreas Daris Awalistyo/Palembang)

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI