Minggu, Desember 22, 2024
29.9 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Senin, 22 Januari 2024, Pekan Biasa I, Hari ke-5 Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristen (Hijau)

Bacaan I – 2Sam. 5:1-7.10

Lalu datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron dan berkata: “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu.

Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.”

Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.

Daud berumur tiga puluh tahun, pada waktu ia menjadi raja; empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda.

Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: “Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!” Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari.

Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN, Allah semesta alam, menyertainya.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur Kepada Allah

Mzm. 89:20,21-22,25-26

  • Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap dengan dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
  • Musuh tidak akan menyergapnya, dan orang curang tidak akan menindasnya. Aku akan membuat tangannya menguasai laut, dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai.
  • Diapun akan berseru kepada-Ku: ?Bapaku Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.?

Bacaan Injil – Mrk. 3:22-30.

Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.”

Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?

Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.

Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus

Santo Anastasius, Martir

Anastasius berasal dari negeri Parsi. Semenjak mudanya ia menjalani hidup sebagai prajurit dalam dinas militer raja Parsi. Raja Parsi inilah yang merebut Yerusalem pada tahun 614, dan merampas Salib Suci dan membawanya ke negeri Parsi.

Dengan niat yang Suci, Anastasius menyelidiki Salib Suci Yesus itu. Ia bertanya kepada siapa saja tentang siapa yang pernah bergantung di salib itu. Dalam hatinya ia bertanya, Mengapa raja membawa salib itu ke negerinya?

Salib ini tentunya punya nilai yang luhur dan mulia, sehingga raja berjuang untuk memperolehnya Dari orang yang ditanyainya, Anastasius memperoleh berita bahwa Salib itu adalah Salib Yesus Kristus, seorang pemuda dari Nazareth yang disiksa dan dibunuh oleh orang-orang Yahudi karena Dia menyebut diri-Nya sebagai Anak Allah yang Mahatinggi. Pemuda itulah yang disembah orang-orang Kristen sebagai Tuhannya.

Mendengar berita itu, Anastasius segera menarik diri dari ketentaraannya Raja Parsi, lalu meninggalkan tanah airnya dan pergi ke Syria. Baginya, Salib itu memiliki suatu kebenaran. Di kota Hierapolis, Anastasius tertegun kagum akan gambar-gambar kudus para martir yang terbunuh karena imannya akan Yesus Kristus itu.

Gambar-gambar itu membangkitkan dalam dirinya suatu keyakinan dan iman yang kokoh akan kebenaran agama Kristen. Ia lalu menyerahkan dirinya untuk dibaptis menjadi Kristen dan menjadi seorang pertapa. Ia menyesalkan kehidupan masa lampaunya dan berusaha menjadi seperti Kristus, Tuhannya.

Ketika ia berziarah ke tempat-tempat suci yang pernah dikunjungi Yesus semasa hidupnya, ia ditangkap oleh orang-orang Parsi. Ia dituduh menjadi penyebar Injil Yesus Kristus, dan mencela kebohongan agama orang Parsi. Ia dibawa ke Persia. Di kota Betsalun, ia disiksa dan kemudian di bunuh bersama-sama dengan 68 orang Kristen lainnya. Peristiwa ini terjadi pada tahun 628.

Doa Penutup

Ya Yesus, jadikanlah aku seorang yang punya kepedulian dan perhatian kepada sesamaku. Berikanlah keberanian kepadaku untuk mengasihi dan berbagi kepada mereka yang sangat membutuhkan perhatian dan pertolongan. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini