JAKARTA, Pena Katolik – Beberapa sejarawan tidak mempercayai keberadaan seseorang bernama St. Nicholas. Meskipun banyak anak-anak yang mempertanyakan kepercayaan mereka akan keberadaan Sinterklas. Bsejarawan bahkan tidak percaya akan keberadaan sosok Santa Claus.
Mengapa demikian. Nyatanya, tidak ada dokumen tertulis yang membuktikan keberadaannya. Segala sesuatu yang diketahui tentang St. Nicholas berasal dari legenda yang diciptakan setelah kematiannya.
Fakta ini saja membuat sebagian sejarawan menyatakan bahwa St. Nicholas hanyalah legenda belaka. Namun, kita bisa belajar dari biografi Alexander Agung. Cerita tentang raja terbesar Yunani itu dibuat jauh setelah ia meninggal.
Sejarah lisan merupakan cara umum untuk mewariskan kehidupan seseorang, seperti yang dapat dilihat dengan jelas dalam Alkitab. Kitab Suci ditulis berpuluh-puluh tahun atau bahkan berabad-abad setelah peristiwa-peristiwa yang digambarkan di dalamnya terjadi.
Banyak pekerjaan telah dilakukan di bidang arkeologi dalam beberapa tahun terakhir untuk mengkonfirmasi fakta-fakta penting kehidupan St. Nicholas. Legenda St. Nicholas me memuat kejadian luar biasa dan mukjizat. Dengan logika ini, maka meski data arkeologi sangat kurang, ini bukan berarti bahwa pribadi St. Nicholas itu sendiri tidak ada.
Umat Kristen mula-mula umumnya menggunakan cerita untuk mengungkapkan kebenaran rohani dan untuk menjelaskan kehidupan orang suci dengan lebih baik. Kultus devosional St. Nicholas didirikan dengan kuat hanya beberapa abad setelah kematiannya, yang menunjukkan sejarah panjang dalam mencari perantaraannya. Gereja Katolik saat ini terus mempercayai keberadaan St. Nicholas dan menegaskan kehadirannya di Surga untuk menjadi perantara bagi kita setiap hari.