JAKARTA, Pena Katolik Rektor Universitas Tarumanegara, Agustinus Purna Irawan mengharapkan masyarakat Indonesia memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Ini adalah cara untuk memperkuat karakter bangsa Indonesia, mengapa Pancasila, karena ia adalah dasar negara.
“Jadi, karakter Indonesia itu ya kembali pada nilai-nilai Pancasila,” ujar Agustinus saat Dialog Kebangsaan bertajuk “Bersatu Merajut Kebersamaan Dalam Keberagaman Memerkokoh Karakter Keindonesiaan Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila” di Hotel Novotel, Jakarta Utara, Senin 30 Oktober 2023.
Agustinus menuturkan, nilai-nilai Pancasila harus terus diimplementasikan. Ia mencontohkan bagaimana pengalaman nilai Pancasila ini dijalankan di Universitas Tarumanegara.
“Kami (Universitas Tarumanegara) sudah menjalankannya. Mahasiswa pada awal masuk kuliah diberikan pembekalan pendidikan Pancasila,” ujar Agustinus.
Diskusi ini adalah bagian dari Pesparani III Katolik Tingkat Nasional yang diadakan pada 28 Oktober – 1 November 2023. Pembicara lain dalam diskusi ini adalah Budayawan, Ivan Nestorman dan Mahasiswi Universitas Bina Nusantara, Karina Moudy.
Pada sesi kedua menghadirkan beberapa pembicara, yaitu Ketua Umum PDHI Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dan Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam KWI Romo Hans Jeharut, Pr, dan Ponijan Liaw. Dalam dialog ini hadir juga Sekjen KWI sekaligus Uskup Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM, Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Nasional III Sebastian Salang beserta jajaran Panitia Pesparani antara lain Frederikus Lusti Tulis, Yurist Oloan, Santi serta perwakilan Pesparani dari seluruh Indonesia.
Deputi Satya Menjadi Pembina Apel Pegawai Kemenko PMK, Y.B. Satya Sanugraha mengatakan, kaum muda harus aktif dalam menyongsong masa depan dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045. Generasi muda harus teguh dalam menghadapi tantangan zaman. Meski demikian, Satya menegaskan bahwa pengamalan Pancasila perlu melibatkan seluruh anggota masyarakat.
“Semua warga negara diharapkan untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter, Pembangunan manusia dan kebudayaan,” ujar Satya.